Rabu, 29 April 2009

SENANG MASIH ‘PERAWAN’


Penanangan berbagai kasus kriminal di Kabupaten Sikka tentu saja bukan pekerjaan ringan. Dengan hanya berkekuatan enam orang jaksa bukan juga alasan untuk menunda-nunda pekerjaan, apalagi dalam kerangka menegakkan superamsi hukum di bumi nyiur melambai. Demikian tekad Kepala Kejaksaan Negri Maumere Acep Sudarman,SH ketika bertatap muka dengan warga Kecamatan Mapitara, Sabtu (25/4) “Banyak orang yang masih sangsi bagaimana mungkin seorang pencuri ayam bisa masuk penjara, tetapi seorang koruptor yang merugikan puluhan bahkan ratusan uang negara tidak ditahan atau dihukum,”tandas Sudarman seraya menandaskan bahwa opini seperti ini sah-sah saja tetapi ia dan jajarannya tetap bekerja dengan sungguh-sungguh sesuai dengan koridor dan ketentuan hukum yang berlaku.
Kepada seluruh masyarakat Kecamatan Mapitara, Acep Sudarman,SH berharap agar masyarakat Kecamatan Mapitara mendukung kinerja Kejaksaan dalam menangani berbagai kasus di kabupaten Sikka. “Tentu saja doa dan dukungan masyarakat akan sangat mendukung kinerja kejaksaan dalam menangani berbagai kasus di Kabupaten Sikka,”harap Sudarman. Kepala kejaksaan Negri Maumere Acep Sudarman, SH ke Kecamatan Mapitara dalam rangka mendampingi kunjungan kerja Bupati dan Wakil Bupati Sikka selama dua hari (25-26/4) belum lama berselang. Sementara tentang kondisi dan keadaan Kecamatan Mapitara sendiri Sudarman mengakui bahwa daerah ini punya potensi yang luar biasa tertutama sumber daya alam,dan pariwisata namun demikian masalah yang paling krusial adalah sarana trasportasi dan komunikasi.
“Setelah melewati perjalanan yang hampir tiga jam lebih melewati sepanjang pantai selatan saya merasa cukup lelah, namun saya sangat menikmati dan kagum, sepanjang jalan tersebut menyimpan panorama alam serta potensi pariwisata yang luar biasa, pantai pasir putih, hutan yang luas serta daerahnya masih perawan benar, saya senang sekali,” puji Sudarman seraya menambahkan suasana ini terasa berbeda dengan kedaan Kota Jakarta tempat asalnya dimana cukup ramai, penuh hangar bingar serta banyak dijumpai bangunan-bangunan bertingkat. (pollycarpus)

Senin, 27 April 2009

OTDA MENUNTUT KEMANDIRIAN DAERAH


Maumere_ Otonomi menuntut kemandirian dan kreatifitas daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan. Kemandirian daerah dapat diukur dari beberpa aspek antara lain kualitas sumber daya aparatur yang memadai, pendapatan asli daerah yang dapat mencukupi kebutuhan daerah, organnisasi dan manajemen yang baik, partisipasi masyarakat yang tinggi, sarana dan prasarana yang memadai dan potensi sumber daya alam yang tinggi.
Demikian ini disampaikan Wakil Bupati Sikka dr. Wera Damianus,M.M. pada Upacara Apel Peringatan Hari Otonomi Daerah, di Halaman Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sikka Jl El Tari Maumere, Senin (27/04/2009).
Pada Hari Otda yang mengambil thema : Dengan Semangat Otonomi Daerah Kita Tingkatkan Pelayanan Publik Dan Daya Saing Daerah Menuju Masyarakat Sejahtera. Wera Damianus, dalam pidatonya juga menjelaskan bahwa peningkatan pelayanan publik merupakan tanggung jawab seluruh aparatur pemerintah daerah mulai dari tingkat kabupaten sampai tingkay dusun.
Untuk itu kualitas sumber daya aparatur harus terus ditingkatkan dari waktu ke waktu, hal ini sejalan dengan salah satu misi pembangunan kabupaten Sikka kabupaten Sikka yaitu meningkatkan mutu sumber daya manusia dan lingkungan dalam upaya mencapai derajat kesehatan dan tingkat pendidikan melalui pelayanan kesehatan serta pendidikan formal dan non formal yang bermutu.
Peningkatan daya saing daerah merupakan obsesi besar bagi setiap daerah untuk semakin kreatif dalam menata dan mengelola system pemerintahannya, merencanakan dan melaksanakan pembangunan secara baik dan bertanggung jawab serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam seluruh tahapan proses pembangunan daerah, hal tersebut akan bermuara pada meningkatnya dinamika perekonomian daerah yang pada akahir meningkatkan pendapatan asli daerah yang berasal dari retribusi dan pajak daerah.
Diakhir pidatonya wakil Bupati menghimbau kepada seluruh komponen penyelenggara pembangunan untuk semakin meningkatkan semangat dalam mewujudkan masyarakat Kabupaten Sikka yang bersatu, berkeadilan, sehat, cerdas, dan bermartabat dengan berbasis pada latar belakang sejarah dan budaya melalui sistem pemerintahan yang baik dan bersih Hadir dalam upacara Apel tersebut Sekretaris daerah Drs. Sabinus Nabu, Jajaran Muspida, Para Staf Ahli Bupati, serta Para PNS lingkup pemerintah Kabupaten Sikka (pollycarpus)

JALAN, INFORMASI DAN KOMUNIKASI KEBUTUHAN PRIORITAS MAPITARA


Mapitara_ Sejak diresmikan sebagai sebuah kecamatan tanggal 29 Juni 2007, sarana dan prasarana jalan menjadi kebutuhan prioritas masyarakat di Mapitara, yang harus didahulukan pembangunannya. Karena dengan kondisi jalan yang memadai diyakini akan membuka peluang bagi masyarakat dan pihak luar untuk mengakses sumber daya yang ada di Wilayah Kecamatan Mapitara. Untuk itu, masalah jalan supaya mendapat perhatian serius dari Pemerintah,
Demikian harapan ini disampaikan Camat Mapitara, Drs. Humerus Andreas, dalam laporannya ketika mendapat Kunjungan Kerja Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang dan Wakil Bupati Sikka dr. Wera Damianus, M.M. dalam rangka Sosialisasi Pelaksanaan Program Penanganan Paska Bencana, Sabtu (25/04/2009) di Halaman SLTP PGRI Lero Hae di Hale Kecamatan Mapitara.
Selain itu, tanpa adanya akses jalan yang memadai juga akan berdampak pada sulitnya pemerintah dan masyarakat untuk melakukan evakuasi dan menghindar dari bencana. Pasalnya Kecamatan Mapitara tepat berada di kaki Gunung Api Egon, yang dapat mengancam keselamatan masyarakat di Mapitara.
“ Mapitara juga memiliki potensi sumber daya alam yang luar biasa banyaknya, namun akibta kekurangan sarana prasarana transportasi dan informasi. Masyarakat di Kecamatan Mapitara selalu berada dalam kondisi ekonomi yang memrihatinkan. Padahal Mapitara menyimpan banyak potensi untuk meningkatkan ekonomi dan taraf hidupnya. “ jelas Humerus Andreas.
Kemiskinan di bidang informasi telah memberi dampak pada rendahnya partisipasi masyarakat Kecamatan Mapitara untuk mengikuti berbagai kegiatan yang diselenggarakan di Ibu Kota Kabupaten Sikka, Maumere. Akibat sering mendapat informasi undangan yang terlambat dari Pemerintah Kabupaten yang ada di Maumere. Padahal memiliki kemampuan yang besar untuk mengikuti berbagai moment kegiatan yang ada berlangsung di Maumere.
Untuk itu, selain memrioritaskan pelaksanaan pembangunan di bidang sarana prasarana jalan baik ke Maumera maupun antara desa di Kecamatan Mapitara. Pembangunan di bidang komunikasi dan informasi juga supaya diutamakan dan diprioritaskan.
Saat ini Kecamatan Mapitara di huni sedikitnya 6617 orang warga, dan 1276 kepala keluarga (KK), yang tersebar di 4 desa. Yakni Desa Hale, Desa Hebing, Desa Nata Koli dan Desa Egon Gahar.
Terkait masalah jalan, juga pernah disampaikan Andreas ketika mendapat kunjungan kerja dari TIM V DPRD Sikka, yang terdiri dari Petrus Jelalu (Fraksi Gabungan Pembaharuan/Komisi C), Gabriela Mako (Fraksi Partai Golkar/Komisi C), Patric da Silva (Fraksi Partai PDI Perjuangan/Komisi A) dan Donde Konterius (Fraksi PDI Perjuangan/ Komisi B), saat melakukan kunjungan kerja ke Wilayah Kecamatan Mapitara , Jum ad (22/02) tahun 2008 lalu.
Rp. 3 M untuk Jalan di Mapitara
Menanggapi hal ini, Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang mengatakan Pemerintah Pusat dalam rangka penanggulangan bencana Gunung Api Egon yang sewaktu-waktu dapat terjadi, Pemerintah Pusat telah mengucurkan dana senilai Rp 3 M untuk Mapitara. Maka untuk tahun ini akan dilakukan pembangunan sarana jalan.
“Pemerintah Pusat telah mengucurkan dana senilai Rp. 3 Miliar untuk wilayah Mapitara yang rentan terhadap bencana alam. Untuk itu dengan dana bantuan dari pemerinta pusat, akan didahulukan pengerjaan jalan. Hal ini untuk memperlancar dan mempercepat proses evakuasi bila sewaktu – waktu terjadi letusan dari Gunung Apai Egon” jelas Sosimus.
Juga disampaikan Sosimus Mitang, tahun ini juga akan dilakukan pembangunan sarana kesehatan, Puskesmas yang akan melayani masyarakat Kabupaten Sikka yang ada di Kecamatan Mapitara. Juga di Puskesmas Mapitara akan ditempatkan satu orang dokter umum guna melayan pemeriksaan kesehatan masyarakat.
Dalam kesempatan itu Bupati Sosimus juga mensosialisasikan Peraturan Daerah tentang Penanggulangan Kemiskinan yaitu mengenai KK Miskin yang jika berjudi akan diproses dan dicoret dari daftar sebagai KK miskin. Selain itu yang juga akan dicoret dari daftar sebagai KK Miskin adalah masyarakat yang malas, padahal memiliki lahan pertanian. Juga masyarakat miskin yang diketahui menyelenggarakan pesta lebih dari dua kali.
Dalam hal ketahanan pangan Bupati Sosimus kembali menegaskan untuk menggunakan bahan baku lokal seperti ubi, pisang, kacang dan lainnya dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Ikut serta dalam kunjungan Bupati Sikka ke Kecamatan Mapitara Jajaran Muspida Sikka, Pengurus Tim Penggerak PKK Kabupaten Sikka, Para Kepala Dinas Badan Kantor Bagian Instansi Lingkup Pemerintah Kabupaten Sikka, dan Para Camat Se Kabupaten Sikka.

Bupati Sikka Serahkan Bantuan
Usai mengikuti Perayaan Misa di Gereja Renha Rosari Mapitara, Minggu (26/04/2009) Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang, menyerahkan bantuan untuk Paroki Renha Rosarai Halehebing. Bantuan berupa uang senilai Rp. 10 juta dan beras sebanyak 2 ton. Bantuan tersebut langsung diterima Pastor Paroki Rm. Lorens Pr.
Kepada pastor Paroki Sosimus mengharapkan, agar bantuan yang diberikan untuk dipergunakan sesuai kebutuhan dalam rangka pembangunan beberapa Kapela Di wilayah Kecamatan Mapitara.

Bupati Sosimus juga menyerahkan bantuan lain berupa 1 (satu) set alat olahraga yaitu Bola volley dan Net kepada OMK Paroki Renha Rosari Halehebing, 4 Desa di Kecamatan Mapitara dan SLTP PGRI Lero Ha`E. (teamhumassikka)

Jumat, 24 April 2009

DI SIKKA PEREMPUAN JUGA MENDAPAT TEMPAT




Maumere, _Sejarah panjang yang diciptakan Kartini tidak sia –sia, hal ini terbukti dengan jumlah perempuan di Kabupaten Sikka yang telah mendapat tempat dan kepercayaan sebagai pemimpin. Baik sebagai pemimpin dalam sejumlah Instansi Ekesekutif maupun di Lembaga Swasta yang ada di Kabupaten Sikka.
Demikian hal ini dikemukakan Wakil Bupati Sikka Dr. Wera Damianus MM, dalam sambutannya sebelum membuka dengan resmi kegiatan Peragaan Busana Tenun Ikat di Halaman Sekertariat Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejaterhan Keluarga Tingkat Kabupaten Sikka, Jum ad (24/04/2009).
Wera Damianus juga mengajak masyarakat Kabupaten Sikka supaya tetap mempertahankan keberadaan tenun ikat, dengan terus mengenakan busana tenun ikat pada setiap kesempatan dan acara.
Dalam budaya kita, laki laki masih mendapat prioritas perhatian dari masyarakat. namun pada kondisi saat ini prioritas untuk mendapatkan tugas tanggung jawab, tidak saja kepada kaum laki – laki. Tapi kaum perempuan dijaman ini juga terus mendapat peran dan kepercayaan dalam berbagai bidang ada.
Sementara itu, Ketua TP Penggerak PPK Kabupaten Sikka Ny. Firmina Sedo Mitang dalam sambutannya mengharapkan agar kaum wanita Sikka supaya terus berkarya dengan mengerahkan segala daya upaya dalam menyukseskan pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Sikka.
Kehadiran kaum wanita dimana saja, telah memberikan sumbangan yang cukup berarti dalam kehidupan berbangsa dan negara, telah turut serta dalam pelaksanaan roda pembangunan.
Perempuan Kabupaten Sikka juga harus dapat berbuat sesuatu yang akan memberikan manfaat pada orang lain, seperti apa yang telah dilakukan Kartini kepada negeri ini. jelas Fimina Sedo Mitang.
Kini kaum perempuan Indonesia mulai lebih aktiv dalam dunia politik, lihat saja jumlah perempuan Indonesia yang ikut serta sebagai calon legislative pada pemilihan umum sembilan april 2009 yang baru lalu.
Makin banyaknya peran perempuan dalam berbagai kegiatan pembangunan ini merupakan kemajuan yang harus kita syukuri, salah satu bentuk syukur kita adalah dengan memperingati hari Kartini. Karena dengan memperingati hari kartini diharapkan dapat membangkitkan semangat dan mendorong kaum perempuan untuk terus maju dan ikut berjuang dalam menyukseskan pembangunan di Kabupaten Sikka, di NTT bahkan hinga ke tingkat Nasional.
Kegiatan peragaan busana tenun ikat yang dikuti sedikitnya 48 pasangan dari 24 peserta tersebut, merupakan bagian dari rangkaian kegiatan TP PKK Kabupaten Sikka untuk memperingati Hari Kartini 21 April 2009 lalu.
Hadir pada kegiatan tersebut, Wakil Bupati Sikka dr. Wera Damianus, Dandim 1603 Sikka, Organisasi Wanita, Perwakas, Para Camat dan Ketua TP PKK Tingkat Kecamatan se Kabupaten Sikka.

Jalan Soekarno Hatta Macet
Akibat kegiatan peragaan busana tenun ikat yang diselenggarakan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejaterahan Keluarga Kabupaten Sikka ini, arus lalu lintas di ruas jalan soekarno hatta maumere, tepatnya sepanjang perempatan lampu merah hingga perempatan rumah jabatan Wakil Bupati Sikka mengalami hambatan dan kemacetan.
Kemacaten terjadi akibat banyaknya warga yang melintas ikut serta menyaksikan kegiatan peragaan busana. Walaupun hanya menyaksikan dari luar pagar antusias warga untuk menyaksikan peragaan busana tersebut cukup tinggi. Walau demikian, tampak sejumlah PNS ikut menertibkan kendaraan yang lewat sehingga tidak menyebabkan kemacetan panjang dan arus lalu lintas tetap berjalan dengan baik.(johnoriwis)

BUPATI SIKKA RESMIKAN YAYASAN ST. LUKAS LELA


Maumere, Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang pada Jumad (24/04/09), bertempat di aula Vincent A. Paulo RS. Lela meresmikan Yayasan St. Lukas Keuskupan Maumere. Acara pengresmian tersebut ditandai dengan pemukulan gong dan penandatanganan prasasti oleh Bupati Sikka. Hadir dalam pengresmian tersebut Uskup Maumere Yang Mulia Mgr. Gerulfus Kherubim Parera, SVD Uskup Agung Ende Yang Mulia Mgr. Vincentius Sensi Potokota, Pr, jajaran Muspida Sikka, Karyawan RS. Lela serta sejumlah undangaan lainnya. Usai penandatangan prasasti dilanjutkan dengan serah terima jabatan atau pengalihan asset.
Uskup Maumere Mgr. Gerulfus Kherubim Parera, SVD dalam sambutannya menandaskan bahwa acara pengresmian hari ini merupakan sebuah sejarah baru dalam lembaran Keuskupan Maumere dalam hal pengalihan asset milik Keuskupan Agung Ende seperti Rumah Sakit dan Lembaga Pendidikan SMK dan Akper Lela dan selanjutnya akan dikelola Keuskupan Maumere dengan nama Yayasan St. Lukas. Pengalihan ini menurut Uskup Maumere adalah merupan suatu tantangan tersendiri dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan dan peningkatan mutu pendidikan.
Dikatakan mantan Uskup Wetabula ini, pengresmian Yayasan St. Lukas hari ini bukan merupakan suatu hal yang baru, karena Yayasan yang menaungi RS Lela dan lembaga pendidikan SMK Kesehatan dan Akper ini sebelumnya merupakan Yayasan Kesehatan telah ada dan pergantian nama ini hanya untuk memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada gereja terutama Susteran SSPS mengembangkan misi kerasulannya tidak hanya bidang pendidikan dan kesehatan tetapi semua asset.
Hal senada juga diungkapkan oleh Uskup Agung Ende Mgr. Vincentius Sensi Potokota, Pr dalam sambutannya. Menurut Uskup Sensi dengan lahirnya Keuskupan Maumere yang merupakan pemekaran dari Keuskupan Agung Ende, maka asset yang ada di Keukupan Maumere merupakan milik Keuksupan Maumere dalam hal ini Rumah Sakit Lela dan lembaga pendididikan yang dinaunginya. Dengan otonomi tersebut Uksup Agung Ende berharap kedepan Rumah Sakit Lela akan semakin berkembang dengan baik dalam semangat pelayanan kesehatan untuk semua orang yang membutuhkan.
Acara pengresmian tersebut berlangsung sederhana, namun cukup meriah karena diisi dengan atraksi dan hiburan yang dibawakan oleh siswa-siswa SMK Kesehatan dan Akper Lela.(PolyHumassikka)

SEHAT BERSAMA ASKES


Maumere, Sehat bersama ASKES, Keluarga sehat Penuh Cinta. Demikianlah thema dari kegiatan jalan sehat yang diselenggarakan oleh PT Askes Cabang Sikka bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sikka dan Korpri Kabupaten Sikka.


Kegiatan jalan sehat yang dilaksanakan pada Jumad (24/04/09) pagi, di buka secara resmi oleh Wakil Bupati Sikka dr. Wera Damianus MM, dengan rute perjalanan start dari lapangan kota baru jalan ahmad yanni menuju ke patung teka iku, terus ke jalan Yos Sudarso, jalan hasanuddin, jalan don Thomas perempatan Koramil dan berakhir kembali ke lapangan kota baru.

Usai kegiatan jalan sehat dilanjutkan dengan senam massal yang merupakan program kegiatan PT ASKES yang pencanangannya dilaksanakan pada tanggal 15 Pebruari 2009 di seluruh propinsi di Indonesia dan pelaksanaannya secara bergilir dilakukan pada wilayah Kabupaten sesuai dengan arahan Kantor Regional.

Wakil Bupati Sikka dr. Wera Damianus MM dalam arahan singkat sebelum membuka kegiatan jalan sehat mengatakan “pelayanan kesehatan komprehensif meliputi pelayanan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Seiring dengan tuntutan visi PT. ASKES di tahun 2009 yakni menjadi “Spesialis dan Pusat Unggulan” Asuransi Kesehatan, maka selain usaha kuratif dan rehabilitatif, kini PT ASKES sudah mencanangkan kesehatan preventif dan promotif yang terwujud dalam program “Sehat Bersama ASKES" di wilayah Nusa Tenggara Timur khususnya di wilayah Kabupaten Sikka.

Disamping itu mengenai kegiatan senam massal Damianus mengharapkan kegiatan senam massal ini dapat membantu menjaga kebugaran jasmani dari setiap insan askes, sehingga membantu meningkatkan produktivitas pada masing-masing pegawai.

Lebih lanjut damianus menambahkan, selain kegiatan senam masal program preventif dan promotif lainnya adalah kegiatan medical chek up untuk pemeriksaan laboratorium dan radiodiagnostik bagi peserta dengan resiko penyakit degeneratif seperti hipertensi, diabetes mellitus dan beberapa penyakit lainnya.
Peserta resiko tinggi adalah peserta pada usia 40 – 56 tahun, sehingga kelompok usia tersebut menjadi sasaran program Medical Chek Up.
“Program ini sebagai usaha preventif atau pengenalan dini resiko penyakit dan membantu pembentukan kelompok resiko tinggi penyakit tersebut, program ini diiringi dengan pembinaan kelompok resiko tinggi khusus di wilayah kabupaten Sikka” lanjut Damianus

Diakhir arahannya wakil bupati berharap bantuan dan dukungan dari berbagai pihak atas segala program PT ASKES sehingga kemanfaatan optimal dari setiap pelaksanaan program dapat dirasakan oleh seluruh peserta ASKES di Indonesia umumnya dan Kabupaten Sikka khususnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut Komandan Kodim 1603 Sikka, Danlanal Maumere, Sekretaris Daerah Kabupaten Sikka Drs. Sabinus Nabu, Para kepala Badan/Dinas/Bagian/Unit satuan kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Sikka, Karyawan PT ASKES dan Para peserta dari masing-masing Dinas dan Instansi. ( Jonathan )

Kamis, 23 April 2009

FORUM DIALOG DAN ADVOKASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN


Maumere, Wakil Bupati Sikka dr. Wera Damainus MM, pada Kamis (23/04/09) secara resmi membuka Forum Dialog dan Advokasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam rangka meraih keluarga sejahtera.

Kegiatan Forum Dialog dan Advokasi Program Keluarga Harapan ini difasilitasi oleh Dinas Sosial Kabupaten Sikka bekerja sama dengan Departemen Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia bertempat di Aula Setda jalan Eltari Maumere.

Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program penanggulangan kemiskinan melalui pemberian bantuan tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) berdasarkan persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan.
Tujuannya adalah agar dapat membantu masyarakat sangat miskin dalam jangka pendek, selain itu PKH merupakan investasi sumber daya manusia agar generasi berikutnya dapat keluar dari perangkap kemiskinan.

Bantuan yang di berikan kepada RTSM yang mengikuti program ini adalah uang tunai sesuai ketentuan yang berlaku, bantuan tersebut menjadi insentif bagi RTSM untuk mengakses layanan pendidikan dan kesehatan, dengan begitu kesehatan ibu dan anak dapat dijaga dengan baik sehingga keluarga sehat dapat terwujud serta terpenuhinya pendidikan dasar bagi anak

Wakil Bupati Sikka dr. Wera Damianus MM., dalam arahan sebelum membuka kegiatan Forum Dialog dan Advolasi PKH mengatakan rendahnya kemampuan ekonomi sebuah keluarga rumah tangga sangat miskin membawa dampak pada buruknya kualitas nutrisi dan gizi serta menyebabkan banyak anak-anak yang tidak dapat melanjutkan pelajarannya dibangku sekolah, sebagian diantaranya harus bekerja keras membantu mencari nafka untuk keluarganya dan ada yang terpaksa menjadi anak jalanan.

Dikatakannya, berdasarkan pengalaman, program PKH sangat bermanfaat terutama bagi keluarga dengan kemiskinan kronis. Pelaksanaan PKH di Indonesia khususnya di kabupaten Sikka diharapkan dapat membantu penduduk miskin seperti pengurangan penduduk miskin dan kelaparan, pendidikan dasar, kesetaraan gender, pengurangan angka kematian bayi dan balita dan pengurangan kematian ibu melahirkan.
“untuk di kabupaten Sikka ini, angka kematian ibu melahirkan, dalam beberapa tahun terakhir ini sudah semakin berkurang” lanjut Damianus.

Damianus juga berharap kepada instansi, lembaga dan semua unsur atau komponen yang terkait dengan PKH di daerah ini umtuk tetap berpartisipasi dan berperan serta yang sungguh-sungguh agar program ini membawa manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin di Indonesia khususnya di kabupaten Sikka.

Sementara itu Direktur Jendral Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi melalui perwakilan Badan Informasi Publik Departemen Komunikasi dan Informatika H. Agus salim Husen SE., mengatakan PKH merupakan kegiatan lintas sektoral, pelaksanaannya melibatkan berbagai sektor dan tingkatan pemerintah. Sektor-sektor yang terkait dalam pelaksanaan program yaitu: kementerian coordinator bidang Kesra, BAPPENAS, Departemen Sosial, Departeman Kesehatan, Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Agama, Depnakertrans serta Departemen Komunikasi dan Informatika.

Selain itu, PKH menampung partisipasi berbagai unsur dalam masyarakat, disini peran para pendamping sangat dibutuhkan sekali dalam mendukung keberhasilan dalam tujuan program. PKH pada hakekatnya adalah sebagai wujud tanggung jawab bersama untuk membantu masyarakat paling miskin keluar dari perangkap kemiskinan, sehingga perlu mendapat dukungan dalam pelaksanaanya. PKH tidak semata-mata hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab semua komponen bangsa ini termasuk organisasi kemasyarakatan, tokoh masyarakat, tokoh pendidik, tokoh budaya dan kelompok masyarakat strategis lainnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Asisten tata praja Melkior Gedo SH, Kepala Bappeda Sikka Drs. Kornelis Nggala, Kepala Bagian Humas Setda Sikka Markus Welung BA. dan para utusan Badan/ Dinas/ Bagian/ Unit satuan kerja pemerintah Daerah Kabupaten Sikka. (Jonathanhumassikka)

Selasa, 21 April 2009

Semua Anak Bangsa Bertanggung Jawab Atasi Narkoba


Maumere, Dewasa ini, Narkoba sudah menjadi sebuah persoalan yang serius mengancam kehidupan masyarakat khususnya generasi muda.
Sebagai masalah sosial yang semakin meluas maka peredaran dan pemakaian Narkoba menuntut upaya pencegah dari semua anak bangsa.

Harapan tersebut disampai Staf Ahli Bidang Pemerintahan Setda Sikka Drs. Yoseph Ansar Rera pada Senin, 20 April 2009 di Hotel Permatasari Maumere.
Ansar Rera tampil sebagai Narasumber dalam Pelatihan Kesehatan Seksual Laki-Laki yang diselenggarakan oleh Yayasan Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat – Yakkestra – Flores-Lembata, menyampaikan topic tentang Narkoba.
Ansar Rera menjelaskan, Narkoba terbuat dari bahan kimia dan tumbuhan yang terdapat pada kelompok Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya.
Pada umunya, kata Ansar Rera, para pengguna akan mengalami berbagai gagnguan fisik, psikologis dan sosial yang berdampak buruk dan negative pada para pengguna.
Gangguan tersebut antara lain terjadinya penurunan tingkat kesadaran, kerusakan jaringan otak, menurunnya daya tahan tubuh serta menimbulkan ketergantungan. “Seorang pengguna akan merasa sangat tergantung pada narkoba dan ingin memakainya lagi kapan pun,” kata Ansar Rera.
Ia menegaskan pula bahwa berbagai dampak buruk yang dialami itu juga akan memprburuk tingkat kreativitas para pengguna. “Mereka menjadi sangat tidak produktif dalam bekerja karena hilangnya daya konsentrasi dan semangat bekerja, selalu menutup diri dan emosional.”

Pelatihan ini berlansung selama tiga hari hingga Rabu, 22 April 2009, diikuti 35 peserta. Para peserta adalah perwakilan berbagai kelompok damping Yakkestra yakni Buruh Bangunan, Anak Buah Kapal, Ojek, Waria, Nelayan dan Wanita Pekerja Seks.
Direktur Yakkestra, Berchmans Tanaboleng mengatakan, para peserta adalah kelompok populasi kunci dalam proses penularan virus HIV.
Karena itu, menurut Tanaboleng, mereka harus diberdayakan dengan berbagai informasi dan ketrampilan guna membantu rekan seprofesinya dalam mencegah penyebaran virus ini sedini mungkin. (EL)

PENDIDIKAN DAN LATIHAN PENYULUH PERTANIAN


Maumere, Wakil Bupati Sikka, dr. Wera Damianus. MM. selasa 21 April 2009, membuka kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) Pembekalan bagi Tenaga Harian Lepas (THL), Tenaga Bantu Penyuluhan Pertanian (TBPP) tingkat Provinsi NTT Tahun 2009. Acara tersebut berlangsung di Aula Penyuluhan Pertanian Kabupaten Sikka, Jln. Wairklau.

Peserta yang mengikuti diklat sebanyak 90 orang yang berasal dari tiga Kabupaten yaitu : Kabupaten Sikka 39 orang, Kabupaten Flores Timur 30 orang, dan Kabupaten Lembata 21 orang. Diklat tersebut berlangsung selama 10 hari terhitung mulai tanggal 21 – 31 April 2009.

Menteri Pertanian RI, Anton Apriantono dalam sambutannya yang dibacakan wakil Bupati Sikka, dr. Wera Damianus, MM mengatakan Diklat Pembekalan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam hal pemberdayaan kelompok tani dan gabungan kelompok tani, manajemen agribisnis, serta penguasaan kompetensi kerja penuluhan pertanian.

Dikatakannya, penyuluhan pertanian sebagai bagian dari system pembangunan pertanian mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam pembangunan sumber daya manusia pertanian, khususnya pemberdayaan masyarakat tani yang berada diwilayah pedesaan. Melalui kegiatan penyuluhan, petani dan keluargannya dikembangkan kemampuannya, agar mampu mengelola usaha taninya secara produktif, efektif dan efisien, sehingga mempunyai daya saing tinggi yang dicirikan dengan tingginya produktifitas, mutu dan efisiensi usaha.

Di akhir sambutan, Wera Damianus menitipkan pesan kepada peserta Diklat, agar mengikuti semua tahapan diklat dengan sungguh-sungguh dan manfaatkan waktu diklat dengan baik, sehingga dapat membekali dan menambah wawasan para THL-TBPP tentang program pembangunan pertanian, pemberdayaan kelompok tani dan gabungan kelompok tani, manajemen agribisnis, serta penguasaan kompetensi kerja penyuluhan pertanian.

Sementara itu dalam laporan Panitia yang dibacakan oleh wakil ketua II, Dr. Ir. Abdul Farid, MP. antara lain mengatakan bahwa tujuan penyelenggaraan pembekalan Tenaga Harian Lepas dan Tenaga Bantu Penyuluhan Pertanian adalah memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai Tenaga Harian Lepas dan Tenaga Bantu Penyuluhan Pertanian. Sementara materi pembekalan terdiri dari, teori, praktek dan diskusi.

Kepala Badan Ketahanan Pangan, melalui kepala bidang penyuluhan pertanian Kabupaten Sikka, Fransiskus Nong, S.Pt. di ruang kerjanya mengatakan Diklat ini merupakan, tindaklanjut dari program pemerintah pusat yang diteruskan kesemua Dinas, Badan Penyuluhan pertanian diseluruh Indonesia. Untuk itu, Kabupaten Sikka menjadi penyelenggara kegiatan pelaksanaan Diklat untuk tiga Kabupaten di NTT antara lain, Kabupaten Sikka, Kabupaten Flores Timur, dan Kabupaten Lembata. Untuk itu diharapkan kepada peserta Diklat, dapat mengikuti semua tahapan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya dan dapat menindaklanjuti semua Ilmu dan keterampilan kepada masyarakat petani yang ada di pedesaan. (Cipto N`Nathan).

PEMPROP SOSIALISASIKAN KABUPATEN KOPERASI


Maumere_ Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Timur melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UNKN) Propinsi NTT di Aula Setda Kabupaten Sikka, Sabtu (18/04/2009) pakan lalu menggelar Sosialiasasi terkait pembentukan Propinsi dan Kabupaten Kota sebagai Propinsi dan Kabupaten Kota Koperasi.
Perwakilan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Propinsi NTT, Drs, Frits Lau Bella, dalam penjelasannya mengatakan pembentukan kabupaten kota sebagai kabupaten koperasi tentunya harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain : kabupaten kota yang akan dijadikan kabupaten kota koperasi hendaknya memiliki 75 persen koperasi aktiv dari total keseluruhan koperasi yang ada didaerah tersebut.
Selain itu harus memiliki 55 persen koperasi berkualitas dari jumlah koperasi yang ada, serta harus mengisi formulis isian data dan kertas kerja penilaian yang disiapkan Departemen Koperasi dan UMKM Republik Indonesia. Selanjutnya fomulir tersebut diajukan ke Gubernur untuk diteruskan Gubernur ke Pusat.
Dikatakan Frits Lau Bella, Tahun 2009 tedapat empat kabupaten yang telah diajukan Propinsi ke Pusat sebagai kabupaten koperasi. empat kabupaten tersebut adalah Kabupaten Sikka, Kabupaten Ende, Kabupaten Ngada dan Kabupaten Flores Timur. Dan dalam waktu dekat tim dari pusat akan melakukan peninjauan terhadap administrasi yang diajukan ke pusat.
Kegiatan Sosialiasi tersebut di Buka Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang yang diwakili Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kabupaten Sikka, Drs. Cypri da Costa.
Bupati Sikka dalam sambutan tertulis yang dibacakan Cypri da Costa mengharapkan agar kebijakan pemerintah untuk menjadikan Sikka sebagai Kabupaten Sikka hendaknya mendapat dukungan dari semua pihak dan masyarakat Kabupaten Sikka.
“ Masyakat Kabupaten Sikka supaya mendukung terlaksananya sikka sebagai kabupaten koperasi. bentuk dukungan masyarakat adalah dengan aktiv menjadi anggota koperasi ”. demikian harap Sosimus.
Pada sesi dialog, salah seorang Tokoh Koperasi di Kabupaten Sikka Romanus Woga, menilai pencanangan pemerintah untuk menjadikan sikka sebagai kabupaten koperasi supaya disosialiasikan ke masyarakat, guna mendapatkan dukungan dan pertisipasi masyarakat terhadap kehadiran koperasi di Kabupaten Sikka.
Anggota dewan yang ada juga diharapkan untuk dapat memberikan dukungan terhadap niat pemerintah yang akan menjadikan Sikka sebagai Kabupaten Koperasi. untuk itu, anggota dewan yang ada supaya meningkatkan pengetahuannya dibidang perkoperasian.
Romanus juga menilai agar pemerinta melakukan inventaris, terhadap semua koperasi yang ada di Kabupaten Sikka sehingga koperasi yang selama ini sudah tidak aktiv supaya diaktivkan kembali.
“PNS yang memiliki pengetahuan dibidang perkoperasian supaya tetap dipertahankan di Dinas Koperasi Kabupaten Sikka dan tidak dimutasikan ke instansi lain. Hal ini perlu dilakukan supaya pelayanan di bidang koperasi dapat berjalan dengan baik “ tegas Romanus.
Sementara Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Sikka Robertus da Silva, mengatakan kegiatan sosialiasi akan dilanjutkan ke tingkat kecamatan dan desa. Sehingga meningkatkan partisipasi dan pemahaman masyarakat dalam upaya mendapatkan dukungan dari masyarakat dalam menyukseskan Sikka sebagai Kabupaten Koperasi_(johnoriwis)

Senin, 20 April 2009

MONITORING PELAKSANAAN UN

Wakil Bupati Sikka, dr. Wera Damianus, MM pada senin 20 April 2009 meninjau pelaksanaan Ujian Nasional di beberapa sekolah di kota Maumere dan sekitarnya. Dalam tinjauannya tersebut, Wera Damianus mengatakan kedatangannya adalah dalam rangka memberi motivasi kepada para peserta ujian. Ia berpesan agar para siswa bisa dengan tenang mengerjakan soal-soal ujian. Semua masyarakat Kabupaten Sikka turut mendoakan agar semua peserta UN bisa lulus dengan hasil yang memuaskan.
Adapun sekolah-sekolah yang dikunjungi yaitu : SMAK St. Paulus Maumere, SMAK Frater Maumere, SMAN I dan II Maumere, serta SMAN Nita.
Monitoring pelaksanaan UN juga dilakukan oleh Bupati Sikka di beberapa SMA se-Kota Maumere dan sekitarnya.
Pelaksanaan UN hari pertama ini berjalan dengan lancar. Beberapa aparat kepolisian juga ditempatkan di sekolah-sekolah untuk membantu kelancaran pelaksanaan UN dimaksud. Mata pelajaran yang diujikan hari ini yakni Bahasa Indonesia untuk semua jurusan, Sosiologi untuk jurusan IPS dan jurusan bahasa dan sastra, serta Biologi untuk jurusan IPA.
Sementara itu beberapa peserta UN ketika ditemui usai ujian Bahasa Indonesia mengatakan bahwa soal-soal bahasa Indonesia tidak terlalu sulit. Mereka optimis bisa lulus untuk mata pelajaran ini. (Team Humassikka)

40 FRATER DITAHBISKAN MENJADI DIAKON

Sebanyak 40 Frater asal Seminari Tinggi Ritapiret, Seminari Tinggi Ledalero, dan Biara Karmel pada Minggu 19 April 2009 kemarin dithabiskan menjadi Diakon pada dua tempat yang berbeda. 18 orang calon diakon asal STFK Ritapiret dithabis oleh Uskup Atambua, Mgr. Dominikus Saku, Pr di Aula Ritapiret. Sedangkan 18 Frater SVD dan 4 Frater Karmel dithabiskan oleh Uskup Maumere, Mgr. Gerulfus Kherubim Parera, SVD di Gereja Katedral Santo. Yoseph Maumere.
Uskup Maumere, Mgr. Gerulfus Kherubim Parera, SVD dalam khotbahnya mengatakan, Diakon merupakan berarti pelayanan, mengabdi, sama dengan mengorbankan diri dengan sikap melayani bagi semua umat kristiani. Para diakon yang baru dithabiskan ini diharapkan dapat memberikan dirinya dalam pelayanan, bukan untuk dilayani. Untuk itu, semangat pelayanan harus timbul dari dalam diri para diakon dan mutlak kewajibannya untuk melayani.
Sebagai rohaniwan harus melibatkan diri dalam bidang kerohanian dan bisa menjadi teladan ataupun panutan bagi semua umat kristiani. Untuk itu, diakon merupakan bentuk integritas dalam pembenahan diri, sehingga tugas dan kewajibannya adalah untuk memberikan pelayanan dalam gereja tanpa mengenal keluhan, sesuai dengan janji disaat penthabisan menjadi diakon.
Sedangkan Ketua Legio Maria se- Indonesia bagian Timur, Rm. Leonardus Jawa, O.Carm dalam sambutannya mengatakan, penthabisan diakon ini hendaknya tidak menjadikan diri sombong dalam pelayanan bagi umat kristiani, tetapi menjadikan pribadi sebagai pelayan yang penuh dengan kerendahan hati.
Sementara itu Bupati Sikka, Drs. Sosimus Mitang dalam sambutannya saat mengikuti penthabisan diakon di Aula Ritapiret mengatakan sebagaimana Gereja Keuskupan Maumere di tahun-tahun terakhir ini tengah menggerakkan berbagai sumber daya umat melalui Kelompok Umat Basis sebagai kelompok pembebasan, pemberdayaan dan perjuangan, demikian pula pemerintah dengan sasaran yang sama, sedang melakukan berbagai upaya melalui intervensi program pembangunan dengan orientasi yang sama yakni pembebasan, pemberdayaan dan perjuangan bersama untuk meraih kehidupan yang lebih sejahtera, adil, cerdas, sehat, demokratis dan bermartabat. Untuk itu para diakon khususnya yang akan bertugas di Keuskupan Maumere diharapkan bisa membantu pemerintah menyukseskan program pembangunan di Kabupaten Sikka demi kebaikan umat dan kepentingan bersama.
Sosimus juga mengomentari banyaknya umat yang hadir dalam misa penthabisan ini sebagai bukti banyaknya umat yang turut mendukung dan ingin menyaksikan lahirnya pewarta kebenaran. Sekarang ini banyak orang yang senang mewartakan yang tidak benar. Menjadi tugas kita semua untuk merangkul mereka semua mewartakan kebenaran.(Ndang n Cipto)

Sabtu, 18 April 2009

PEREMPUAN NTT MEMILIKI PERAN MEMBANGUN NTT


Perempuan yang ada di Nusa Tenggara Timur, juga memiliki peran yang cukup signifikan dalam ikut serta menyukseskan pelaksanaan pembangunan di Nusa Tenggara Timur. Untuk itu sudah sepantasnya perempuan NTT untuk secara terus menerus diberi kepercayaan untuk melaksanakan berbagai tugas, yang salama ini dilakoni kaum adam.
Demikian ini dikemukakan Ketua Tim Penggerak PKK Tingkat Propinsi Nusa Tenggara Timur, Ny Lusia Adinda Lebu Raya, saat tampil sebagai pembicara tunggal pada seminar sehari bersama Civitas Universitas Nusa Nipa Maumere, Jum ad (17/04/2009).
Dalam seminar tersebut, Ny. Lusia Lebu raya mengangkat masalah Perempuan Nusa Tenggara Timur Dalam Kehidupan Politik Dan Jabatan Public.
Perempuan di NTT tentunya memiliki SDM yang baik dan memiliki kemampuan yang dapat diikutsertakan dalam menyukseskan pelaksanaan pembangunan di Kabupaten NTT. Salah satunya adalah ikut terlibat dalam kegiatan politik.
“Hal ini terlihat dengan banyaknya jumlah perempuan NTT yang ikut serta dan maju sebagai calon legislative pada pemilu 09 April lalu.” jelas Adinda Lebu Raya
Sementara itu, Rektor Universitas Nusa Nipa Maumere P.DR. Wilhelm Djulei Conterius SVD dalam sambutannya ketika membuka seminar dimaksud, mengatakan bahwa kaum perempuan NTT juga memiliki kemampuan yang hampir setara dengan kaum laki – laki. Namun kaum perempuan NTT harus terus mendapat pendidikan baik secara fomal mupun melalui pengkaderan di organisasi perempuan. Demi menambah wawasan dan pengetahuan diberbagai bidang, baik bidang sosial, politik maupun bidang lainnya.
“melalui pelatihan, perempuan NTT tentu akan memiliki kemampuan berpolitik, mapun menghadapi berbagai persoalan yang juga terdapat pada bidang lainnya yang ada dalam kehidupan sosialnya” kata Rektor Unipa.
Hadir sebagai moderator pada seminat tersebut, Somon Weking dan didampingi Rektor Universitas Nusa Nipa Maumere Pater Doktor Wiliem Djulei Conterius SVD dan Dekan Fakultas Ilmu – Ilmu Sosial Universitas Nusa Nipa Maumere, Grasimus Rajalewa S.Sos. Msi.
Seminar ini juga di meriahkan paduan suara Unipa Choirs. Dan diakhir seminar, Ny Lusia Lebu raya sendiri tampil menyanyikan satu lagu pop berjudul, Cinta Yang Tulus. Sebelumnya Lusia Adinda Lebu Raya menerima piagam karena kehadirannya sebagai Nara Sumber pada Seminar Sehari di Universitas Nusa Nipa Maumere.(johnoriwis)

Kamis, 16 April 2009

SOSIMUS : terus berkarya sembari belajar


Seluruh pejabat structural yang ada di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Sikka, diharapkan untuk terus berkarya sembari belajar. Karena perkembangan dan tuntutan organisasi modern kini pun telah sampai kepada model organisasi pembelajaran, demi tercapainya organisasi yang kompetitif dan unggul.
Ini dikemukakan Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang, Kamis (16/04/2009) pagi lalu, saat Mengambil Sumpah dan Melantik Pejabat Structural Eselon IIB dan IIIA Lingkup Pemerintah Kabupaten Sikka. di Aula Sekertariat Daerah Kabupaten Sikka Jl. El Tari Maumere,
Sebagai implementasi dari berbagai ketentuan yang ada, maka pengangkatan dan pelantikan pejabat structural merupakan bagian dari pembinaan karier pegawai negeri sipil (PNS), terutama dalam konteks revitalisasi dan reorganisasi unit satuan kerja perangkat daerah. Yang mana ini sesuai dengan salah satu program pokok pembangunan daerah Kabupaten Sikka ke depan. Yakni program penataan kelembagaan dan reformasi birokrasi.
Dengan demikian Sosimus mengharapkan agar seorang pejabat structural dapat tampil sebagai sosok yang professional. Untuk itu sangat dituntut kualitas sumber daya manusia aparatur yang minimal memiliki empat karakter. Yakni, Kompetensi yang memadai, komitmen pada organisasi, selalu bertindak cost efektivness dalam setiap aktivitasnya dan selalu bertindak selaras dengan tujuan organisasi
Maka figure apparatur dan pejabat structural supaya selalu menghayati makna pemerintahan yang menopang tiga fungsi hakiki pemerintahan yakni pelayanan, pemberdayaan dan pembangunan, sebagai etika penyelenggaraan tugas dan tanggung jawab kepemerintahan. Jelas Mitang.
Turut menyaksikan Pengambilan Sumpah dan Pelantikan Pejabat Structural Eseleon IIB dan IIIA, antara lain Ketua DPRD KAbupaten Sikka Drs. A.M. Keupung, Wakil Bupati Sikka Dokter Wera Damianus MM dan Jajaran Muspida Sikka serta undangan yang hadir. (johnoriwis)

MELKI MENJABAT ASISTEN TATA PRAJA SIKKA


Melkior Gedho,SH, Kamis (16/04/2009) lalu di Aula Setda Sikka Jl. El Tari Maumere telah diambil sumpah dan dilantik oleh Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang, untuk menjabat sebagai Asisten Tata Praja pada Sekertariat Daerah Kabupaten Sikka. Menggantikan Drs. Leo Bachtiar da Lopez yang telah pensiun.
Pejabat eselon IIB yang juga dilantik Sosimus Mitang adalah Drs. Simeon yang akan menjabat sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Sikka.
Melkior Gedho sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bagian Hukum Setda Sikka, sedangkan Simeon sebelumnya adalah Kepala Bidang Pengkajian Hubungan Antar Warga pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sikka.
Selain melantik dua orang pejabat eselon IIB, Sosimus juga mengambil sumpah dan melantik delapan Pejabat Structural Lingkup Pemerintah Kabupaten Sikka Eselon IIIA.
Kedelapan pejabat eselon IIIA yang dilantik Sosimus Mitang adalah Dra Martha Hubertha Pega sebagai Camat Alok Barat, Rikardus Piterson – Camat Lela, Lorensius Bertholomeus S.Sos. – Camat Kewapante, Matheus Tadeus BA – Camat Hewokloang, Bernabas SM- Camat Bola, Hilarius Heling BA – Camat Doreng, Drs. Humerus Andreas – Camat Mapitara dan Paulus Setu Seda BA- Camat Mego.
Pelantikan pejabat eselon IIB berdasarkan SK Bupati Sikka Nomor BKD.821.22/32/2009-D tentang pengangkatan pegawai negeri sipil dalam jabatan structural eselon IIB lingkup pemerintah kabupaten sikka tahun 2009.
Sementar pelantikan pejabat structural eselon IIIA dilakukan sesuai SK Bupati SIkka Nomor BKD.821.22/33/2009-D tentang pengangkatan pegawai negeri sipil dalam jabatan structural eselon IIIA lingkup pemerintah kabupaten sikka tahun 2009. (johnoriwis)

DUA ANGGOTA DPR SIKKA DIGANTI


Ketua DPRD Kabupaten Sikka Drs. A.M. Keupung, Rabu (15/04/2009) mengambil sumpah dan melantik dua anggota DPRD Sikka antar waktu, yakni Lambertus Moan Sino dan Antonius Thyesen untuk menggantikan dua anggota DPRD Sikka yang juga dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yakni Johanis Jua,S.Sos. dan Fransiskus Endy.
Pengambilan sumpah dan pelantikan dua Anggota DPRD Sikka antar waktu yang berlangsung di Ruang Sidang DPRD Sikka, Jl. El Tari Maunere ini, juga disaksikan Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang dan Wakil Bupati Sikka dr. Wera Damianus M.M. Muspida Sikka serta seluruh Anggota DPRD Kabupaten Sikka dan Jajaran Eksekutiv.
Pergantian antar waktu merupakan sebuah peristiwa politik yang telah diatur berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku, terutama Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 Tentang Susunan dan Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Demikian hal ini disampaikan Ketua DPRD Kabupaten Sikka Drs. A.M.Keupung.
Sementara itu Sosimus Mitang dalam pidatonya mengatakan Bupati berperan untuk melanjutkan yang berkaitan dengan penyampaian pimpinan DPRD Kabupaten kepada Gubernur mengenai usulan peresmian pemberhentian dan pengangkatan antar waktu anggota DPRD Kabupaten. Selanjutnya Gubernur atas nama presiden menetapkan Keputusan Tentang Peresmian pemberhentian dan pengangkatan pergantian antar waktu anggota DPRD Kebupaten.
Pergantian antar waktu Anggota DPRD Kabupaten Sikka adalah bagian dari proses demokrasi. Untuk itu, meskipun hanya menjalankan masa tugas selama empat bulan lebih, Sosimus mengharapkan kepada saudara anggota Dewan yang terhormat, yang baru dilantik supaya bersama dengan seluruh anggota Dewan dapat menjalin kemitraan yang positif dengan Pemerintah.
Sebagaimana Pemerintah senantiasa mengajak seluruh komponen masyarakat Kabupaten Sikka, termasuk DPR Kabupaten Sikka, suapay selalu “ MAI MOGAT HAMA-HAMA, MAI KITA ATE LELEHA, MAI KITA SA ATE, DAI TITE HAMA-HAMA;” Mari bersama membangun Sikka dengan Nurani Mulai Dari Desa, menuju Sikka yang bermartabat. (tjipto)

Rabu, 08 April 2009

Direktur PDAM Sikka diserahterimakan


Jalin komunikasi yang baik, kerja sama, terus berkoordinasi dan saling mendukung. Demikian himbauan Asisten Ekonomi pembangunan Drs. Cyprianus da costa kepada seluruh karyawan PDAM dalam acara serah terima Jabatan Pelaksana Tugas (Plt). Direktur Perusahaan Daerah Air Minum, Rabu (08/04/2009) siang lalu.

Serah terima jabatan PDAM dari mantan Direktur PDAM Drs. Echon Bernadus Ratu kepada Dra. Endang Sri Sumartin Plt PDAM yang baru yang sekarang ini juga menjabat sebagai kepala bagian Ekonomi.

Drs. Cyprianus da Costa dalam arahan singkat usai proses serah terima jabatan mengatakan proses serah terima jabatan dilakukan dalam rangka proses penyelenggaraan pembangunan yang lebih menitik beratkan kepada pelayanan untuk masyarakat dan juga agar roda perusahaan terus berjalan sehingga target yang ingin di capai dapat terlaksana.

Dikatakannya PDAM adalah penyedia jasa air minum kepada masyarakat diseluruh kabupaten, untuk itu proses pelayanan harus lebih diutamakan demi kepuasan pelanggan

Cyprianus juga berharap kepada seluruh karyawan agar dapat membantu dan berkerja sama dalam mengelola perusaahaan ini sesuai dengan tugas dan fungsi pokoknya sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan dengan baik.

Disamping itu kepada mantan Plt PDAM atas nama pemerintah dan masyarakat Cyprianus menyampaikan terima kasih atas semua karya dan pengabdian selama memimpin PDAM.

Disala-sela proses serah terima jabatan, Dra Endang Sri Sumarti selaku Plt Direktur PDAM yang baru juga meminta dukungan dan kerja sama yang baik dari seluruh karyawan demi terwujudnya pelayanan yang baik dan harmonis kepada masyarakat. (jonathan)

Selasa, 07 April 2009

Rapat Sinkronisasi dan pengembangan Koperasi

Rapat sinkronisasi program pengembangan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah Senin 6/04/09 telah berlangsung di Aula Hotel Maiwali, jln. Don Thomas. Rapat tersebut dibuka oleh asisten II, Ekonomi dan Pembangunan setda sikka, Drs. Sipri da Costa.

Sipri da Costa, dalam sambutannya mengatakan, menyambut baik penyelenggaran rapat sinkronisasi program pengembangan usaha kecil mikro se-kabupaten / kota Provinsi Nusa Tenggara Timur dimana Kabupaten Sikka menjadi Tuan rumah. Pelaksanaan rapat dapat mewujudkan sinergitas program dan kegiatan antara pemerintah provinsi dan Kabupaten/Kota yang mempunyai dampak positif dalam rangka pemberdayaan koperasi dan UMKM yang ada, sehinggapada gilirannya bermanfaat bagi upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Upaya untuk mewujudkan perubahan ini, hendaknya seluruh potensi sumber daya alam dan sumber daya menusia perlu diberdayakan secara terpadu, terarah, disertai dengan pembinaan yang berkelanjutan. Tegas Sipri.

Sipri mengharapkan rapat tersebut bukan saja hanya sebatas tatanan sinkronisasi program, tetapi dapat diimplementasikan pada kegiatan operasional baik pada tingkat provinsi maupun ditingkat Kabupaten / Kota, demi mewujudkan keterpaduan dan keserasihan program yang mendukung dan memperkuat.

Hadir pada kesempatan itu, ketua DPRD, Drs. A.M. Keupung, pejabat Polres dan Dandim , serta para peserta pelatihan dari Dinas Koperasi se-Provinsi Nusa Tenggara Timur.( Cipto/Humassikka ).

kulababong

SEMALAM DI LAPANGAN

Abis pulang studi sore jam 05.30, Inang putri satu mata wayang Dede Teke tida langsung pulang. Putar di pertokoan Maumere lengkap dengan sragam sekola. Suda bosan mondar mandir di pertokoan, pas jam 06.30 malam Inang cabut HP sms Amang janji jemput di Patung Teka sekarang juga.
Belum tepat lima menit, sang arjuna muncul pake sepeda motor pretelan pokonya serba kul abis. Inang biar peke rok, langsung nungging rapat beri habis. Sementara baku nungking di atas motor, Inang dapa telp dari Teke sang ayah.
“ Inang sekarang dimana? Suda malam begini belum pulang” Tanya Teke.
“Inang masi kerja PR bapa” jawab Inang
“kerja PR dimana?” Tanya Teke lagi.
“diteman pu ruma, sebentar Inang pulang sendiri dengan ojek”
“oke, baek suda” jawab Teke.
Habis terima telpon, Inang sambil nungging peluk Amang sampai lari lewat batas maksimal. Putar pertokoan, lanjut ke pelabuhan makan nasi bebek. Pokonya Amang servis Inang kasi habis memang. Habis makan bebek goreng tancap motor ke Lapangan Umum Kota Baru. Cari lokasi disudut pagar yang aman ngeri, pokonya tempat gelap yang setan saja tida bisa liat.
Dilapangan ini tida saja remang, tapi memang gelap gulita ngeri. Pagar tembok tinggi keliling satu lapangan. Tida ada lampu, pokonya gelap gulita. Tempat paling aman untuk mesum, tida heran kalo sejak lapangan ini dipagar prosentase kelulusan turun.
Sudah jam 08.00 malam, karena asyik kerja PR Inang dengan Amang sampai lupa waktu. Biar ada orang latian sepeda motor dengan lampu jauh, Inang Amang bodo amat. Cuek habis.
Dua bulan berlalu, Inang mulai munta - munta. Tulis surat sakit ke sekolah katanya sakit malaria komplikasi dengan sakit lambung. Padahal Inang suda berbadan dua, alias hamil. Tida saja hebo di kompleks tapi juga tenar di sekolah jadi bahan omongan.
“hamper tiap hari pulang malam, katanya belajar. Masa orang belajar sampai hamil” komentar Ama Plete.
“bagaimana tida hamil, kalo belajar malam sambil kerja tugas sampingan” sambung Dede Poi.
“orang belajar di ruma, mereka te belajar di lapangan gelap. Hamil dan putus sekolah itu te hasil dari pekerjaan ruma. Bikin malu, bikin orang tua rugi saja” komentar sambung Plete.
“sekarang siapa – siapa saja yang salah. Yang sala te Inang, Amang, Dede Teke, Sekolah dan Pemerintah” jelas Poi.
Pemerintah hanya tahu bikin pagar tapi lupa lampu lapangan, sekolah hanya tau urus anak kalo bermasalah di sekolah, Teke sang ayah sibuk dengan urusan sampe lupa jemput. Amang tida bisa jaga perbuatan, kalo dia hanya pikir diotak untuk buat jahat saja baik. Ini dia harus sampai buat. Sedangkan Inang tida bisa jaga diri.
Jadi pemerintah seakan kasih tempat, sekolah malas tau dengan urusan di luar jam sekolah, orang tua malas tau, Amang mana tahan, Inang mau – mau saja karena cinta. Jadi satu sama lain berkaitan sampai ada korban.
Yang dukung masa depan anak sekolah ya kita semua. Ulang – ulang kita omong kalo masa depan dan pendidikan anak adalah tanggung jawab kita semua tapi ini salah satu kegagalan kita semua. Dan makanya kerja sesuatu itu harus dengan baik, harus tuntas memang. Supaya tida adalagi sinetron atau kisah romantis semalam di lapangan. (johnoriwis)

563 CALEG REBUT 30 KURSI DEWAN

Sebanyak 563 Calon legislatif di Kabupaten Sikka akan menjadi peserta Pemilu Legislatif April 2009 mendatang. 563 caleg yang ikut berjuang memperebutkan 30 kursi dewan.
Dari 563 Calon legistatif tersebut, terbagi dalam empat daerah pemilihan. Daerah pemilihan I yang meliputi Kecamatan Hewokloang, Kewapante, Kangae, Nelle, Koting dan Lela. Dengan jumlah pemilih 42.038 orang
Daerah pemilihan II meliputi Kecamatan Paga, Tanawawo, Mego, Nita, Magepanda dan Palue. Dengan jumlah pemilih 50.956 orang.
Daerah pemilihan III dengan kecamatan Alok Barat, Alok dan Alok Timur dengan jumlah pemilih 48.075 orang. Sedangkan di daerah pemilihan IV, meliputi kecamatan Bola, Doreng, Mapitara, Waigete, Talibura, Waiblama. Dengan jumlah pemilih 49.489 orang.
Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sikka dalam Rekapitulasi Jumlah PPS, TPS DPT Daerah Pemilihan Anggota DPRD Kabupaten / Kota, tertanggal 13 Desember 2008 yang ditandatangani Ketua KPU Kabupaten Sikka Albertus Ben Bao,S.Sos. bersama anggota, menyebutkan dari 160 PPS yang tersebar di 160 desa / kelurahan yang ada di Kabupaten Sikka, terdapat 772 TPS. Dengan jumlah pemilih 190.558 orang, yang terdiri dari 85.929 pemilih laki – laki dan 104.629 pemilih perempuan. (el)

KONI Sikka Penyelenggara PORDAFTA

KONI Sikka selaku penggerak pesta olah raga se-daratan Flores – Lembata – PORDAFTA - telah membentuk Panitia Penyelenggara, beranggotakan berbagai komponen masyarakat seperti Dinas dan Instansi Lingkup Pemkab Sikka, Pengusaha, Pengurus KONI Cabang Sikka, serta Organisasi Wanita, Organisasi Pemuda dan Pers. Langkah ini diambil sebagai wujud kesiapan KONI dan Pemkab Sikka untuk menyukseskan pesta olah raga tahunan tersebut.
Rapat Pembentukan Panitia yang diselenggarakan, Senin (30/03/2009) lalu memberi mandate dan kepercayaan kepada Mantan Ketua KONI Sikka Drs. Dominikus Parera sebagai Ketua Panitia Penyelenggara.
Dalam pertemuan lanjutan yang dilaksanakan Sabtu, 28 Maret lalu disepakati akan dilaksanakan sebuah pertemuan pleno panitia dalam pekan ini. untuk membahas berbagai hal dan tugas kepanitiaan tersebut.
Pertemuan yang dipimpin Wakil Ketua II KONI Sikka, Drs. Yoseph Ansar Rera pada Sabtu, 28 Maret itu antara lain mengagendakan penyusunan Padoman pelaksanaan Pordafta 2009.
Dominikus Parera menjelaskan bahwa dalam pedoman pelaksanaan tersebut akan ditetapkan berbagai hal seperti : batas usia peserta, jumlah cabang olah raga yang dipertandingkan serta kewajiban-kewajiban lain yang harus dipenuhi dan ditaati oleh setiap kontingen.
Wasit senior yang lebih akrab dikenal dengan sapaan Kus Parera itu mengatakan, pedoman pertandingan yang dibuat akan segera disampaikan ke setiap KONI kabupaten.
Yos Ansar Rera meminta Panitia Pelaksana untuk mempersiapkan even olah raga ini sebaik mungkin karena pelaksanaan Pordafta juga menjadi ajang pertaruhan citra kabupaten Sikka di mata para tamu dan duta olah rega. (El).

Senin, 06 April 2009

Album Kegiatan Bupati dan Wakil Bupati Sikka (Maret)

Foto Bersama Wakil Bupati Sikka dr. Wera Damianus MM dan Ibu, Ibu Firmina Sedo Mitang, Sekda Kab. Sikka Drs. Sabinus Nabu bersama peserta seminar PDE tinggkat Propinsi NTT di Rujab Wakil Bupati, Jl. Soekarno Hatta maumere.







Antonius Thyesen dan Lambertus Samberno Moan Sino sedang diambil sumpah dan dilantik menjadi Anggota DPRD Sikka Pergantian Antar Waktu (PAW) menggantikan Johanis Jua,S.Sos. dan Fransiskus Endy.




























Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang berjabat tangan dengan Direktur Bank Mandiri NTT saat peresmian kantor Bank Mandiri cabang Maumere.























































Bupati Sikka
Drs. Sosimus Mitang, Wakil Bupati Sikka dr.Wera Damianus MM, Ketua DPRD Kab. Sikka Drs. A.M Keupung berdoa pada acara pembukaan Musrembang Kab. Sikka Thn Anggaran 2010 di halaman Kantor BAPEDA Jl. Mawar-Maumere.


Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang menandatangani Prasasti saat peresmian Kantor Camat Koting, disaksikan Wakil Bupati dr. Wera Damianus MM dan Ketua DPRD Sikka Drs. AM Keupung di halaman Kantor Camat Koting, Desa Koja Gete.

Kamis, 02 April 2009

kulababong : AKIBAT SALAH PILIH

Pembangunan di Desa Maget terbengkelai, keuangan pembangunan tidak terarah penggunaannya. Padahal desa itu dipimpin oleh Dede Teke orang yang asli berasal dari desa itu. Semua orang di desa kini membicarakan tentang Teke.

“Dulu waktu kempanye, dia punya janji seni – seni semua. Masalah air bersih dan jalan antar dusun akan jadi prioritas pembangunan. Nyatanya, tida ada sama sekali. Kosong sama sekali yang ada hanya jalan setapak yang berlumpur becek dan penuh kubangan. Sama sekali kosong.” Komentar Inang.

“Benar, dia tu lima tahun jadi kades tida ada hasil apa – apa. Kita pilih dia karena anak tanah, mala lebih parah “ sambung Juli.

“Jadi kau pikir pili orang dari luar kita juga bisa maju. Belum tentu, bisa saja sama. Bisa juga lebi parah” sahut Inang.

“Dulu kan kamu yang pili saya punya suamu jadi kades. Ya ini semua salah kamu lah, sapa suru pili saya punya suami“ sambung Maria istri Teke.

“kami sampe pili Teke, karena dia anak tana. Paling cerewet lagi, suka protes sana sini. Paling banyak bicara tentang pembangunan. Makanya kami pilih” sahut Juli.

“tapi sekarang baru kami tau, orang yang cerewet belum tentu mampu. Orang yang tukang protes belum tentu bisa. Dan orang yang banyak bicara belum tentu mau bekerja. Serba sala kita masyarakat ini, kita pili juga sala tida pilih juga sala” sambung Inang.
Jadi yang harus kita pilih adalah kades yang cerewet tapi mampu, tukang protes tapi bisa dan yang banyak bicara tapi kerja. Jangan sampe sala pilih lagi. Ingat itu. (johnoriwis)

USKUP MAUMERE : Gunakan Hak Pilih Dengan Baik

Uskup Maumere, Monsinyur Gerulfus Kherubim Pareira, SVD. Melalui Vikaris Jenderal Keuskupan Maumere Romo Frans Fao Pr, menghimbau kepada semua Umat Kristen dan umat beriman lainnya untuk menggunakan hak pilihnya dengan baik, pada pemilihan umum legislative pada Kamis 09 April 2009, pekan depan.

Demikian hal ini dikemukakan Frans Fao Pr, ketika menghadiri Rapat Bersama Komisi Independen Daerah (Kominda) dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Ruang Kerja Wakil Bupati Sikka Dr. Wera Damianus MM. Kantor Daerah Kabupaten Sikka, Jl. Ahmad Yani Maumere. Kamis (02/04/2009) kemarin.

Selaku Koordinator Forum Kerukunan Umat Beragama, Frans juga mengharapkan agar aparatur pemerintah, TNI – Polri, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat yang ada di Kabupaten Sikka untuk terus memberikan pemahaman dan pendidikan secara baik kepada masyarakat perihal penggunaan hak pilih.

Demikian Uskup Maumere, melalui Frans Fao Pr juga berpesan agar para penyelenggara pemilu dapat bekerja sesuai aturan hukum dan tidak lupa untuk selalu berdoa, baik sebelum dan sesudah melaksanakan tugas.

“Uskup Maumere sangat yang mengharapkan agar semua pihak di Kabupaten Sikka supaya terus bergandengan tangan menyukseskan penyelenggaraan pemilu. Sehingga pelaksanaan pemilu dapat dapat berlangsung dengan baik dan damai sesuai seperti yang kita harapkan bersama” jelas Vikjen Keuskupan Maumere.

Dikatakan Frans Fao Pr, himbauan Uskup Maumere agar umat Kristen dan umat beragama yang ada di Kabupaten Sikka, ini juga akan diumumkan para pastor yang ada di Wilayah Kauskupan Maumere pada setiap kesempatan kegiatan keagamaan, terutaman pada kegiatan keagamaan menjelang pelaksanaan pemilihan umum. Untuk memilih wakil rakyat, baik DPR Pusat, DPD, DPR Propinsi dan DPR Kabupaten dan Kota.

Sementara itu, Wakil Bupati Sikka Dr. Wera Damianus MM dalam arahannya juga mengharapkan agar semua pihak yang berperan dalam pelaksanaan pemilihan umum, Kamis 09 April pekan depan supaya bekerja sesuai aturan hukum yang ada serta memiliki sikap cepat tanggap terhadap berbagai persoalan yang dihadapi selama proses pemilu berlangsung.

Kepada petugas KPU dan Panwaslu baik yang ada di tingkat kabupaten kecamatan dan desa, Wera Damianus berharap untuk bekerja sesuai aturan hukum yang ada dan berlaku. Para petugas juga supaya bekerja secara tegas, lugas, tepat dan benar demi menyukseskan pesta demokrasi yang adil dan aman.

“semua pihak berperan dalam menyukseskan penyelenggaraan pemilu, namun khusus bagi pihak penyelenggara dan semua pihak yang lebih berkompeten dalam menyelenggarakan pemilu supaya bekerja secara tegas, lugas, tepat dan benar’ harap Dami Wera.

Juga hadir pada kesempatan tersebut, Ketua Panwaslu Kabupaten Sikka Alfons Gaudensius Sero, Ketua KPU Kabupaten Sikka Albertus Ben Bao, Pihak Kepolisian Riwu Lambertus serta Perwakilan Muspida Sikka, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat di Kabupaten Sikka.***(jdo)

BATAS AKHIR DISTRIBUSI LOGISTIK PEMILU: 8 April 2009

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten sikka menetapkan batas akhir distribusi logistic pemilu adalah tanggal 8 April atau sehari sebelum pelaksanaan Pemilu 9 April 2009.

Penetapan jadwal tersebut disesuaikan dengan kondisi wilayah, persiapan dan penyelesaian Tempat Pemungutan Suara atau TPS. Jumlah TPS di kabupaten Sikka sebanyak 772 buah tersebar di empat Daerah Pemilihan, 147 desa dan 13 kelurahan.
Ketua KPU Sikka Benediktus Ben Bao mengatakan pihaknya telah berkonsultasi dengan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dan telah menyampaikan usulan kepada bupati Sikka untuk menggunakan gedung serta fasilitas sekolah dan posyandu sebagai TPS.

Ben Bao menyampaikan hal tersebut dalam Rapat Bersama Komisi Independen Daerah – KOMINDA – dan Forum Kerukunan Antar Umat Beragama – FKUB – Kabupaten Sikka, Kamis ( 2/4/2009). Mengapa pihak KPU memilih gedung sekolah dan posyandu, Ben Bao menjelaskan, kedua fasilitas publik itu paling layak untuk pengamanan logistic pemilu, teristimewa bila sesewaktu terjadi hujan. Tempat-tempat itu juga dipandang paling memudahkan petugas dalam melakukan pengaman logistic pemilu.

Wakil Bupati Sikka dr. Wera Damianus yang memimpin rapat koordinasi tersebut mengatakan, usulan KPU untuk menggunakan gedung pemerintah seperti sekolah dan posyandu sudah mendapat jawaban positif dari bupati Sikka. “Beberapa fasilitas itu bisa digunakan karena sudah mendapat persetujuan dari bapak bupati, tinggal dikoordinasikan dengan dinas terkait,” kata Wera Damianus.

Terkait pengamanan kotak suara pasca pemungutan suara, Ben Bao mengatakan, KPU Sikka telah menegaskan jadwal pengamanan berdasarkan keputusan KPU agar para petugas KPPS dapat melakukan pengamanan hingga Sabtu, 11 April 2009. Ben Bao menambahkan, dokumen utama yang harus diselesaikan oleh petugas KPPS pada tanggal 9 April itu ialah Formmat C1 yani lempiran yang berisi hasil perhitungan suara di TPS.

Dokumen tersebut harus diserahkan kepada masing-masing saksi partai politik demi menghindari dugaan manipulasi perhitungan suara di tingkat KPPS. “Dokumen-dokumen lain dapat diselesaikan kemudian, mengingat kesibukan umat kristiani dalam perayaan Tri Hari Suci 2009,” tandas Ben.***(jdo)

SALAM

Blog ini dibuat untuk membagi informasi beberapa kegiatan Bupati dan Wakil Bupati Sikka serta menampilkan info terbaru dari kabupaten Sikka yang berhasil diliput team kerja Humas Pemkab Sikka.