Kamis, 23 April 2009

FORUM DIALOG DAN ADVOKASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN


Maumere, Wakil Bupati Sikka dr. Wera Damainus MM, pada Kamis (23/04/09) secara resmi membuka Forum Dialog dan Advokasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam rangka meraih keluarga sejahtera.

Kegiatan Forum Dialog dan Advokasi Program Keluarga Harapan ini difasilitasi oleh Dinas Sosial Kabupaten Sikka bekerja sama dengan Departemen Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia bertempat di Aula Setda jalan Eltari Maumere.

Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program penanggulangan kemiskinan melalui pemberian bantuan tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) berdasarkan persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan.
Tujuannya adalah agar dapat membantu masyarakat sangat miskin dalam jangka pendek, selain itu PKH merupakan investasi sumber daya manusia agar generasi berikutnya dapat keluar dari perangkap kemiskinan.

Bantuan yang di berikan kepada RTSM yang mengikuti program ini adalah uang tunai sesuai ketentuan yang berlaku, bantuan tersebut menjadi insentif bagi RTSM untuk mengakses layanan pendidikan dan kesehatan, dengan begitu kesehatan ibu dan anak dapat dijaga dengan baik sehingga keluarga sehat dapat terwujud serta terpenuhinya pendidikan dasar bagi anak

Wakil Bupati Sikka dr. Wera Damianus MM., dalam arahan sebelum membuka kegiatan Forum Dialog dan Advolasi PKH mengatakan rendahnya kemampuan ekonomi sebuah keluarga rumah tangga sangat miskin membawa dampak pada buruknya kualitas nutrisi dan gizi serta menyebabkan banyak anak-anak yang tidak dapat melanjutkan pelajarannya dibangku sekolah, sebagian diantaranya harus bekerja keras membantu mencari nafka untuk keluarganya dan ada yang terpaksa menjadi anak jalanan.

Dikatakannya, berdasarkan pengalaman, program PKH sangat bermanfaat terutama bagi keluarga dengan kemiskinan kronis. Pelaksanaan PKH di Indonesia khususnya di kabupaten Sikka diharapkan dapat membantu penduduk miskin seperti pengurangan penduduk miskin dan kelaparan, pendidikan dasar, kesetaraan gender, pengurangan angka kematian bayi dan balita dan pengurangan kematian ibu melahirkan.
“untuk di kabupaten Sikka ini, angka kematian ibu melahirkan, dalam beberapa tahun terakhir ini sudah semakin berkurang” lanjut Damianus.

Damianus juga berharap kepada instansi, lembaga dan semua unsur atau komponen yang terkait dengan PKH di daerah ini umtuk tetap berpartisipasi dan berperan serta yang sungguh-sungguh agar program ini membawa manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin di Indonesia khususnya di kabupaten Sikka.

Sementara itu Direktur Jendral Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi melalui perwakilan Badan Informasi Publik Departemen Komunikasi dan Informatika H. Agus salim Husen SE., mengatakan PKH merupakan kegiatan lintas sektoral, pelaksanaannya melibatkan berbagai sektor dan tingkatan pemerintah. Sektor-sektor yang terkait dalam pelaksanaan program yaitu: kementerian coordinator bidang Kesra, BAPPENAS, Departemen Sosial, Departeman Kesehatan, Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Agama, Depnakertrans serta Departemen Komunikasi dan Informatika.

Selain itu, PKH menampung partisipasi berbagai unsur dalam masyarakat, disini peran para pendamping sangat dibutuhkan sekali dalam mendukung keberhasilan dalam tujuan program. PKH pada hakekatnya adalah sebagai wujud tanggung jawab bersama untuk membantu masyarakat paling miskin keluar dari perangkap kemiskinan, sehingga perlu mendapat dukungan dalam pelaksanaanya. PKH tidak semata-mata hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab semua komponen bangsa ini termasuk organisasi kemasyarakatan, tokoh masyarakat, tokoh pendidik, tokoh budaya dan kelompok masyarakat strategis lainnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Asisten tata praja Melkior Gedo SH, Kepala Bappeda Sikka Drs. Kornelis Nggala, Kepala Bagian Humas Setda Sikka Markus Welung BA. dan para utusan Badan/ Dinas/ Bagian/ Unit satuan kerja pemerintah Daerah Kabupaten Sikka. (Jonathanhumassikka)

Tidak ada komentar: