Selasa, 24 November 2009

TIGA PIMPINAN DEWAN SIKKA LANTIK

Ketua Pengadilan Negeri (PN) Maumere PM Silalahi, di Aula Lepo Kulababong DPRD Sikka Senin (23/11/2009) pagi mengambil sumpah dan melantik tiga pimpinan DPRD Sikka, yakni Rafael Raga, S.Pi dari Partai Golongan Karya, sebagai Ketua, Drs. Alexander Longginus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Drs. Felix Wodon dari Partai Demokrad, masing – masing sebagai Wakil Ketua DPRD Sikka.
Usai pelantikan Ketua DPRD Sikka Rafael Raga dalam sambutannyaDPRD Sikka akan meneladani dan mencontohi kepemimpinan Yesus Sang Raja.

BRIMOB HARUS MENINGKATKAN PROFESIONALITAS DAN DISIPLIN

Maumere_ Anggota Brimob harus selalu terus berupaya untuk meningkatkan profesionalitas dan disiplin pribadi dalam sertiap pelaksanaan tugas dengan tetap mengedepankan etis dan humanis namun tegas.
Demikian amanat tertulis Kepala Kepolisian Negara RI, Drs. H. Bambang Hendarso Danuri,M.M. yang dibacakan Kepala Polres Sikka Ajun Komisaris Besar Drs. Agus Suryatno saat tampil sebagai Inspektur Upacara pada Apel HUT Brimob ke 64 di Lapangan Utama Mabes Brimob Sikka di Kewapante, Sabtu (14/11/2009).
Selain itu, Danuri juga mengajak seluruh Jajaran Kepolisian dan khususnya seluruh Anggota Korps Brimob Polri untuk selalu menghindari tindakan kekerasan dalam setiap pelaksanaan tugas serta senantiasa menjunjung tinggi hak asasi manusia.

Rabu, 11 November 2009

KAMPUNG HIJAU GELAR PENGHIJUAN

Memeriahkan hari pahlawan ke 64 tanggal 10 November 2009, komunitas kampung hijau dari desa watuliwung kecamatan kangae kabupaten sikka menggelar penghijuan dan lomba mewarnai antar pelajar sekolah dasar.

Kegiatan penghijuan dan lomba menggambar ini dilakukan di areal monument Monumen Pahlawan Teka di Jalan ahmad yani maumere, rabu pagi tadi.

RICUH DEMO MAHASISWA UMK MAUMERE




Aksi demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhamadya Kampus III Maumere di Halaman Kantor Daerah Bupati Sikka Jl. Ahmad Yani Maumere, Rabu (11/11/2009) pagi  ricuh lantaran dalam aksinya mereka, seorang orator mengucapkan kata anjing kepada aparat Satuan Polisi Pamong Praja yang sedang berjaga – jaga.
            Akibatnya sejumlah anggota satuan polisi pamong praja yang sedang bertugas mengusir paksa para demonstran yang jumlahnya kurang lebih 50 orang ini.
  Aksi usir paksa ini mendapat perlawanan dari mahasiswa Universitas Muhamadya Kampus III Maumere sehingga pihak Kepolisian dan TNI berpakaian preman ikut mengamankan kericuan ini. Namun para mahasiswa yang menggelar demonstrasi diminta supaya segera meninggalkan halaman kantor daerah guna menghindari hal – hal yang tidak diinginkan.

Selasa, 10 November 2009

DEWAN PERSOALKAN LONGGINUS, PENGADILAN PUTUSKAN BEBAS

Maumere_ DPRD Sikka, Senin (09/11/2009) saat menggelar Rapat Paripurna I Masa Sidang I Tahun 2009 dengan Agenda Tunggal untuk Menetapkan Keputusan DPRD Tentang Pimpinan DPRD Kabupaten Sikka Masa Bhakty 2009 – 2014.

Dalam Rancangan Keputusan DPRD Kabupaten Sikka tentang Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sikka Masa Jabatan 2009 – 2014, disebutkan sebagai ketua Rafael Raga,S.P. (Partai Golongan Karya memperoleh 5 kursi), Wakil Ketua Drs Alexander Longginus (Partai PDI Perjuangan memperoleh 4 kursi) dan Drs Felix Wodon (Partai Demokrat dengan perolehan 3 kursi).

KRISIS PANGAN MASALAH KITA SEMUA



Maumere_ Krisis pangan merupakan sebuah masalah yang menjadi tanggung semua pihak. Untuk itu kita semua diharapkan untuk bergandengan tangan guna mengatasi masalah pangan di Kabupaten Sikka.
Demikian ajakan ini disampaikan Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang dalam sambutannya ketika menghadiri acara Rapat Dewan Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Sikka di Aula Cemara Hotel Sylvia, Jl. Kolombeke Maumere. Senin (09/11/2009
Bupati Sikka juga mengajak para petani dan masyarakat Kabupaten Sikka supaya memanfaatkan sumber daya alam yang ada secara maksimal. Untuk itu masyarakat diimbau untuk mulai mempersiapkan lahan pertanian menjelang musim tanam.
“ saya juga mengingatkan agar masyarakat dapat memanfaatkan berbagai dana bantuan untuk mengatasi masalah rawan pangan sesuai dengan peruntukannya “ harap Mitang.
Mitang menginstruksikan para camat, lurah dan kepala desa supaya terus melakukan sosialisasi terkait berbagai program yang menyentuh masyarakat. selain itu, para camat, lurah dan kepala desa supaya terus menggalakan upaya memberantas perjudian, pesta dan malas yang ada di tengah masyarakat.
Kedepan pemerintah juga berencana akan mengubah pola pembagian beras miskin (raskin) dengan pola pembagian padat karya pangan yang diistilakan Mitang sebagai beras kerja. Sehingga hanya masyarakat yang bekerja padat karya, mengolah lahan pertanian dan persawahan yang mendapatkan beras.
Sementara Sekertaris Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Sikka, Ir. Vitalis Kanisius dalam laporan kondisi ketahanan pangan Wilayah Kabupaten Sikka hingga akhir Oktobre 2009, berdasarkan Angka Ramalan III Tahun 2009 situasi pangan pokok dari bahan pangan sumber kabohidrat (padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar dan sorgum) di Kabupaten Sikka hingga akhir Oktober 2009 menunjukan jumlah produksi tersedia setara beras dari produksi dalam daerah sebesar 45.054 ton setara beras.
Sementara kebutuhan untuk dikonsunsi bahan pangan sumber karbohidrat penduduk sebanyak 301.235 jiwa sebesar 47.196 ton per kapita/ tahun. Sehingga pangan sumber karbohidarat dari produksi dalam daerah mengalami kekurangan sebesar 2.142 ton setara beras.
Dikatakan Kanisius, yang juga Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Sikka bahwa dari hasil analisis tingkat kerawanan pangan berdasarkan indicator Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) dari produksi setara beras (PSB) gabungan (pertanian, sosial ekonomi dan kesehatan) menunjukan wilayah yang mempunyai tingkat resiko rawan pangan dan gizi kategori tinggi adalah kecamatan Paga dan Mego. Hal ini karena presentase prevalensi gizi kurang dan presentase kepala keluarga miskin tergolong tinggi.
Sedangkan wilayah yang mempunyai tingkat resiko rawan pangan dan gizi kategori sedang adalah Kecamatan Lela, Nita, Maumere, Kewapante, Bola, Waigete, Talibura, Alok, PaluE dan Magepanda. Sehingga secara umum hasil analisis menunjukan bahwa Kabupaten Sikka mempunyai resiko rawan pangan dan gizi tergolong ketegori sedang.
“ Analisis Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) masih menggunakan data Survey Pertanian (SP) 12 kecamatan sehingga belum menggambarkan kondisi riil di 21 kecamatan yang ada di Kabupaten Sikka “ demikian dijelaskan Kanisius.
Dari kondisi yang ada disimpulkan, ketersediaan pangan dari produksi dalam daerah keadaan sampai dengan bulan Oktober 2009 kurang sebesar 2.142 ton untuk pemenuhan kebutuhan konsusmsi masyarakat.
Berdasarkan analisis kerawanan pangan yang menggunakan indicator sistem kewaspadaan pangan dan gizi (SKPD) menunjukan bahwa tingkat resiko kerawanan pangan di Kabupaten Sikka sampai saat ini tergolong kategori sedang.
Untuk mengatasi masalah rawan pangan Pemerintah melalui Program Pengembangan Usaha Agribisinis Pedesaan (PUAP) yang ditangani Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan di tahun 2009 mendapat alokasi PUAP dengan jumlah kelompok sasaran sebanyak 20 Gapoktan.
Usaha agribisnis PUAP meliputi, usaha peternakan, usaha off farm, usaha tanaman pangan, usaha perkebunan, dan usaha hortikultura.
Hadir pada kegiatan tersebut, Wakil Bupati Sikka dr. Wera Damianus, Para Staf Ahli, Para Asisten Kepala SKPD, Camat, Lurah, Kepala Desa, Gapoktan dan undangan lainnya. (johnoriwis/humassikka)

Sabtu, 07 November 2009

LAPORAN KEUANGAN TERSENDAT KARENA PERILAKU APARAT SKPD


Maumere_ Tersendatnya laporan keuangan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah yang ada di Kabupaten Sikka, lebih disebabkan karena perilaku aparat pengelolah keuangan yang tidak taat pada asas dan  aturan laporan penggunaan keuangan.    
Demikian hal ini dikemukakan Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang ketika membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) / Sosialisasi Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Sesuai Standar Akuntasi Pemerintah (SAP) di Aula Hotel Beng Goan III Jl. Karl S. Tubun Maumere, Senin (02/11/2009).
            Menurut Mitang, banyaknya laporan keuangan yang tersendat karena masih ada aparat pemerintah di SKPD yang tidak tertib administrasi. Hal ini sebagai dampak dari perilaku aparat pemerintah yang tidak taat pada asas dan aturan laporan keuangan yang berlaku. Untuk itu, perilaku aparat pengelolah keuangan harus segera dibenahi, sehingga penyampaian pelaporan penggunaan keuangan dapat sesuai dengan asas dan aturan laporan keuangan yang berlaku.
            “ sehingga ini juga berdampak pada menurunnya kepercayaan pemerintah pusat terhadap pemerintah di daerah “ jelas Mitang.
            Untuk itu itu aparat pemerintah yeng berkompeten dalam mengelolah keuangan, perlu merubah sikap perilaku dan pola pikir yang suka menafsir asas aturan penggunaan keuangan serta suka mengambil kebijakan sendiri dalam mengelolah keuangan.
            Selain menurunnya kepercayaan dari pemerintah pusat ke daerah, juga menimbulkan ketidak harmonisan antara kepala SKPD dengan bendahara. Selain itu akan terjadi kesimpang siuran pengelolah keuangan dan pembuatan laporan.
             Sehingga Mitang berharap agar para peserta Bimbingan Teknis (Bimtek) / Sosialisasi Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Sesuai Standar Akuntasi Pemerintah (SAP), dapat mengikuti kegiatan ini dengan cermat, baik dan berkesinambungan sesuai agenda dan tahapan – tahapan pelatihan.
            Sementara Kepala Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Prov. NTT Ir. M. Yusuf Guntur dalam arahannya secara singkat menjelaskan bahwa salah satu tugas BPK adalah melakukan pemeriksaan keuangan secara bebas dan mandiri.
             Sehingga diharapkan kiranya kegiatan ini dapat menjadi media untuk bertukar pikir dan shering pengalaman dalam kaitannya dengan pengelolah keuangan dan laporan penggunaan keuangan.
            “ Pelatihan ini bertujuan untuk membuka kembalai wawasan dari para pengelolah keuangan sehingga penggunaan keuangan dan pembuatan laporan keuangannya sesuai asas dan aturan pembuatan laporan keuangan yang berlaku” jelas Guntur.
            Dikatakannya, selain untuk memperluas wawasan penggunaan keuangan dan pelaporannya, bimtek ini juga bermaksud untuk mengurangi resiko kesalahan yang lebih fatal, baik dalam penggunaan maupun pengelolaan keuangan.
            Kepala Dinas Pendapatan Pengeloah Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupateb Sikka, Eduardus Desa Pante dalam laporan panitia menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada aparat dan Kepala SKPD dalam pengelolaan keuangan agar sesuai dengan asas dan aturan hukum yang ada. Dengan sasaran pelatihan ini adalah Pejabat Pengelolah Keuangan (PPK), Kepala SKPD dan Bendahara.
            Kegiatan ini akan berlangsung selama lima hari sejak, Senin (02/11/2009) hingga Jum ad (06/11/2009). Dengan jumlah peserta 100 orang, yang terdiri dari SKPD 95 orang dan Bendahara 5 orang. (johnoriwis)


Rabu, 04 November 2009

43 Jemaah Haji Siap menuju Embarkasi Surabaya.



Maumere, Sebanyak 43 calon jemaah haji siap di berangkatkan menuju Embarkasi Surabaya pada hari Rabu 4 Nopember 2009.


Plt. Urusan Agama Islam dan Penyelenggaraan Haji kantor Departemen Agama Kabupaten Sikka, Abdurrachman, S.Ag menjelaskan dari Quota 46 Jamaah calon haji, hanya 43 calon Jemaah yang dapat diberangkatkan setelah memenuhi sejumlah persyaratan antara lain : sehat Rohani dan jasmani serta memenihi persyaratan administrasi.

Ke 43 calon jemaah haji itu telah mengikuti 14 kali kegiatan Monasi Haji sejak tanggal 12 – 29 Oktober 2009.

Abdurrachman merincikan bahwa para Calon Jemaah Haji itu berasal dadri kalangan Nelayan, Pengusaha, Pedagang, PNS dan BUMN, sedangkan menurut wilayah asala jemaah, ia mengatakan sebanyak 25 orang dari kelurahan Wuring, 1 orang dari pulau Pemana, 2 Jemaah dari Pulau Permaan, 1 dari Pangabatang 1 dari Magepanda, 3 dari Kewapante dan 10 orang jamaah dari Maumere.

Ketua rombongan Calon Jemaah Haji, Haji Musdi Sidik kepada para calon jemaah, kemari di Lantai II Kantor Bupati Sikka mengingatkan agar senantiasa siap lebih awal di setiap lokasi pemberangkatan di Bandara.Musdi Sidik mengatakan “ lebih baik bersiap lebih awal menanti pemberangkatan disetiap
bandara dari pada ditinggalkan rombongan lain “. ( El-Jo humassikka )

Jadilah Tokoh Panutan dan Guru Iman


Maumere, Para calon Jemaah Haji diharapkan dapat menjadi Tokoh Panutan dan Guru Imam setelah kembali menunaikan ibadah Haji di tanah Suci Mekah, menjadi haji adalah sebuah peningkatan status hidup yang harus disertai perubahan Perilaku sehingga bisa menjadi panutan keluarga dan masyarakat.

Harapan tersebut dismpaikan Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang ketika melepas 43 calon jemaah haji tahun 2009 pada hari Senin (02/11/09) baru lalu

Acara pelepasan jemaah haji tersebut berlangsung di Aula lantai II Kantor Bupati Sikka di hadiri oleh Ketua DPRD Sikka Rafael Raga SP, Vikjen Keuskupan Maumere, Ketua MUI Kabupaten Sikka dan Unsur Muspida Sikka.

Bupati Sosimus yang didampingi wakil Bupati Sikka dr. Wera Damianus MM dan Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Sikka dalam pengarahannya tersebut mengatakan, pemerintah dan masyarakat Kabupaten Sikka menyatakan rasa bangga atas keberangkatan para calon jemaah hajike tanah suci.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada kaum keluarga yang telah merestui salah seorang anggota keluarganya untuk turut serta pada musim haji tahun ini.

Kepada segenap anggota keluarga Sosimus menyampaikan agar senantiasa mendoakan para jemaah haji sehingga tetap sehat sejak pemberangkatan sampai dengan tiba kembali ditengah keluarga.

Tanggal 4 Nopember 2009 nanti, 43 Jemaah haji akan diberangkatkan dengan Pesawat Merpati Nusantara Air Lines menuju Embarkasi Suarabaya dan pada tanggal 6 Nopember nanti akan diberangkatkan menuju Tanah Suci Mekah. ( El-Jo humassikka )