Kamis, 02 April 2009

kulababong : AKIBAT SALAH PILIH

Pembangunan di Desa Maget terbengkelai, keuangan pembangunan tidak terarah penggunaannya. Padahal desa itu dipimpin oleh Dede Teke orang yang asli berasal dari desa itu. Semua orang di desa kini membicarakan tentang Teke.

“Dulu waktu kempanye, dia punya janji seni – seni semua. Masalah air bersih dan jalan antar dusun akan jadi prioritas pembangunan. Nyatanya, tida ada sama sekali. Kosong sama sekali yang ada hanya jalan setapak yang berlumpur becek dan penuh kubangan. Sama sekali kosong.” Komentar Inang.

“Benar, dia tu lima tahun jadi kades tida ada hasil apa – apa. Kita pilih dia karena anak tanah, mala lebih parah “ sambung Juli.

“Jadi kau pikir pili orang dari luar kita juga bisa maju. Belum tentu, bisa saja sama. Bisa juga lebi parah” sahut Inang.

“Dulu kan kamu yang pili saya punya suamu jadi kades. Ya ini semua salah kamu lah, sapa suru pili saya punya suami“ sambung Maria istri Teke.

“kami sampe pili Teke, karena dia anak tana. Paling cerewet lagi, suka protes sana sini. Paling banyak bicara tentang pembangunan. Makanya kami pilih” sahut Juli.

“tapi sekarang baru kami tau, orang yang cerewet belum tentu mampu. Orang yang tukang protes belum tentu bisa. Dan orang yang banyak bicara belum tentu mau bekerja. Serba sala kita masyarakat ini, kita pili juga sala tida pilih juga sala” sambung Inang.
Jadi yang harus kita pilih adalah kades yang cerewet tapi mampu, tukang protes tapi bisa dan yang banyak bicara tapi kerja. Jangan sampe sala pilih lagi. Ingat itu. (johnoriwis)

Tidak ada komentar: