Selasa, 24 November 2009

TIGA PIMPINAN DEWAN SIKKA LANTIK

Ketua Pengadilan Negeri (PN) Maumere PM Silalahi, di Aula Lepo Kulababong DPRD Sikka Senin (23/11/2009) pagi mengambil sumpah dan melantik tiga pimpinan DPRD Sikka, yakni Rafael Raga, S.Pi dari Partai Golongan Karya, sebagai Ketua, Drs. Alexander Longginus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Drs. Felix Wodon dari Partai Demokrad, masing – masing sebagai Wakil Ketua DPRD Sikka.
Usai pelantikan Ketua DPRD Sikka Rafael Raga dalam sambutannyaDPRD Sikka akan meneladani dan mencontohi kepemimpinan Yesus Sang Raja.

BRIMOB HARUS MENINGKATKAN PROFESIONALITAS DAN DISIPLIN

Maumere_ Anggota Brimob harus selalu terus berupaya untuk meningkatkan profesionalitas dan disiplin pribadi dalam sertiap pelaksanaan tugas dengan tetap mengedepankan etis dan humanis namun tegas.
Demikian amanat tertulis Kepala Kepolisian Negara RI, Drs. H. Bambang Hendarso Danuri,M.M. yang dibacakan Kepala Polres Sikka Ajun Komisaris Besar Drs. Agus Suryatno saat tampil sebagai Inspektur Upacara pada Apel HUT Brimob ke 64 di Lapangan Utama Mabes Brimob Sikka di Kewapante, Sabtu (14/11/2009).
Selain itu, Danuri juga mengajak seluruh Jajaran Kepolisian dan khususnya seluruh Anggota Korps Brimob Polri untuk selalu menghindari tindakan kekerasan dalam setiap pelaksanaan tugas serta senantiasa menjunjung tinggi hak asasi manusia.

Rabu, 11 November 2009

KAMPUNG HIJAU GELAR PENGHIJUAN

Memeriahkan hari pahlawan ke 64 tanggal 10 November 2009, komunitas kampung hijau dari desa watuliwung kecamatan kangae kabupaten sikka menggelar penghijuan dan lomba mewarnai antar pelajar sekolah dasar.

Kegiatan penghijuan dan lomba menggambar ini dilakukan di areal monument Monumen Pahlawan Teka di Jalan ahmad yani maumere, rabu pagi tadi.

RICUH DEMO MAHASISWA UMK MAUMERE




Aksi demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhamadya Kampus III Maumere di Halaman Kantor Daerah Bupati Sikka Jl. Ahmad Yani Maumere, Rabu (11/11/2009) pagi  ricuh lantaran dalam aksinya mereka, seorang orator mengucapkan kata anjing kepada aparat Satuan Polisi Pamong Praja yang sedang berjaga – jaga.
            Akibatnya sejumlah anggota satuan polisi pamong praja yang sedang bertugas mengusir paksa para demonstran yang jumlahnya kurang lebih 50 orang ini.
  Aksi usir paksa ini mendapat perlawanan dari mahasiswa Universitas Muhamadya Kampus III Maumere sehingga pihak Kepolisian dan TNI berpakaian preman ikut mengamankan kericuan ini. Namun para mahasiswa yang menggelar demonstrasi diminta supaya segera meninggalkan halaman kantor daerah guna menghindari hal – hal yang tidak diinginkan.

Selasa, 10 November 2009

DEWAN PERSOALKAN LONGGINUS, PENGADILAN PUTUSKAN BEBAS

Maumere_ DPRD Sikka, Senin (09/11/2009) saat menggelar Rapat Paripurna I Masa Sidang I Tahun 2009 dengan Agenda Tunggal untuk Menetapkan Keputusan DPRD Tentang Pimpinan DPRD Kabupaten Sikka Masa Bhakty 2009 – 2014.

Dalam Rancangan Keputusan DPRD Kabupaten Sikka tentang Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sikka Masa Jabatan 2009 – 2014, disebutkan sebagai ketua Rafael Raga,S.P. (Partai Golongan Karya memperoleh 5 kursi), Wakil Ketua Drs Alexander Longginus (Partai PDI Perjuangan memperoleh 4 kursi) dan Drs Felix Wodon (Partai Demokrat dengan perolehan 3 kursi).

KRISIS PANGAN MASALAH KITA SEMUA



Maumere_ Krisis pangan merupakan sebuah masalah yang menjadi tanggung semua pihak. Untuk itu kita semua diharapkan untuk bergandengan tangan guna mengatasi masalah pangan di Kabupaten Sikka.
Demikian ajakan ini disampaikan Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang dalam sambutannya ketika menghadiri acara Rapat Dewan Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Sikka di Aula Cemara Hotel Sylvia, Jl. Kolombeke Maumere. Senin (09/11/2009
Bupati Sikka juga mengajak para petani dan masyarakat Kabupaten Sikka supaya memanfaatkan sumber daya alam yang ada secara maksimal. Untuk itu masyarakat diimbau untuk mulai mempersiapkan lahan pertanian menjelang musim tanam.
“ saya juga mengingatkan agar masyarakat dapat memanfaatkan berbagai dana bantuan untuk mengatasi masalah rawan pangan sesuai dengan peruntukannya “ harap Mitang.
Mitang menginstruksikan para camat, lurah dan kepala desa supaya terus melakukan sosialisasi terkait berbagai program yang menyentuh masyarakat. selain itu, para camat, lurah dan kepala desa supaya terus menggalakan upaya memberantas perjudian, pesta dan malas yang ada di tengah masyarakat.
Kedepan pemerintah juga berencana akan mengubah pola pembagian beras miskin (raskin) dengan pola pembagian padat karya pangan yang diistilakan Mitang sebagai beras kerja. Sehingga hanya masyarakat yang bekerja padat karya, mengolah lahan pertanian dan persawahan yang mendapatkan beras.
Sementara Sekertaris Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Sikka, Ir. Vitalis Kanisius dalam laporan kondisi ketahanan pangan Wilayah Kabupaten Sikka hingga akhir Oktobre 2009, berdasarkan Angka Ramalan III Tahun 2009 situasi pangan pokok dari bahan pangan sumber kabohidrat (padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar dan sorgum) di Kabupaten Sikka hingga akhir Oktober 2009 menunjukan jumlah produksi tersedia setara beras dari produksi dalam daerah sebesar 45.054 ton setara beras.
Sementara kebutuhan untuk dikonsunsi bahan pangan sumber karbohidrat penduduk sebanyak 301.235 jiwa sebesar 47.196 ton per kapita/ tahun. Sehingga pangan sumber karbohidarat dari produksi dalam daerah mengalami kekurangan sebesar 2.142 ton setara beras.
Dikatakan Kanisius, yang juga Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Sikka bahwa dari hasil analisis tingkat kerawanan pangan berdasarkan indicator Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) dari produksi setara beras (PSB) gabungan (pertanian, sosial ekonomi dan kesehatan) menunjukan wilayah yang mempunyai tingkat resiko rawan pangan dan gizi kategori tinggi adalah kecamatan Paga dan Mego. Hal ini karena presentase prevalensi gizi kurang dan presentase kepala keluarga miskin tergolong tinggi.
Sedangkan wilayah yang mempunyai tingkat resiko rawan pangan dan gizi kategori sedang adalah Kecamatan Lela, Nita, Maumere, Kewapante, Bola, Waigete, Talibura, Alok, PaluE dan Magepanda. Sehingga secara umum hasil analisis menunjukan bahwa Kabupaten Sikka mempunyai resiko rawan pangan dan gizi tergolong ketegori sedang.
“ Analisis Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) masih menggunakan data Survey Pertanian (SP) 12 kecamatan sehingga belum menggambarkan kondisi riil di 21 kecamatan yang ada di Kabupaten Sikka “ demikian dijelaskan Kanisius.
Dari kondisi yang ada disimpulkan, ketersediaan pangan dari produksi dalam daerah keadaan sampai dengan bulan Oktober 2009 kurang sebesar 2.142 ton untuk pemenuhan kebutuhan konsusmsi masyarakat.
Berdasarkan analisis kerawanan pangan yang menggunakan indicator sistem kewaspadaan pangan dan gizi (SKPD) menunjukan bahwa tingkat resiko kerawanan pangan di Kabupaten Sikka sampai saat ini tergolong kategori sedang.
Untuk mengatasi masalah rawan pangan Pemerintah melalui Program Pengembangan Usaha Agribisinis Pedesaan (PUAP) yang ditangani Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan di tahun 2009 mendapat alokasi PUAP dengan jumlah kelompok sasaran sebanyak 20 Gapoktan.
Usaha agribisnis PUAP meliputi, usaha peternakan, usaha off farm, usaha tanaman pangan, usaha perkebunan, dan usaha hortikultura.
Hadir pada kegiatan tersebut, Wakil Bupati Sikka dr. Wera Damianus, Para Staf Ahli, Para Asisten Kepala SKPD, Camat, Lurah, Kepala Desa, Gapoktan dan undangan lainnya. (johnoriwis/humassikka)

Sabtu, 07 November 2009

LAPORAN KEUANGAN TERSENDAT KARENA PERILAKU APARAT SKPD


Maumere_ Tersendatnya laporan keuangan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah yang ada di Kabupaten Sikka, lebih disebabkan karena perilaku aparat pengelolah keuangan yang tidak taat pada asas dan  aturan laporan penggunaan keuangan.    
Demikian hal ini dikemukakan Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang ketika membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) / Sosialisasi Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Sesuai Standar Akuntasi Pemerintah (SAP) di Aula Hotel Beng Goan III Jl. Karl S. Tubun Maumere, Senin (02/11/2009).
            Menurut Mitang, banyaknya laporan keuangan yang tersendat karena masih ada aparat pemerintah di SKPD yang tidak tertib administrasi. Hal ini sebagai dampak dari perilaku aparat pemerintah yang tidak taat pada asas dan aturan laporan keuangan yang berlaku. Untuk itu, perilaku aparat pengelolah keuangan harus segera dibenahi, sehingga penyampaian pelaporan penggunaan keuangan dapat sesuai dengan asas dan aturan laporan keuangan yang berlaku.
            “ sehingga ini juga berdampak pada menurunnya kepercayaan pemerintah pusat terhadap pemerintah di daerah “ jelas Mitang.
            Untuk itu itu aparat pemerintah yeng berkompeten dalam mengelolah keuangan, perlu merubah sikap perilaku dan pola pikir yang suka menafsir asas aturan penggunaan keuangan serta suka mengambil kebijakan sendiri dalam mengelolah keuangan.
            Selain menurunnya kepercayaan dari pemerintah pusat ke daerah, juga menimbulkan ketidak harmonisan antara kepala SKPD dengan bendahara. Selain itu akan terjadi kesimpang siuran pengelolah keuangan dan pembuatan laporan.
             Sehingga Mitang berharap agar para peserta Bimbingan Teknis (Bimtek) / Sosialisasi Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Sesuai Standar Akuntasi Pemerintah (SAP), dapat mengikuti kegiatan ini dengan cermat, baik dan berkesinambungan sesuai agenda dan tahapan – tahapan pelatihan.
            Sementara Kepala Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Prov. NTT Ir. M. Yusuf Guntur dalam arahannya secara singkat menjelaskan bahwa salah satu tugas BPK adalah melakukan pemeriksaan keuangan secara bebas dan mandiri.
             Sehingga diharapkan kiranya kegiatan ini dapat menjadi media untuk bertukar pikir dan shering pengalaman dalam kaitannya dengan pengelolah keuangan dan laporan penggunaan keuangan.
            “ Pelatihan ini bertujuan untuk membuka kembalai wawasan dari para pengelolah keuangan sehingga penggunaan keuangan dan pembuatan laporan keuangannya sesuai asas dan aturan pembuatan laporan keuangan yang berlaku” jelas Guntur.
            Dikatakannya, selain untuk memperluas wawasan penggunaan keuangan dan pelaporannya, bimtek ini juga bermaksud untuk mengurangi resiko kesalahan yang lebih fatal, baik dalam penggunaan maupun pengelolaan keuangan.
            Kepala Dinas Pendapatan Pengeloah Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupateb Sikka, Eduardus Desa Pante dalam laporan panitia menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada aparat dan Kepala SKPD dalam pengelolaan keuangan agar sesuai dengan asas dan aturan hukum yang ada. Dengan sasaran pelatihan ini adalah Pejabat Pengelolah Keuangan (PPK), Kepala SKPD dan Bendahara.
            Kegiatan ini akan berlangsung selama lima hari sejak, Senin (02/11/2009) hingga Jum ad (06/11/2009). Dengan jumlah peserta 100 orang, yang terdiri dari SKPD 95 orang dan Bendahara 5 orang. (johnoriwis)


Rabu, 04 November 2009

43 Jemaah Haji Siap menuju Embarkasi Surabaya.



Maumere, Sebanyak 43 calon jemaah haji siap di berangkatkan menuju Embarkasi Surabaya pada hari Rabu 4 Nopember 2009.


Plt. Urusan Agama Islam dan Penyelenggaraan Haji kantor Departemen Agama Kabupaten Sikka, Abdurrachman, S.Ag menjelaskan dari Quota 46 Jamaah calon haji, hanya 43 calon Jemaah yang dapat diberangkatkan setelah memenuhi sejumlah persyaratan antara lain : sehat Rohani dan jasmani serta memenihi persyaratan administrasi.

Ke 43 calon jemaah haji itu telah mengikuti 14 kali kegiatan Monasi Haji sejak tanggal 12 – 29 Oktober 2009.

Abdurrachman merincikan bahwa para Calon Jemaah Haji itu berasal dadri kalangan Nelayan, Pengusaha, Pedagang, PNS dan BUMN, sedangkan menurut wilayah asala jemaah, ia mengatakan sebanyak 25 orang dari kelurahan Wuring, 1 orang dari pulau Pemana, 2 Jemaah dari Pulau Permaan, 1 dari Pangabatang 1 dari Magepanda, 3 dari Kewapante dan 10 orang jamaah dari Maumere.

Ketua rombongan Calon Jemaah Haji, Haji Musdi Sidik kepada para calon jemaah, kemari di Lantai II Kantor Bupati Sikka mengingatkan agar senantiasa siap lebih awal di setiap lokasi pemberangkatan di Bandara.Musdi Sidik mengatakan “ lebih baik bersiap lebih awal menanti pemberangkatan disetiap
bandara dari pada ditinggalkan rombongan lain “. ( El-Jo humassikka )

Jadilah Tokoh Panutan dan Guru Iman


Maumere, Para calon Jemaah Haji diharapkan dapat menjadi Tokoh Panutan dan Guru Imam setelah kembali menunaikan ibadah Haji di tanah Suci Mekah, menjadi haji adalah sebuah peningkatan status hidup yang harus disertai perubahan Perilaku sehingga bisa menjadi panutan keluarga dan masyarakat.

Harapan tersebut dismpaikan Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang ketika melepas 43 calon jemaah haji tahun 2009 pada hari Senin (02/11/09) baru lalu

Acara pelepasan jemaah haji tersebut berlangsung di Aula lantai II Kantor Bupati Sikka di hadiri oleh Ketua DPRD Sikka Rafael Raga SP, Vikjen Keuskupan Maumere, Ketua MUI Kabupaten Sikka dan Unsur Muspida Sikka.

Bupati Sosimus yang didampingi wakil Bupati Sikka dr. Wera Damianus MM dan Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Sikka dalam pengarahannya tersebut mengatakan, pemerintah dan masyarakat Kabupaten Sikka menyatakan rasa bangga atas keberangkatan para calon jemaah hajike tanah suci.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada kaum keluarga yang telah merestui salah seorang anggota keluarganya untuk turut serta pada musim haji tahun ini.

Kepada segenap anggota keluarga Sosimus menyampaikan agar senantiasa mendoakan para jemaah haji sehingga tetap sehat sejak pemberangkatan sampai dengan tiba kembali ditengah keluarga.

Tanggal 4 Nopember 2009 nanti, 43 Jemaah haji akan diberangkatkan dengan Pesawat Merpati Nusantara Air Lines menuju Embarkasi Suarabaya dan pada tanggal 6 Nopember nanti akan diberangkatkan menuju Tanah Suci Mekah. ( El-Jo humassikka )

Rabu, 28 Oktober 2009

TANAH UNTUK KEADILAN DAN KESEJATERAHAN RAKYAT

Demikian amanat tertulis Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia (BPN RI), Joyo Winoto Ph.D. ini disampaikan Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang saat tampil sebagai Pembina pada Apel Peringatan Hari Agraria Nasional ke 49 Tahun 2009 di Halaman Kantor Camat Waigete, Selasa (27/10/2009).
Reforma agrarian sebaliknya dijalankan diseluruh negeri. Dilaksanakan secara bertahap, diujicobakan diberbagai daerah. Konsep dan praksisnya diperbaiki secara terus menerus.
“ sehingga reforma agrarian perlu persiapan yang matang, terutama insan keagrariannya perlu dipersiapkan lebih baik. Terutama pengetahuan tentang reforma agraria supaya terus didalami dan dikembangkan “ jelas Winoto sebagaimana disampaikan Mitang.
Kita semua harus siap dengan reforma agrarian, terutama BPN supaya terus melakukan sosialisasi, tukar gagasan dan koordinasi adalah mekanisme yang harus dilakukan, baik di pusat maupun di daerah.
Dengan demikian masyarakat dituntut untuk bisa memahami reforma agrarian. Yang mana masyarakat yang memenuhi kriteria yang menjadi penerima manfaat. Sedangkan masyarakat yang belum memenuhi kriteria harus memaklumi ini dan memahami kondisinya.
“walau demikian rakyat bersama pemerintah harus tetap memiliki mekanisme kontrol atas pelaksanaan reforma agrarian yang sistemik, serentak dan damai. “ jelas Winoto.
Kantor pertanahan disamping menjalankan tugas kantor pertanahan juga diharapkan untuk bisa menyiapkan masyarakat secara baik supaya dapat menerima reforma agrarian secara baik.
Usai melaksanakan apel HUT Agraria 2009 yang dikomandani Kapolsek Waigete AIPDA (Ajun Polisi Dua) M.R. Suksin dilakukan penyerahan Sertifikat Tanah kepada perwakilan penerima sertifikat.
Sertifikat hak atas tanah ini dibagi dalam lima kegiatan. Pertama kegiatan Redistribusi Tanah Obyek Landreform (Redis Tol) yang dilaksanakan di tiga desa pada dua wilayah kecamatan dan menghasilkan 1.500 buah sertifikat. Untuk Kecamatan Waigete yakni Desa Nangatobong (500 buah) dan Desa Wairterang (500 buah) serta untuk Kecamatan Talibura di Desa Nebe sebanyak 500 buah.
Kegiatan kedua adalah Proyek Operasi Nasional Agraria (Prona). Kegiatan ini dilakukan di lima desa pada tiga kecamatan dan menghasilkan seribu buah sertifikat. Desa Nita Kec. Nita (300 buah), Desa Tilang Kec. Nita (200 buah), Desa Koting D Kec. Koting (100 buah), Desa Baomekot Kec. Hewokloang (100 buah) dan Desa Rubit Kec. Hewokloang (300 buah).
Kegiatan Sertifikasi Tanah Usaha Mikro dan Kecil (Sertifikasi Tanah UMK) ini merupakan kerjasama BPN dengan Pemerintah Kabupaten Sikka melalui Dinas Koperasi dan UMKMK yang terlaksana di 12 kelurahan dan 32 desa yang tersebar dalam 13 wilayah kecamatan dan menghasilkan 400 buah sertifikat.
Selanjutnya adalah Sertifikasi Tanah Komunitas Adat Terpencil /KAT, yang merupakan hasil kerja sama dengan Dinas Sosial Kabupaten Sikka untuk Desa Hikong Kec. Talibura sebanyak 51 buah.
Sedangkan kegiatan terakhir adalah Sertifikasi Tanah Instansi Pemerintah Kabupaten Sikka sebanyak 42 buah sertifikat.
Penyerahan sertifikat tanah kepada para perwakilan ini dilakukan Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang didampingi Wakil Bupati Sikka dr. Wera Damianus,M.M. dan Pejabat yang mewakili Kepala Kantor Wilayah BPN Prop. NTT, yakni Kepala Tata Usaha BPN Prop. NTT Drs. H. Ahmad Daeng.
Sebelumnya Pejabat yang mewakili Kepala Kantor Wilayah BPN Prop. NTT, yakni Kepala Tata Usaha BPN Prop. NTT Drs. H. Ahmad Daeng. menyerahkan plakat Kenang – Kenangan dari Kepala Kantor Wilayah BPN Prop. NTT kepada Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang, karena telah mendukung segala kegiatan BPN di Kabupaten Sikka.
Yoseph Jempin, perwakilan penerima sertifikat asal Desa Koting D Kecamatan Koting , saat dikonfirmasi mengaku senang dan menyampaikan terima kasih kepada BPN dan Pemerintah Kabupaten Sikka, yang telah mempermudah masyarakat dalam pembuatan sertifikat tanah.
Hadir pada kesempatan tersebut para Camat se Kabbupaten Sikka, Kepala Dinas Badan Kantor Bagian, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan perwakilan masyarakat dari 21 kecamatan yang ada di Kabupaten Sikka. (johnoriwis)

DKP GELAR SOSIALISASI PENYADARAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sikka, Sabtu (24/10/2009) kemarin menggelar Sosialisasi Penyadaran Budidaya Rumput Laut bagi petani rumput laut yang ada di Desa Koja Gete, Desa Koja Doi dan Desa Permaan di Gudang Rumput Laut Koja Doi.
            Sosialisasi yang dilakukan sehari ini bertujuan untuk membangkitkan kembali niat para petani yang ada di Wilayah Teluk Maumere supaya terus mengembangkan dan melakukan budidaya rumput di daerah tersebut.
Sebab selama dua tahun belakangan, para petani rumput laut yang ada di Kepulauan Teluk Maumere tidak lagi melakukan aktivitas bertani rumput laut akibat gagal panen.
            Menurut Kepala Bidang Perikanan Budidaya Pesisir dan Pulau – pulau Kecil pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Sikka, Malik Bakhtiar, S.Pi. gagal panen yang dialami oleh para petani rumput merupakan dampak dari perubahan iklim secara global dan ulah dari para petani rumput laut itu sendiri.
            “ gagal panen rumput laut merupakan bencana. Dan bencana harus dilihat sebagai rahmat dari Allah, yang harus kita maknai secara baik. Untuk itu, masyarakat perlu membangun kesadarannya untuk membudidayakan rumput laut kembali “ harap Bakhtiar.
            Dengan membudidaya rumput laut, kondisi perekonomian dalam rumah dapat terbantu. Tinggal bagaimana para petani melakukan kontrol dan memanajemen keuangan yang ada sebagai hasil dari penjualan rumput laut secara baik.
            Dikatakan Bakhtiar, hasil penjualan rumput laut supaya dapat dimanfaatkan untuk keperluan dalam rumah, sedang sebagian diupayakan untuk disimpan sebagai modal usaha. Sehingga kegiatan petani rumput laut dalam mengolah dan membudidaya rumput laut terus berkelanjutan.
            Selain itu, masyarakat diharapkan untuk tidak menggunakan bahan kimia seperti pupuk secara berlebihan dan diluar aturan penggunaan yang ada, serta masyarakat dihimbau untuk menghindari penggunaan bom dalam melakukan aktivitas penangkapan ikan.  Agar laut tidak tercemar dan menyebabkan rumput laut terserang berbagai penyakit, sehingga petani mengalami gagal panen.
            Sementara itu Kepala Seksi Sarana Perikanan Tangkap pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Sikka, Yosep Klau Berek saat sosialisasi menjelaskan Daerah Kepulauan yang ada di Teluk Maumere merupakan wilayah yang terkenal dengan rumput bahkan menjadi contoh bagi daerah lain di seluruh pelosok Indonesia dalam hal pengelolahan dan budidaya rumput laut.
            Untuk itu masyarakat perlu membangun kembali kesadaran dan niat untuk mengembangkan kembali rumput laut, karena hanya dengan kesadaran dan niat upaya untuk meraih kembali masa kejayaan dapat tercapai.
            “ kita harusnya malu, karena secara nasional petani rumput laut yang ada di Koja Doi dan pulau sekitarnya menjadi pusat contoh dan pembelajaran bagi petani rumput laut yang ada di Sumatera, Jawa, Kalimatan dan Bali serta daerah lainnya di Indonesia sementara saat ini budidaya rumput laut di Koja Doi sudah tidak berlangsung” jelas Berek.
            Hadir pada kegiatan sosialisasi tersebut, masyarakat petani rumput laut, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Kepala Desa dari Desa Koja Gete, Desa Koja Doi dan Desa Permaan. Sementara dari dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sikka Ibu Merry Simbolon, Flomeska Juang, Jhoni Lodo, Yohanis Xaverius dan Wenses Maring. (johnoriwis/humassikka)


Jumat, 23 Oktober 2009

SOSIMUS : Jalin Kerukunan Antara Umat beragama

Maumere, SPIRIT_ Jalin kerukunan antar umat beragama demi membentengi semua persoalan yang masuk dari luar demi terciptanya situasi yang aman dan harmonis menuju Sikka yang bermartabat. Demikianlah harapan Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang ketika membuka secara resmi kegiatan Sosialisasi Peraturan Bersama Menteri Agama dan menteri Dalam Negeri Nomor 9 / 8 tahun 2006 bagi Tokoh Agama, Tokoh Generasi Muda dan Penyuluh Agama tingkat Kabupaten Sikka.




Sosialisasi peraturan Menteri tersebut dilaksanakan di Aula Paroki Watu Bala, Kamis (22/10/2009) dan didikuti oleh Tokoh agama, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Pemuda dari 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Waigete, Talibura dan Waiblama.



Kegiatan yang difasilitasi oleh Badan Kesbangpol dan Limas Kabupaten Sikka ini, dihadiri oleh Para Pemuka Agama dari masing-masing Agama, Camat Waigete Agustinus Akar S.Sos, Camat Talibura Vinsensius Hulir, Perwakiln dari Kecamatan Waiblama, Kepala Bagian Kesra Servasius Kabu, Asisten 1 Melkior Gedo SH dan para peserta



Bupati Sikka dalam Sambutannya sebelum membuka secara resmi kegiatan sosialisasi tersebut mengharapkan agar Iman yang dimiliki oleh setiap individu harus benar-benar penuh dan utuh dari dalam diri sehingga dapat menghalau berbagai kemungkinan yang datang atau yang masuk dari luar.



Dikatakannya perwujudan iman dalam kehidupan nyata sehari-hari adalah saling menghormati antara umat beragama

” sesuai dengan peraturan bersama menteri agama dan menteri dalam negeri bahawa semua individu wajib memelihara kerukunan antara umat beragama”

Disamping itu dalam Peraturan menteri tersebut juga termuat aturan tatacara pendirian rumah ibadat sehingga tidak terjadi silang sengketa antar pemeluk agama.



Sosimus juga menegaskan kepada seluruh PNS untuk selalu mengikuti pembinaan rohani pada hari jumad minggu pertama dalam bulan.serta kepada seluruh masyarakat Sikka agar selalu sambung rasa dalam merukunkan semua agama di Nian Sikka ini



Diakhir arahan Bupati Sikka menghimbau jika kita ingin bangsa Indonesia tetap bersatu padu, berdiri kokoh ditengah bangsa lain, cegah faktor-faktor yang dapat menghambat dan memecahkan persatuan dan kesatuan bangsa untuk itu mari kita bangun Komitmen untuk selalu bersama berjuang merobah tatanan hidup yang bermartabat menuju terciptanya masyarakat Sikka bahagia dan sejahtera. (jonathan/humassikka)

DILUNCURKAN, BUKU SEJARAH WISUNG FATIMA LELA


Maumere,_ selama ini orang banyak bertanya tentang Wisung Fatima Lela, terutama sejarah kehadirannya. Akhirnya diselah acara Perayaan Ekaristi pada Ziarah di Wisung Fatima Lela, buku sejarah berjudul “Maria Fatima.Dari Cova da Iria Sampai Lela”, pun diluncurkan.


Penulis buku ini, Rm. Richard Muga Buku, Pr. sesaat sebelum meluncurkan buku ini berkisah kehadiran buku ini untuk memenuhi dan menjawab daftar tanya perhal Wisung Fatima Lela.

Buku ini berisikan sejarah kisah penampakan Bunda Maria di Cova da Iria, Fatima, Portugal kepada Lusia, Franssesco, dan Yasinta dengan pesan-pesan yang disampaikan Bunda Maria dalam rangkaian penampakan dimaksud. Kisah perjalanan Arca Maria dari Fatima yang mengunjungi Flores pada Agustus tahun 1951. buku ini juga mengulas sejarah berdirinya Wisung Fatima Lela yang diprakarsai Pastor Paroki Lela kala itu, P. H. Bolscher SVD, P. Van Es SVD dan Kapitan Lela saat itu, M. Kristianus da Silva.

Peluncuran buku ditandai dengan pemberian beberapa buku oleh penulis kepada Uskup Maumere Mgr. Gerulfus Kherubim Pareira, SVD, Ketua DPRD Sikka Rafael Raga, Sekda Kabupaten Sikka Sabinus Nabu, dan Pastor Paroki Lela, Romo Laurens Noi, Pr.

Dalam buku tersebut, Uskup Maumere Mgr. Gerulfus Kherubim Pareira, SVD juga memberikan kata pengantar. Antara lain Uskup mengajak umat untuk tidak saja hidup dari liturgy tetapi juga yang meneguhkan iman mereka melalui berbagai bentuk devosi (berdoa menyerahkan diri), terutama devosi kepada St. Perawan Maria.

Untuk diketahui peluncuran buku ini bertepatan dengan 60 tahun usia Wisung Fatima Lela. Wisung Fatima Lela memiliki lokasi sekitar 3 hektar lebih. Di dalam lokasi ini ditata/dibangun empat rumah kecil untuk pentahtaan Sakramen dan Arca Bunda Maria.

Di atas lokasi ini dibangun pula stasi/perhentian untuk mengenang misteri wafat Kristus. Ada Salib besar yang dipasang di bukit/golgota yang dapat dilihat oleh siapa saja bila hendak memasuki Wisung Fatima Lela.

Keberadaan Wisung Fatima Lela semakin indah dan menawan karena di sekitar tangga menuju rumah pentahtaan Bunda Maria ditanam/hidup pelbagai bunga. Demikian juga di areal Wisung Fatima Lela bertumbuh dan hidup aneka pohon penghias dan peneduh yang melindungi peziarah dari terikan matahari. (johnoriwis/humassikka)

PORDAFTA DAN BERITA DI BALIK BERITA



Untuk tulisan ini, yang dimaksudkan dengan Florata adalah akronim untuk Flores dan Lembata sebagai sebuah identifikasi untuk salah satu wilayah kepulauan di NTT yang sedang bergulat untuk maju dalam berbagai bidang pembangunan. Dalam wilayah Florata terdapat sembilan kabupaten dan kini semakin dikenal dengan julukan Negeri Sembilan, nama yang pernah kesohor pada zaman pemerintahan raja-raja dahulu.



Pada tanggal 26 September 2009 yang lalu, Gubernur NTT Drs. Frans Lebu Raya telah berkenan membuka Pekan Olahraga empat tahunan, Pordafta ke-3 tahun 2009 ini. Pesta Olahraga tersebut kemudian ditutup oleh Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang pada tanggal 2 Oktober 2009 dalam suatu pawai kemenangan atlit yang membanggakan. Pawai ini tidak hanya menjadi kenangan yang dibanggakan para atlit peraih medali saja. Secara generatif, pawai kemenangan itu juga menjadi kebanggaan warga Florata karena memiliki satu generasi baru yang mulai melihat begitu pentingnya kompetisi untuk prestasi tanpa meninggalkan dendam kesumat diantara sesama atlit. Kalau tokh ada perasaan semacam itu, bagi setiap insan olahraga akan ditata secara positif dan professional berkerangka peningkatan prestasi untuk menghadapi ajang pertarungan berikutnya.

Pelaksanaan Pekan Olahraga ini tentu menguras banyak biaya yang mesti ditanggung oleh kesembilan Pemerintah Daerah untuk para atlit dan kontingen. Bentuk dukungan lain dari setiap pemerintah kabupaten, masyarakat dan keluarga juga tidak sedikit demi menghantar setiap atlit ke arena Pordafta dalam kesiapan yang paripurna. Penggemblengan para atlit oleh pelatih dan tim official melalui latihan-latihan yang intensif, kerelaan orang tua untuk melepas putra-putri mereka ke arena tersebut dengan berbagai konsekuensi. Bahkan rela menghadapi kemungkinan terburuk seperti kalah, terluka atau cedera.

Tidak dapat disangkal bahwa semua dukungan itu bermuara pada performance kontingen di tengah pertarungan olahraga prestasi ini. Nama dan harga dri kabupaten menjadi taruhannya.

Selain hal terakhir ini, dibalik ramainya tempik sorak para pendukung yang secara tidak sadar mempertontonkan moralitas perang, tentu masih ada banyak hal lain yang bisa kita petik. Kompetisi ketangkasan seperti halnya moralitas perang yang dimiliki seekor Elang dalam menghadapi seekor Merpati ternyata masih menyiratkan dan menyisakan dimensi lain yang kaya makna Pertanyaan “mengapa (?)” justru menjadi titik-tolak untuk pencarian makna dalam proses refleksi tentang Pordafta.

Salah satu pertanyaan yang boleh diajukan di sini adalah mengapa justru kawanan Merpati yang dilepas pada seremoni pembukaan Pordafta kali ini dan bukannya Elang? Jawabannya, , karena Merpati menjadi sponsor tunggal dari seluruh event ini. Kawanan burung peliharaan itu dilepas untuk terbang menuju sebuah kompetisi terbuka dengan berbagai resiko. Terluka dan kalah atau kembali pulang sebagai pemenang, dan mendapat julukan The Winner. Baik yang terluka maupun the winner, merpati tak pernah kehilangan naluri berkomunitas. Mereka tetap terbang bersama dalam kawanan menuju lokasi yang tersedia cukup pangan dan air. Kawanan Merpati mengajarkan dictum Persaudaraan kepada para atlit, semua kontingan dan masyarakat Florata. Puluhan Spanduk Pordafta 2009 mencantumkan pesan tentang pentingnya menggalang persaudaraan dan solidaritas di persada nusa bunga Florata. Seperti ungkapan merpati tak pernah ingkar janji demikian pula rakyat dan para pemimpinnya. Pordafta hanyalah masa jeda diantara gerak langkah dalam menata negeri sembilan ini mejadi sebuah kawasan yang lebih makmur dan bermartabat sebagai wujud cita-cita dan perjuangan bersama.

Sebaliknya Elang tidak laku sebagai sarana penyemarak seremoni Pordafta karena jenis burung pemangsa ini tak punya naluri kesetiakawanan. Ia terlalu egois; mau berteman ketika libido seksualnya bangkit. Setelah itu ia kembali berjibaku di alam raya sambil mengibarkan spanduk yang bertuliskan prinsip-prinsip hukum rimba. Perlu dimaklumi bahwa lawan atau mangsa yang dicari hewan berparu ini pada umumnya makluk lemah seperti Merpati. Konon, dalam dunia margasatwa hanya Elang yang belum mempertanggung jawabkan keperkasaannya dihadapan sang Raja rimba raya.

Contoh lain adalah dua hal signifikan yang sejauh pengamatan saya belum tersentuh oleh pena para pemburu berita. Yang pertama, penurunan baliho raksasa yang memuat iklan rokok Surya di depan Gelora Samador dan yang kedua adalah pernyataan serta himbauan Gubernur Propinsi NTT Frans Lebu Raya tentang kewajiban para atlit Pordafta untuk membangun satu barisan generasi yang kuat guna melawan Narkoba.

Dalam kapasitasnya sebagai Wakil Bupati Sikka dengan latar belakang profesinya sebagai seorang dokter, Ketua Panitia Penyelenggara dr. Wera Damianus, M.M menginstruksikan pengusaha Gudang Garam Surya untuk segera menurunkan iklan rokok tersebut karena tidak sejalan dengan prinsip olahraga yang menjunjung tinggi kesehatan masyarakat dan insan olahraga. Rokok sebagai drakula yang mengancam ketangguhan para atlit tidak punya tempat dalam dunia olahragawan dan di sekitar arena olahraga. Event Pordafta kali ini memang bukan merupakan kesempatan emas bagi pengusaha rokok untuk meraup untung. Tapi produk kenikmatan satu ini terlihat masih punya tempat di saku celana sejumlah official dan pelatih. Di sela-sela pertandingan mereka mengepulkan asap rokok, juga dihadapan para atlit binaannya. Sesuatu yang tidak elok untuk dipertontonkan

Gubernur NTT Frans Lebu Raya dalam pidato pembukaan Pordafta menegaskan permintaannya kepada para atlit, official dan masyarakat khususnya generasi muda untuk senantiasa membangun kekuatan melawan narkoba (narkotika, psikotropika dan bahan adktif alinnya). Namun hingga hari terakhir penyelenggaraan Pordafta isu ini belum mendapat porsi dalam pemberitaan media masa. Bisa saja rekan-rekan wartawan mengacukan hal ini karena tak pernah ada tindakan eksploratif berupa test urine terhadap para atlit. Kalau saja pihak panitia penyelenggara melakukannya maka kegiatan dan hasil test itu akan mejadi berita besar bagi masyarakat Florata.

Tindakan dr. Wera Damianus dan pernyataan Gubernur NTT Frans Lebu Raya adalah hal yang amat berharga khususnya bagi kehidupan para atlit. Dua produk kenikmatan ini yakni rokok dan narkoba pada umumnya telah menjadi sebuah arus deras yang tengah diperangi oleh semua insan olahraga dengan membangun moralitas kesenangan. Secara sepintas istilah ini bisa mejerumuskan kita pada pengertian tentang keleluasaan badan untuk bersenang-senang. Sebaliknya, justru kaum humanis menggunakan istilah ini untuk menitik-beratkan orientasi mendisiplinkan badan. Moralitas kesenangan tidak sama dengan menahan nafsu melainkan mengarahkan nafsu secara positif agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. Karena itu aktivitas olahraga menjadi pilihan sempurna untuk mengarahkan keinginan-keinginan destruktif. Olahraga menjadi kutub pembebas yang dapat menyelamatkan jiwa yang sedang dibayangi hasrat negatif. Aktivitas olahraga juga dapat lebih menyehatkan dan menjamin stabilitas daya tahan tubuh atau stamina yang merupakan prasyarat dalam kompetisi dan pertandingan olahraga. Jika seorang olahragawan mengkonsumsi narkoba termasuk rokok, maka ia sebetulnya telah mundur selangkah. Karena aliran darah yang telah terkontaminasi narkoba akan menyulitkan kerja otak dalam membangun konsentrasi yang sangat dibutuhkan demi suksesnya sebuah pertandingan. Dalam buku Making Sense, Julian Baggini, menyodorkan sebuah contoh yang cukup ekstrim tentang pemecatan seorang presenter program TV anak-anak yang memegang jam siaran terpanjang di Inggris. Presenter itu dipecat setelah mengaku sebagai pengguna kokain. Ia kemudian meminta maaf kepada pemirsa karena telah mengecewakan mereka.

Olahraga adalah aktivitas manusia yang amat penting dan mengandung nilai universal. Filsuf dan sastrawan Perancis Albert Camus memandang sport atau kegiatan olahraga sebagai sumber pembelajaran moralitas manusia. Demikian halnya dari event seperti penyelenggaraan Pordafta. Menurut pandangan Camus, kegiatan olahraga dapat menjadi suluh bagi masyarakat yang menghendaki sebuah kehidupan yang menghibur, sehat dan bermartabat serta bebas dari berbagai tekanan baik yang berkaitan dengan faktor ekonomi maupun konflik sosial dan politik.

Sebagai makluk sosial, masyarakat membutuhkan solidaritas dan ingin hidup bersaudara tanpa mengkhianati prinsip kompetisi dalam olahraga. Konflik sebagai candu peradaban solider menjadi salah satu mandat terbuka dari sebuah arena pertandingan untuk para pemimpin agar mereka selalu tampil sebagai tokoh yang sejuk dan berusaha sejauh mungkin mengikis kecenderungan-kecenderung yang mengarah kepada terjadinya konflik. Misalnya, menghindari orientasi kepentingan pribadi atau kelompok dalam suatu wadah, organisasi masyarakat atau organisasi sosial politik. Konflik juga bisa beranak-pinak dari beda pendapat atau persepsi yang mengakibatkan melemahnya asas perjuangan dan cita-cita bersama jika tidak segera dipertemukan dan didamaikan. Olahraga prestasi seperti yang dipertandingkan dalam Pordafta selama ini mengajarkan banyak keutamaan bagi kehidupan masyarakat seperti sportivitas, ulet dan disiplin serta bersedia mengakui keunggulan orang lain. Seorang wasit yang mempimpin pertandingan wajib menampilkan sikap cermat dan adil, mampu mengambil keputusan secara cepat dan tepat dengan tidak berpihak pada kubuh atau atlit tertentu. Persaudaraan masyarakat Florata yang digalang melalui pesta olahraga ini harus diberi roh atau spirit. Roh dan spirit itu tidak lain adalah nilai-nilai yang secara implisit ada dalam semua cabang olahraga.

Ajakan untuk membangun solidaritas dan persaudaraan antara sesama warga Florata adalah bagian dari tindakan mengubah negeri sembilan ini menjadi lebih maju dan bermartabat. Harapan tersebut tidak mustahil kalau serumpun nilai sebagaimana tersebut diatas telah menjadi landasan yang kokoh dalam seluruh aktivitas pembangunan yang sedang berjalan. (kanislewar/humassikka)

SOSIMUS : selamatkan bayi kita



Maumere_ Fasilitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Sikka boleh dikatakan sudah sangat memadai, namun masih banyak bayi yang meninggal akibat keterlambatan pelayanan dan sebab lainnya. Untuk itu, kita patut membangun kesadaran dan terus berupaya untuk menyelamatkan bayi kita.



Demikian ajakan ini disampaikan Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang, dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekertaris Daerah Kabupaten Sikka, Drs. Sabinus Nabu, ketika membuka Seminar Lokakarya Menyelamatkan Tunas Bangsa, di Aula Hotel Mai Wali Maumere, Selasa (13/10/2009).

Meningkatnya angka kematian bayi ini akibat empat terlalu, yakni terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering dan terlalu banyak. Selain itu kematian bayi juga disebabkan karena tiga terlambat, yakni terlambat mengambil keputusan, terlambat untuk dikirim ke tempat pelayanan kesehatan dan terlambat mendapatkan pelayanan kesehatan.

“ padahal di Kabupaten Sikka, fasilitas pelayanan kesehatan yang tersebar di seluruh wilayah boleh dikatakan sudah cukup memadai. Namun akibat empat terlalu dan tiga terlambat inilah, banyak bayi yang tidak terselamatkan “ jelas Sabinus.

Masalah kematian ibu dan bayi merupakan salah satu permasalahan yang kini mendapat perhatian serius dari berbagai pihak. Sehingga sumber daya manusia, terutama orang tua perlu ditingkatkan. Karena masih banyak ibu – ibu yang beranggapan bahwa kehamilan dan persalinan merupakan sesuatu yang alami dan dianggap tidak perlu adanya pemeriksaan dan perawatan. Dan tanpa mereka sadari bahwa ibu hamil masuk dalam daftar kelompok dengan resiko kematian yang tinggi.

Menyikapi berbagai permasalahan yang menjadi penyebab kematian ibu dan bayi, perlu dibangun suatu strategi yang tepat untuk dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Salah satu strategi adalah dengan memantapkan dan mengimplementasikan secara baik program Desa Siaga.

Sementara itu Ketua Yayasan Melati – Jakarta , Ny . Dr. Gayati Suryaningsih,M.PH. menjelaskan tingginya angka kematian bayi lebih pada rendahnya perhatian dan pengawasan terhadap bayi. Untuk itu pihak – pihak yang berkompeten antara lain dokter, perawat, bidan dan LSM supaya meningkatkan pelayanan dan perhatian kesehatan terhadap ibu dan bayi, selain peningkatan perhatian oleh ibu dan bapak bayi juga adalah secara terus menerus perlu melakukan upaya penyadaran para ibu untuk memberikan perhatian serius pada anak.

“ kita hendaknya mencintai bayi – bayi yang ada disekitar kita, berikan kasih sayang dan perhatian kesehatannya serta jangan biarkan mereka meninggal. Karena dengan menyelamatkan bayi, berarti kita menyelematkan tunas – tunas bangsa “ jelas Suryaningsih.

Dilain pihak Koordinator Program AIPMNH Kabupaten Sikka, dr. Edward Hutabarat dalam sambutan singkatnya mengatakan masalah kematian bayi merupakan masalah kita semua. untuk mengatasi masalah ini, semua pihak dituntut supaya terus memberikan perhatian, memperluas wawasan dan tetap memperhatikan empat terlalu, yakni terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering dan terlalu banyak. Selain itu kematian bayi juga disebabkan karena tiga terlambat, yakni terlambat mengambil keputusan, terlambat untuk dikirim ke tempat pelayanan kesehatan dan terlambat mendapatkan pelayanan kesehatan.

Penyelenggaraan kegiatan Seminar Lokakarya Menyelamatkan Tunas Bangsa ini, merupakan kerjasama Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Sikka dengan Yayasan Melati dan AIPMNH Kabupaten Sikka.

Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kabupaten Sikka, Irma Tibuludji, S.IP dalam laporan panitia yang disampaikan Fitrinita Ladapase, mengatakan tujuan penyelenggaraan kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran mengenai masalah kesehatan neonatal, sehingga didapatkan kesepakatan tentang upaya pemberdayaan perempuan, keluarga dan masyarakat dalam mengasuh bayi baru lahir sebagai upaya berkesinambungan untuk kelangsungan hidup bayi baru lahir.

Kegiatan ini diikuti 50 orang peserta yang teridiri para dokter, perawat, dan bidan serta pihak lain yang mempunyai peran dalam menyelamatkan ibu dan bayi. Juga menghadirkan sejumlah nara sumber yang telah sekian lama bercimpung dalam dunia pelayanan kesehatan ibu dan bayi, antara lain Dr. Gayatri Suryaningsi, MPH. Plt. Drs. Ade Srilestari Yuwon, MA. dan Ny. Koesharti Dibiyo,S.H. serta Dra. Ade Iva Wicaksono,MSc.

Hadir pada kesempatan tersebut Sekertaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Rudolfus Ali, Sekertaris Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Sikka Muh. Daeng Bakir dan Dir. Puspas Keuskupan Maumere, Rm, Sirilus. (johnoriwis/humassikka)

RUAS JALAN KE NUABARI MEMPRIHATINKAN


Maumere_ Ruas jalan menuju Dusun Nua Bari yang ada di Desa Lanandereta Kecamatan Paga, kondisinya sangat memrihatinkan. Sehingga jumlah para wisatawan yang hendak melihat langsung peninggalam jaman megalitikum berupa Kubur Batu menurun drastis.



Seperti yang dialami Spirit NTT, Kamis (15/10/2009) lalu, jalan aspal yang ada sudah rusak berat. Tampak bagian tengah jalan sudah lubang dan pecah akibat erosi. Ditambah lagi, kondisi geografis menuju Nuabari yang berada diatas ketinggian kira – kira 5 KM diatas permukaan laut ini, membutuhkan nyali lebih dari para pengunjung.

Menurut penjaga / pemelihara kubur batu Nuabari, Yoseph Eman, sejak beberapa tahun terakhir jumlah wisatawan yang datang melihat Kubur Batu menurun dari biasanya. Saat ini dalam sebulan paling tidak hanya satu orang yang datang melihat dan menyaksikan kubur yang ada.

Jarak Nuabari dari Maumere, Ibu Kota Kabupaten Sikka kira – kira 58 km. untuk bisa sampai di Nuabari, ditepi ruas jalan negara Ende – Maumere tepatnya di Desa Wolowiro, terpampang sebuah papan bertulis Menuju Nuabari.

Nuabari terletak diatas sebuah batu cadas besar, diatasnya dibangun rumah dan kubur batu tersusun ditengah kampung, sementara sebagiannya berada di halaman rumah adat maupun rumah tinggal. Suasana Nuabari memang tentram, keramahan dan senyum warga desa sepertinya menjadikan para pengunjung menjadi lebih nyaman.

Tak hanya Nuabari, peninggalan jaman batu besar (megalitikum) ini pun terdapat di wilayah Kecamatan Tanawawo. Tepatnya di Dusun Sokowaga Desa Detu Binga. Sama seperti menuju Nuabari, ruas jalan menuju Sokowaga ini pun sangat memrihatinkan.

Menurut cerita dari seorang Laki Tana dari Detu Binga, Yeremias Malu, proses pembuatan kubur batu ini membutuhkan waktu yang sangat lama dan memakan biaya yang tidak sedikit. Awalnya batu yang hendak dijadikan kubur dicari ditengah hutan dan supaya bisa meringankan beban dan mempermudah kerja para tukang supaya menghasilkan kubur yang baik tentunya dibutuhkan hewan kurban.

“ biasanya yang dikubur dalam kubur batu adalah para mosa laki, laki tana atau orang yang menduduki jabatan penting dalam pemerintahan adat “ jelas Malu.

Kubur batu ini ada dua model, satu berbentuk lebih besar dan merupakan tempat untuk menguburkan orang dalam keadaan utuh. Sementara jenis lainnya lebih kecil, dan hanya menjadi tempat dikuburkannya tulang – tulang leluhur.

Biasanya kubur batu terdiri dari dua bagian, yakni bagian bawah merupakan tempat menyimpan jenasah atau tulang, sementara bagian atas merupakan penutup yang berasal dari batu ceper yang dibentuk lebih besar beberapa inchi dari bagian bawahnya.

Pada bagian bawah dicari batu besar dan dipahat membentuk kubus menyerupai kotak. Yang meninggal biasanya dimakamkan dalam kubur batu dalam posisi duduk. Selanjutnya untuk merekatkan dua bagian ini digunakan campuran abu dapur dan air. Nuabari dan Sokowaga tentunya berharap agar lokasi kubur batu ini terus dipromosikan sembari terus melakukan perbaikan dan pembenahan fasilitas ke sana. (johnoriwis/humassikka)

ROMBONGAN TURIS AKAN KUNJUNGI LELA



Maumere_ Lebih dari seratus turis manca Negara asal Australia dan New Zaeland akan mengunjungi Kecamatan Lela guna melihat langsung peninggalan Portugis dan Kesenian lain yang ada di wilayah tersebut. Para wisatawan mancanegara ini akan mengunjungi Lela bulan Januari 2010 mendatang.



Demikian hal ini disampaikan Camat Lela Richardus Piterson, saat ditemui di Kantor Camat Lela, Senin (19/10/2009).

Dikatakan Piterson, informasi tentang kedatangan para turis mancanegara ini diperolehnya secara langsung dari utusan salah satu pengelolah travel. Sebelumnya hal yang sama pernah terjadi beberapa waktu lalu.

Menjelang kedatangan para wisatawan asal Australia dan New Zaeland serta para turis dari negara lainnya, pihak Pemerintah Kecamatan Lela telah melakukan koordinasi dengan para tokoh adat, pengelolah kerajinan tangan, sanggar, penjaga dan pengelola regalia yang ada di Kecamatan Lela untuk melakukan persiapan.

“saat ini para pemilik indutri ketrampilan tangan sedang membuat souvenir dengan gaya dan model khas asal wilayah Kecamatan Lela, souvenir – souvenir ini akan dijual kepada para pengunjung asing sebagai cindera mata kalau meraka pernah menyinggahi Sikka dan wilayah lain yang ada di Kecamatan Lela” jelas Piterson.

Seperti yang disaksikan Spirit NTT, sebagian hasil kerajinan tangan kelompok kerajinan yang ada di Kecamatan Lela, dipajang / dipamerkan di Ruang Lobi Kantor Camat Lela.

Souvenir dan karya seni dari para pengerajin yang dipajang antara lain gelang, kain tenun, anyaman, dan beberapa model kerajinan tangan lainnya. Dikatakan Piterson, karya seni yang dibajang tersebut merupakan hasil dari karya kelompok seni yang ada disembilan desa yang ada di Kecamatan Lela.

Selain itu sejumlah sanggar seni seperti Jiro Jaro juga sedang mempersiapkan berbagai atraksi menari untuk dipertunjukan kepada para wisatawan. Sedangkan Bengkel Seni “Lalan Krus” juga terus memproduksi souvenir dengan menampilkan kesenian setempat sebagai ciri dan seni dari Kecamatan Lela. Demikian hal yang sama juga dilakukan kelompok seni Mutiara Senja.

Menurut rencana, para wisatawan akan tiba di Lela pada 10 Januari 2010 menggunakan sebuah kapal pesiar, dan akan berlabuh di Pelabuhan Sikka. Selanjutnya para wisatawan akan mengunjungi sejumlah obyek wisata yang ada, seperti Gereja Tua Sikka, Arca Meninu dan Sinhor, Wisung Fatima Lela, Regalia Kerajaan Sikka dan Gereja Lela, serta sejumlah obyek wisata yang ada di Lela.

Selanjutnya rombongan wisatawan akan melanjutkan perjalanan ke barat, menuju Labuan Bajo. (johnoriwis/humassikka)

Sabtu, 03 Oktober 2009

SIKKA JUARA UMUM PORDAFTA 2009





Tuan Rumah Pekan Olahraga Daratan Flores dan Lembata (Pordafta) akhirnya sukses meraih juara umum pada Pordafta III 2009 yang dibuka tanggal 26 September dan ditutup 02 Oktober 2009, Kabupaten Sikka berhasil mengumpulkan 165 medali, yang terdiri dari 54 medali emas, 42 perak dan 69 medali perunggu.
Juara umum yang diraih Kabupaten Sikka merupakan juara umum kedua setelah dilakukan tiga kali penyelenggaraan Pordafta. Sebelumnya Kabupaten Sikka pernah meraih juara umum pada Pordafta pertama di Flores Timur. Sedangkan Pordafta kedua di Ruteng, juara umum diraih Manggarai.
Ende berada diurutan kedua perolehan medali, dengan mengunpulkan 34 emas, 36 perak dan 57 perunggu (total 127 medali). Sedangkan diurutan ketiga ditempati Kabupaten Manggarai dengan total medali 94; emas 22, perak 32 dan perunggu 40.
Untuk diketahui bahwa, Pordafta Sikka 2009 secara resmi di buka Gubernur Nusa Tenggara Timur, Drs. Frans Lebu Raya, di Gelangan Olahraga Samador da Cunha pada Sabtu (26/09/2009) dan ditutup Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang, (02/10/2009).
Ikut serta dalam kegiatan Pordafta tersebut, sembilan kabupaten yang ada di daratan Flores dan Lembata, Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur dan Lembata. Pordafta di Sikka ini mempertandingkan12 cabang olahraga, yakni kempo, karate, takraw, tinju, bulu tangkis, tenis lantai, tenis meja, tae kwon do, silat, bola volley, bola kaki dan atletik.
Pelaksanaan Pordafta 2009 telah terlaksana dengan baik, penuh sportivitas, adil dan penuh persaudaraan. Hal ini sesuai dengan harapan Gubernur Nusa Tenggara Timur saat membuka pelaksanaan Pordafta 2009, Sabtu (26/09/2009) lalu. Dalam sambutannya Lebu Raya, berharap agar pelaksanaan Pordafta dapat berlangsung dengan baik, penuh sportivitas dan persaudaraan, adil dan bijaksana guna melahirkan atlet – atlet dari daratan Flores dan Lembata yang berprestasi baik.
Sementara Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang ketika menutup Pordafta 2009, Jum ad (02/10/2009), mengatakan pelaksanaan Pordafta tentunya sudah membentuk, mempersipakan serta mematangkan jiwa dan kepribadian atlet yang ada di daratan Flores dan Lembata untuk berlaga di event olahraga lainnya, baik di tingkat propinsi, pusat maupun dilaga olahraga internasional.
“ pelaksanaan Pordafta telah berlangsung dengan baik, penuh sportivitas dan persaudaraan. Melalui Pordafta, kita telah membentuk, mempersiapkan dan memberi pengalaman berarti guna mempersiapkan diri untuk laga event olahraga lain, baik di tingkat propinsi, pusat maupun di even olahraga tingkat internasional “ demikian Mitang.
Pada kesempatan Penutupan Pordafta 2009, juga diumumkan bahwa Pekan Olahraga Daratan Flores dan Lembata ke empat akan berlangsung di Kabupaten Ende.
Acara penutupan Pordafta 2009, meriahkan Drum Band SMA Katholik Frateran Maumere dan dihadiri Wakil Bupati Sikka dr. Wera Damianus,M.M,Uskpu Maumere, ADPRD Sikka serta jajaran Muspida dari sembilan kabupaten yang mengikuti pordafta serta undangan dan masyarakat Kabupaten Sikka dan sekitarnya. (johnoriwis)

PEROLEHAN MEDALI PORDAFTA 2009

KABUPATEN EMAS PERAK PERUNGGU TOTAL
Sikka 54 42 69 165
Ende 34 36 57 127

Manggarai 22 32 40 94
Ngada 22 15 28 65
Manggarai Barat 22 14 20 56
Flores Timur 20 23 33 76
Nagekeo 11 12 29 52
Manggarai Timur 6 9 11 26
Lembata 4 16 30 50
* sumber koni sikka

Rabu, 16 September 2009

OSMARU SEBUAH KESEMPATAN EMAS

Maumere_ Masa orientasi mahasiswa baru (OSMARU) hendaknya dilihat sebagai sebuah kesempatan emas yang harus dimanfaatkan secara efektif dan efisien, singkat namun padat, melelahkan namun kaya makna. OSMARU juga merupakan sebuah kegiatan yang menjengkelkan namun susah untuk ditolak. Karena OSMARU lebih beriorientasi pada apa yang menjadi input, proses dan output selama para mahasiswa/i baru berada di Kampus Unipa.
Demikian ini disampaikan Ketua Umum OSMARU Tahun Akademik 2009 Universitas Nusa Nipa (UNIPA), Drs. Yoachim Duu, dalam laporannya pada kegiatan pembukaan OSMARU di Halaman Utama Kampus Universitas Nusa Nipa, Jl. Kesehatan Maumere, Rabu (09/09/2009).
Dijelaskan Yoachim, pelaksanaan OSMARU ini berdasarkan pada SK No.1082/00.A.NN/R/2009 tentang pelaksanaan OSMARU. Dimana kegiatan pengenalan kampus bagi mahasiswa baru sudah mengalami perubahan paradigma dengan focus pada studi atau kegiatan yang lebih bernuansa akademik. Hal ini dilakukan sesuai dengan motto UNIPA, non scolae sed vitae discimus.
Sementara itu Rektor Universitas Nusa Nipa Maumere, P. DR. Wilhelm Djulei Conterius,SVD. Dalam sambutannya sebelum membuka kegiatan OSMARU 2009 UNIPA, mengatakan OSMARU merupakan sebuah tradisi yang baik dari dunia kampus bagi mahasiswa baru sebelum memasuki dan mengambil bagian dalam perkuliahan.
“ berkenaan dengan ini, maka mahasiswa baru hendaknya menyadari bahwa kegiatan ini merupakan suatu persiapan dan peneguhan bagi mahasiswa baru sebelum memasuki masa perkuliahan yang sesungguhnya “ jelas Wilhelm Djulei.
Sebagai mahasiswa angkatan ke 5 di Universitas Nusa Nipa, para peserta OSMARU dituntut hal yang sama yaitu menanamkan kemauan, itikad dan kehendak baik untuk terlibat dan mengambil bagian secara sungguh demi menyukseskan pendidikan di Kampus UNIPA.
Kepada para calon mahasiswa UNIPA, juga diharapkan untuk mengambil bagian dalam semua kegiatan belajar mengajar di UNIPA dengan sabar, tekun dan disiplin yang tinggi. Dengan sadar dan tanggung jawab serta bijaksana teristimewa didalam program studi dan dalam bidang ilmu yang akan kamu geluti dan tekuni demi mencapai cita – cita.
Sebagaimana disampaikan Sekertaris Seksi Humas Panitia OSMARU 2009 Universitas Nusa Nipa Maumere, Aleksandro P.Poto, kegiatan OSMARU Tahun Akademik 2009 / 2010 ini diikuti 479 mahasiswa/i baru dan 12 mahasiswa/i lama yang tahun lalu belum mengikuti OSMARU.
Kegiatan OSMARU ini akan berlangsung selama tiga hari sejak Rabu (09/09/2009) hingga Jum ad (11/09/2009). Dengan beberapa kegiatan antara lain Seminar, Pengenalan Kampus, Fakultas dan sistem pendidikan yang ada di UNIPA. Selanjutnya dilakukan kegiatan bhakti sosial dengan mengambil lokasi di lingkungan Kampus Universitas Nusa Nipa, Pasar Kota Baru dan Pusat Perbelanjaan serta pertokoan di Maumere.
Pembukaan OSMARU ditandai dengan pengenaan atribut berupa topi yang terbuat dari koran dan pengenaan papan nama dari gardus, yang secara simbolis dikenakan Rektor UNIPA P. DR. Wilhelm Djulei Conterius,SVD. kepada dua perwakilan mahasiswa baru peserta OSMARU.
Hadir pada kesempatan tersebut, Pengurus Yayasan Pendidikan Tinggi UNIPA, Pembantu Rektor, Kepala Biro, Para Dekan, Ketua Program Studi, Para Dosen, Pegawai dan Karyawan/ti serta segenap civitas Universitas Nusa Nipa Maumere. ( john oriwis /humassikka)

Rabu, 02 September 2009

Wakil Bupati Sikka Serahkan Bantuan Kepada Perguruan Shoto Kai


Maumere, Wakil Bupati Sikka dr. Wera Damianus MM pada Senin (31/08/09) menyerahkan sumbangan berupa Uang pembinaan sebesar 20 juta Rupiah kepada Perguruan Shoto Kai yang diterima langsung oleh Ketua Umum Shoto Kai Drs. Yos Ansar Rera yang berlangsung di ruang kerja wakil Bupati Sikka.

Penyerahan sumbangan tersebut disaksikan oleh Kepala bagian Humas dan Protokol Markus Welung BA., staf dari bagian Kesra Yos Otu, Para Atlit dan para Wartawan

Shoto Kai adalah cabang ilmu bela diri yang merupakan bagian dari karate. Baru – baru ini di kabupaten Ende diselenggaraan kejuaraan bela diri tingkat NTT dimana kontingen dari Sikka meraih juara umum 3

Wakil Bupati Sikka dr Wera Damianus MM usai menyerahkan bantuan mengharapkan untuk lebih meningkatkan prestasi dengan meraih juara pertama pada PORDAFTA yang akan diselenggarakan pada 26 September mendatang

Kepada para Atlit Damianus menghimbau dalam rangka persiapan Stamina agar banyak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan disamping itu juga pembinaan mental para atlit harus lebih displin dan tekun karena target yang aksan di capai adalah menjadi juara satu umum.

Hal lain yang disampaikan adalah menyangkut kegiatan pordafta persiapan teknis untuk 12 cabang olah raga telah disiapkan termasuk sarana dan prasaran juga telah disiapkan. Persiapan non teknis menyangkut promosi telah disiapkan beberapa Spanduk dan Baliho serta promo melalui beberapa Radio. ( Jonathanhumassikka )

Hari Ulang Tahun RSPD Sikka


Maumere, Usai Acara Penutupan Gebyar 20 tahun RSPD Sikka pada jumad (28/08/09), pada sabtu (29/08/09) bertempat di Studio Suara Sikka jalan Ahmad Yanni Maumere juga diadakan acara Peniupan lilin 20 tahun RSPD Sikka oleh kepala stasiun Radio RSPD Sikka sekaligus Kepala Bagian Humas dan Protokol Markus Welung BA, serta Pemotongan Kue Tart 20 tahun RSPD Sikka oleh sesepuh RSPD Sikka St. Abdon da Silva
Pemotongan kue tart tersebut disaksikan oleh seluruh Crew RSPD Sikka

RSPD Sikka sejak didirikan pada tahun 1989 selalu setia menemani masyarakat kabupaten Sikka dengan memberikan sajian informasi yang menarik dan akurat serta menghibur
RSPD sikka juga menjadi Corong bagi pemerintah Kabupaten Sikka dalam memberikan informasi kepada seluruh lapisan masyarakat

St. Abdon da Silva salah seorang Crew tertua yang telah malang melintang bersama RSPD Sikka mengharapkan diusianya yang ke 20 ini RSPD dapat meningkatkan statusnya menjadi lembaga penyiaran public serta RSPD harus menjadi radio yang digandrungi oleh seluruh masyarakat di Kabupaten Sikka “ jayalah terus Suara Sikka Sekali diudara tetap diudara”.

Ketika ditemui Tim Suara Sikka salah Seorang pendengar RSPD Sikka mengharapkan agar diusianya yang ke 20 ini RSPD harus semakin Eksis dalam memberikan Informasi dan selalu setia melayani masyarakat dan tajam memberikan informasi.

Usai pemotongan Kue Tart diadakan acara Foto bersama Seluruh Crew RSPD Sikka.
“SEKALI DI UDARA TETAP DIUDARA” ( jonathanhumassikka )

Wakil Bupati Sikka terima Konsulat Jenderal Republik Demokrat Timor Leste


Maumere, Wakil Bupati Sikka dr Wera Damianus MM pada Senin (31/08/09) baru lalu menerima Konsulat Jenderal Republik Demokrat Timor Leste Caetano Guterrez di ruang kerja Wakil Bupati Sikka.

Kunjungan Konsulat Jenderal Republik Demokrat Timor Leste di Kabupaten Sikka ini dalam rangka kunjungan keluarga yang berusaha menghubungi kembali mengenai kunjungan yang dulu pernah direncankan pada tahun 2007 namun tidak terealisasi akibat satu dan lain hal. Rencana kunjungan pada tahun 2007 lalu adalah kunjungan persahabatan serta akan diadakan juga beberapa pertadingan persahabatan.

Disela –sela dialog tersebut wakil Bupati Sikka dr Wera Damianus MM menyampaiakn Kabupaten Sikka dengan tangan terbuka siap menerima kunjungan persahabatan dari Republik Demikrat Timor Leste. Direncanakan kegiatan kunjungan akan dilakukan setelah kegiatan PORDAFTA. (jonathanhumassikka)

BUPATI SIKKA TUTUP KEGIATAN GEBYAR 20 TAHUN RSPD SIKKA


Maumere, Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang menutup kegiatan gebyar 20 Tahun Ulang Tahun Radio Siaran Pemerintah Daerah Kabupaten Sikka. Acara penutupan berlangsung di halaman gedung ex. DPRD Sikka Maumere, Jumad (28/8). Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Bupati Sikka Dr. Wera Damianus, MM, Ketua DPRD Sikka Rafael Raga, SPt Ketua TP – PKK Kabupaten Sikka Ny. Firmina Sedo Mitang, serta undangan lainnya. Acara penutupan gebyar 20 Tahun RSPD Sikka ini sekaligus juga menutup kegiatan Pameran pembangunan yang berlangsung sepekan lebih.

Kepala Bagian Humas Sekaligus Kepala Stasiun Radio RSPD Sikka Markus Welung BA. dalam laporan panitia mengatakan dalam rangka memperingati HUT ke 64 Proklamasi Kemerdekaan RI yang dipadukan dengan HUT ke 20 RSPD Sikka, panitia penyelenggara pameran pembangunan dan festival bintang radio tahun 2009 memandang perlu mengelar rangkaian kegiatan yakni sajian informasi kegiatan dan hasil pembangunan serta festival bintang radio. Rangkaian kegiatan ini merupakan apresiasi atas rahmat kemerdekaan yang telah dipersembahkan oleh para pahlawan dan pejuang nasional. Yang menjadi kewajiban dari seluruh bangsa adalah melakukan karya-karya nyata melalui kegiatan pembangunan disegala sector dan aspek kehidupan
.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memberikan informasi yang benar dan akurat tentang hasil pembangunan, meningkatkan semangat, tekad dan kreatifitas seniman daerah dan seniman tradisional dalam mengembangkan potensi seni budaya daerah serta menyuguhkan hiburan yang sehat dan bermanfaat bagi masyarakat.

Dalam sambutannya Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang mengatakan bahwa inilah rahmat kemerdekaan yang tengah kita alami dan yang memungkinkan kita sekalian untuk mengabdi kepada bangsa ini dengan penuh rasa tanggung jawab.

“Dikatakannya pada sudut pandang inilah suasana yang indah dan damai lantas menjadi sebuah konteks pembanding antara masa lalu dan masa kini. Konteks pembanding antara masa-masa sulit yang dihadapi para pahlawan dan pejuang nasional dalam merebut kemerdekaan dan pertarungan membela eksistensi sang merah putih”

“Dipacu oleh pencanangan tahun Indonesia kreatif persis ditengah kesemarakan peringatan hari ulang tahun ke 64 Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, pencanangan tersebut memacu kita untuk melaksanakan berbagai program pembangunan secara optimal di tengah kondisi dan potensi yang masih terbatas” lanjut Sosimus

Bupati Sosimus juga menyampaikan terima kasih kepada pimpinan Dinas/Instansi/Badan/Kantor/Bagian lingkup setda Sikka yang telah berpartisipasi dalam memberikan informasi pembangunan kepada masyarakat melalui pameran pembangunan “ kiranya apa yang diperlihatkan dapat menjadi parameter keberhasilan pembangunan yang telah dikerjakan selama ini bersama rakyat Sikka “, Sosimus juga menyampaikan atas nama pemerintah kebupaten Sikka memberikan penghargaan dan rasa terima kasih yang berlimpah kepada para seniman, budayawan, dan duta-duta seni yang telah berpartisipasi aktif dalam festival seni budaya daerah tahun ini. partisipasi anda dalam kreasi seni dan budaya menempatkan aspek non fisik diantara derap pembangunan yang sedang dijalani. Seni budaya menjadi perekat persaudaraan, satu dimensi yang teramat penting dal;am kerangka NKRI
Pada malam penutupan Gebyar 20 tahun RSPD Sikka juga diumumkan juara-juara dalam ajang festival bergengsi yang diselenggarakan oleh RSDP Sikka yakni Festival Drum Band tingkat pelajar, juara 1 diraih oleh SMAK Frater Maumere, juara 2 diraih oleh SMPK Virgo Videlis dan juara 3 oleh SMAK Bhaktyarsa. Kemudian pada ajang festival Rokatenda Kreasi Tingkat Pelajar, Juara 1 berhasil diraih oleh SMP Yohanes Nelle Group 1, juara 2 SMA Negeri 1 Maumere dan juara 3 oleh SMP Yohanes Nelle Group 2. Pada ajang festival Gong Waning Kreasi Tingkat Pelajar berhasil meraih juara 1 adalah SMA Negeri 1 Maumere, juara 2 oleh SMK St Gabriel dan Juara 3 oleh SMA Negeri 2 Maumere. Kemudian pada ajang festival Vocal Group antar Pelajar, berhasil meraih juara 1 SMA Negeri 2 Maumere, juara 2 oleh SMA Negeri 1 Group 1 dan juara 3 oleh SMAK Bhaktyarsa. Sedangkan untuk ajang festival Bintang Radio Kategori Lagu Keroncong Perjuangan Dewasa, berhasil meraih juara 1 Ibu Maria Kristanti Mien Sri, Juara 2 oleh Ibu Sri Murgiyanti dan Juara 3 oleh Ibu Ota da Silva. (jonathanhumassikka)

Kamis, 27 Agustus 2009

Guru Agama Jadi Panutan Masyarakat

Maumere_ Yang namanya guru pasti harus menjadi panutan, apa lagi menjadi seorang guru agama. Ada tiga hal utama yang harus dilakukan oleh seorang guru agama yakni membangun hubungan antara para guru agama, hubungan antara seorang guru agama dan para siswa dan hubungan seorang guru agama dengan orang tua atau wali.

Demikian ini disampaikan Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang, dalam arahannya saat membuka kegiatan Panel Diskusi Evaluasi Pendidikan Agama Kabupaten Sikka tahun 2009 yang diselenggarakan oleh Departemen Agama kabupaten Sikka bersama Dinas PPO kab Sikka bertempat di Aula LK3I Jalan Sukarno Hatta Maumere, Selasa (25/08/2009).

“ Guru agama harus memahami apa tugas seorang guru agama di sekolah dan apa yang harus ia kerjakan ketika berada dimasyarakat. Seorang guru agama harus memahami tentang agama dan harus menjadi contoh atau panutan yang baik bagi masyarakat “ jelas Sosimus Mitang.

Kepada Dinas PPO ditegaskan Sosimus untuk segera menindaklanjuti pendidikan penyetaraan para guru untuk mengenal lebih jauh tentang ilmu guru serta sertifikasi para guru harus diberikan kepada guru-guru yang berprestasi

Disamping itu juga kepada para guru Sosimus berharap untuk berpartisipasi bersama para bidan dan perawat untuk membantu meningkatkan kualitas gizi bayi serta menggunakan bahan makanan lokal demi penigkatan kesehatan dan ekonomi.

Ia juga menghimbau kepada seluruh guru untuk bersama meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan menuju Sikka bermartabat.

Kegiatan Panel Diskusi Evaluasi Pendidikan Agama ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkatkan mutu pendidikan agama dalam segala bidang serta peningkatan proses belajar mengajar nata para siswa dan guru yang secara efektif dapat meningkatkan prestasi belajar.

Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah membangun kemitraan dengan seluruh lintas sekoral serta mengkaji, mencermati dan merumuskan berbagai keputusan untuk dijadikan rekemendasi kepada pemerintah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan

Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas PPO Drs. Remigius Jaro, Kepala Kantor Agama Eusebius Binsasi dan para Guru Agama se Kabupaten Sikka. (jonathan)

SISIKAN BOS DAN BOMM UNTUK PRAMUKA

Maumere_ Kepada Camat dan Kepala Sekolah, Sosimus menegaskan untuk memberi dukungan sepenuhnya kepada Pembina dan anggota pramuka dengan mengalokasikan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Dana Bantuan Operasional Manajement Mutu (BOMM) untuk kegiatan pramuka di tingkat gugus depan, ranting maupun tingkat cabang.

Ini disampaikan Bupati Sikka Drs.Sosimus Mitang pada Peringatan HUT Gerakan Pramuka ke 48 Tahun 2009 tingkat Kabupaten Sikka dihalaman Sekolah Dasar Wolofeo, Kecamatan Tanawawo, Jum ad (14/08/2009) lalu

Dan untuk membangun kesadaraan persaudaraan dan gotong royong membangun Kabupaten Sikka, maka HUT Gerakan Pramuka ke 48 Tahun 2009 tingkat Kabupaten Sikka mengusung thema “ Dengan Semangat Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka ke 48 Tahun 2009 Kita Lestarikan Pancasila dan UUD 1945 serta Memperkokoh Pembangunan Mulai dari Desa “.

Pelaksanaan hari ulang tahun pramuka yang dilaksanakan diseluruh persada Nusantara bahkan diseluruh dunia adalan salah satu metode pendidikan kepramukaan yang efektif dan dinanmis dalam rangka pembentukan watak, kepribadian, pemantapan mental, moral, fisik, intelektual emosional anggota pramuka sebagai bagian integral dari anggota masyarakat, bangsa, dan negara kesatuan republic Indonesia dengan semangat persatuan dan cinta tanah air

Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang juga mengatakan gerakan pramuka sebagai lembaga pendidikan non formal berkewajiban berperan serta secara aktif dalam menunjang usaha Pemerintah Republic Indonesia dan masyarakat dalam meningkatkan sumber daya manusia dalam rangka melaksanakan pembangunan dari desa.

Dikatakannya tugas pokok gerakan pramuka adalah membina anak-anak dan pemuda Indonesia melalui pendidikan kepramukaan sehingga menjadi tenaga kader pembangunan disegala bidang, “ apabila tugas pokok kegiatan ini dilakukan dengan sebaik-baiknya maka gerakan pramuka telah melaksanakan peran sertanya dalam peningkatan sumber daya manusia”.

Sosimus juga mengintruksikan kepada semua sekolah tingkat SD/SMP/MTs/SMA/MA/AMK di kabupaten agar mendirikan gugus depan dan kegiatan kepramukaan dan meminta laporan pertanggungjawaban kepala sekolahdalam pelaksanaan kegiatan pramuka setiap bulan, mengistruksikan kepada kepala cabang dinas pendidikan yang berada di tingkat kecamatan untuk memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan kepramukaan baik yang diselenggarakan oleh kwartir cabang maupun oleh kwartir ranting, menyediakan paket bantuan dana untuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi Pembina pramuka minimal setahun sekali serta pembinaan disiplin watak, mental dan kepribadian serta martabat yang mantap dan baik dan harus ada kerja sama antar kwartir cabang dengan dinas pendidikan pemuda dan olah raga diharapkan untuk lebih ditingkatkan agar generasi muda kabupaten Sikka memliki tanggung jawab, wawasan, pengalaman dan keterampilan luas untuk ikut serta membangun masyarakat dan bangsa serta menepati dasa darma pramuka.

Usai upacara Apel diadakan penyerahan bantuan berupa Bolla Voly dan Net untuk 8 desa serta kostum untuk mudika Paroki Wolofeo yang diserahkan langsung oleh Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang.

Bupati Sikka Lantik Pengurus Gerakan Pramuka Tanawawo

Sehari sebelumnya, pada Kamis (13/08/2009) Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang melantik Majelis Pembimbing Ranting Gerakan Pramuka Kecamatan Tanawawo

Proses pelantikan majelis pembimbing ranting gerakan pramuka ini, dilaksanakan di halaman SDI Wolofeo disaksikan oleh seluruh pengurus dan anggota gerakan pramuka Kabupaten Sikka.

Susunan Majelis pembimbing ranting gerakan pramuka kecamatan Tanwawo
Ketua majelis pembimbing ranting : camat Tanawawo, wakil ketua : Danramil 1603-03 Paga, Ketua Harian : Kapolsek Paga, Sekretaris : Sekretaris kecamatan Tanawawo, anggota Mabiran Urusan saka Bhakti husada : Kepala Puskesmas Tanawawo, Anggota Mabiran urusan Pendidikan : Kepala SMPK Gunung Karmel, Anggota Mabiran urusan pengabdian dan hubungan Masyarakat : Kepala Seksi kesejahteraan sosial kecamatan Tana Wawo.

Sementara itu Wakil Bupati Sikka dr. Wera Damianus MM juga melantik Pengurus Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Kecamatan Tanawawo untuk masa bakti 2009 sampai 2013.

Untuk kepengurusan kwartir ranting gerakan pramuka kecamatan Tanawawo diketuai oleh Yoseph Betaria, wakil ketua Wihelmus Ruju Mara, Sekretaris Elisabeth Krismiati Kewa dan Bendahara A.V. Consolata. (Team Humassikka )

Senin, 24 Agustus 2009

RAGA - LONGGINUS SEMENTARA PIMPIN DPRD SIKKA




Maumere_ 29 Anggota DPRD Sikka untuk masa bhakti 2009 – 2014 usai dilantik, langsung ditetapkan dua anggota sebagai Pimpinan DPRD Sikka Sementara. Penetapan Pimpinan DPRD Sikka disampaikan Sekretaris DPRD Sikka Konstantinus Tupen. Dalam SK tersebut ditetapkan Rafael Raga,S.Pi (Partai Golkar) sebagai Ketua dan Drs. Alexander Longginus sebagai Wakil Ketua (PDI Perjuangan), keduanya diangkat sebagai Pimpinan DPRD Sikka Sementara.

Penetapan pimpinan sementara diambil berdasakan jumlah kursi yang diperoleh partai politik. Partai Golkar dalam pemilu legislatif lalu meraih 5 kursi Dewan, sedangkan PDIP meraih 4 kursi.

Rafael Raga selaku Ketua DPRD Sikka sementera dalam sambutannya meminta anggota Dewan yang dilantik supaya benar – benar memperjuangkan aspirasi rakyat dan mewujudkan demokrasi, demi kepentingan warga Sikka.

Rafael Raga berjanji akan berjuang terbentuknya Kota Madya Maumere, mendukung pembangunan Bandara Waioti menjadi Bandara Internasional dan meningkatkan pembangunan Pelabuhan Sadang Bui.

Gubernur NTT Drs. Frans Lebu Raya dalam sambutan tertulis yang dibacakan Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang antara lain meminta wakil rakyat yang dilantik untuk membangun mitra kerja yang baik dengan pemerintah demi mewujudkan pembangunan dan kesejahteraan warga Sikka.

Ketua DPRD AM Keupung dalam pidatonya ketika membuka Rapat Istimewa Pelantikan Anggota DPRD Sikka periode 2009 – 2014, menjelaskan bahwa keberhasilan pemerintah dan DPRD selama periode 2004-2009 diantaranya hadirnya Universitas Nusa Nipa (Unipa), pembentukan /pemekaran 9 kecamatan baru, dan beberapa terobosan di bidang ekonomi dan pembangunan lainnya.

“ hal ini tidak lepas dari peran pemerintah yang saat itu dipimpin Bupati Drs. Alexander Longginus dan Wakil Bupati Sikka Drs. Yoseph Ansar Rera” tandas Keupung.

Kegiatan pelantikan dibawah pengawasan ketat aparat polisi. Puluhan puluhan baik dari satuan Polres Sikka maupun Brimob bersiaga di sekitar Kantor DPRD Sikka.

Untuk kepentingan keamanan dan ketertiaban sehingga acara dapat berjalan dengan baik, maka setiap tamu yang datang diperiksa secara ketat di pintu gerbang masuk sebelah Timur, demikian tamu juga kembali diperiksa sebelum masuk Ruang Sidang Pelantikan.

Berikut nama Anggota DPRD Sikka yang dilantik untuk masa bhakti 2009 – 2014 : Rafael Raga, Gorgonius Nong Bapa, Yeni Kebupung, Petrus Ware, dan Landoaldus Mekeng (Golkar), Darius Efensius, Alexander Longginus, Yohanes Wely Pega, dan Patrisius Paskalis (PDIP), Paolus Nong Susar, Hubert Moni, dan Fransiskus Stefanus (Gerindra), Petrus Jelalu dan Felix Wodon (Demokrat), Ambros Dan dan Simon Subandi Supriyadi (PDP), Galdimus Edisius Dore dan Sunardin (PKP), Siflan Angi (Merdeka), Ni Made G. Tirta (PKPB), Alfridus M. Aeng (Partai Persatuan Daerah), dan Fransiskus R. Sinde(PAN), Marsel Sawa (Partai Hanura), Robert R. Pelang(Partai Peduli Rakyat Nasional), Agus Pora (Partai Kasih Demokrasi Indonesia (PKDI), Markus Melo (PPIB), Suaib (PKS), Yohanes A. Sem (PKB), dan Boy (PBB). [ john oriwis ]

Jumat, 21 Agustus 2009

SENI DAERAH SEBAGAI SERUAN HATI NURANI


Maumere_ Seni Budaya Daerah sebagai warisan yang kita terima dari para leluhur kita, hendaknya tidak berhenti pada bentuk estetika. Seni Budaya Daerah harus menjadi seruan hati nurani yang berfungsi kritis dan profetis.

Demikian hal ini disampaikan Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang dalam sambutan yang dibacakan Wakil Bupati Sikka Dr. Wera Damianus,M.M. pada malam pembukaan Kegiatan Pameran Pembangunan dan Festival Bintang Radio Tahun 2009, Rabu (19/08/2009) malam di Halaman Eks Kantor DPRD Sikka, Jl. Ahmad Yani Maumere.

“ Rangkaian kegiatan yang akan digelar selama sepekan ini boleh kita maknai dan kita hayati sebagai apresiasi jiwa bangsa yang merdeka dalam mengisi kemerdekaan kita yang telah berusia 64 tahun” jelas Wera Damianus.

Pada arena pameran pembangunan ini, untuk sekian kalinya kita boleh menyaksikan seberapa jauh kesungguhan kita untuk memanfaatkan dengan baik dan bertanggung jawab terhadap berbagai potensi alam, peluang dan sumber daya manusia yang kita miliki.

Hendaknya, Orientasi Kerakyatan menjadi spirit dari seluruh aktivitas pembangunan. Sebab dengan berlandas pada prinsip kerakyatan itu, maka kewajiban kita adalah mengajak seluruh warga untuk berpartisipasi, berjalan seiring sambil memadukan apa yang menjadi keinginan mereka dan apa yang sesungguhnya merupakan kebutuhan hakaki dan tanggung jawab negara guna mewujudkan kehidupan yang bermartabat, cerdas, sehat, demokratis, adil dan damai sebagaimana tertuang dalam Visi pembangunan kabupaten Sikka tahun 2008-2013.

Untuk itu, kita mesti selalu hadir di tengah mereka dalam peran yang tepat, yakni sebagai Fasilitator; tidak sebagai aktor tunggal yang mengabaikan peran masyarakat sebagai subyek.

Berangkat dari dasar pemikiran tersebut, maka idealnya, warga pedesaan juga dipercayakan sebagai pemandu pameran bersama staf dari masing-masing SKPD selaku Fasilitator.

Sementara Itu, Ketua Penyelenggara Kegiatan Pameran Pembangunan dan Festival Bintang Radio Tahun 2009, yang disampaikan Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sikka, Markus Welung,B.A. dalam laporannya menjelaskan tujuan kegiatan ini antara lain untuk memberikan informasi yang benar dan akurat tentang hasil-hasil pembangunan, kendala-kendala yang dihadapi serta prospek yang harus dikejar demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pameran hasil karya pembangunan ini juga perlu dijadikan sumber refleksi dan evaluasi

Meningkatkan semangat, tekad dan kreativitas seniman daerah dan seniman tradisional dalam mengembangkan potensi seni budaya daerah.

Menggali nilai-nilai utama yang terkandung dalam seni budaya daerah guna mengukuhkan jati diri dan menjadikan nilai-nilai dimaksud sebagai modal sosial dan spiritual dalam mengisi kemerdekaan. Dan menyuguhkan hiburan yang sehat dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.

Pameran Pembangunan dan Festival Bintang Radio berlangsung selama 9 (sembilan) hari sejak Pembukaan pada malam hari ini Rabu, 19 Agustus sampai dengan tanggal 28 Agustus 2009.

Peserta yang mengikuti Festival Bintang Redio dalam rangka memperingati HUT ke-20 RSPD Sikka terdiri dari : a) Festival Drumband Antar Pelajar diikuti 5 (lima) peserta yang merupakan utusan dari lima sekolah tingkat SLTP dan SLTA dalam kota Maumere. b) Lomba Rokatenda Kreasi Antar Pelajar, diikuti 11 peserta. c) Lomba Vocal Group Antar Pelajar Lagu Perjuangan dan Lagu Daerah Sikka diikuti 14 peserta utusan sekolah. Dan, d) Lomba Lagu Keroncong Perjuangan untuk kategori dewasa diikuti 10 peserta.

Sedangkan peserta kegiatan Pameran Pembangunan tahun ini diikuti 35 peserta yang terdiri dari SKPD Lingkup Pemerintah Kab. Sikka, Dinas Intansi Swasta dan sejumlah pihak lainnya. ( john oriwis )

PRAHARA PANGAN LOKAL SIKKA


Maumere_ Minat masyarakat terhadap pangan lokal rupanya kian hari makin meredup, masyarakat kini lebih mencintai masakan siap saji. Padahal pangan lokal memiliki nilai gizi lebih dan sangat bermanfaat bagi tubuh, apalagi yang diolah dengan cara tradisional.

Dari pada beli produk indutri keluaran pabrik yang belum tentu terjamin kesehatannya, mungkin saja mengandung banyak zat kimia. Lihat saja banyaknya komposisi pangan siap saji yang ada di label kemasan produk, nama kimianya saja kita tidak tahu apalagi dampaknya bagi organ tubuh kita.

Itulah sebabnya, Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang dan Wakil Bupati Sikka Dr. Wera Damianus,M.M. secara terus menerus mengajak masyarakat Sikka supaya menggemari pangan lokal. Kita sebenarnya kaya dengan pangan lokal, aneka jenis umbi sampai kacang – kacangan yang kalau kita budidayakan dan manfaatkan secara terus menerus kita, Sikka, tidak akan mengalami krisis pangan.

Sosimus Mitang dalam pidato kenegaraan, sehari sebelum peringatan HUT Proklamasi ke 64 Tahun 2009, tepatnya Minggu (16/08/2009) lalu kembali mengajak masyarakat supaya terus menerus memanfaatkan produk – produk lokal baik makanan maupun kerajinan tangan.

“ saya juga menegaskan kepada seluruh masyarakat Sikka terutaman yang masuk dalam kategori rumah tangga msikin (RTM), agar memanfaatkan potensi yang dimiliki” jelas Mitang.

Dengan memanfaatkan secara maksimal potensi yang ada, diyakini akan meningkatkan kesejaterahan dan tidak melakukan perjudian, mabuk minuman keras, serta tidak menyelenggarakan pesta lebih dari dua kali dalam setahun.

KK RTM yang kedapatan melakukan tiga hal diatas akan dikenakan sanksi ; tidak terdaftar sebagai KK dari RTM bahkan apabila sudah terdaftar statusnya sebagai RTM akan dihapus.

Menindak lanjuti hal ini, Tim Penggerak PKK Kabupaten Sikka yang dimotori Ny. Fimina Sedo Mitang dan Ny. Reineldys Padji Wera, gencar melakukan sosialisasi dan memberikan pelatihan perihal pengolahan pangan lokal.

Secara gencar pelatihan mengolah pangan lokal menjadi produk lokal yang menarik dan bergizi terus dilakukan PKK Sikka. Sedangkan Dinas Pertanian Kab. Sikka tanpa henti terus melakukan sosialisasi melalui Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) perihal pembudidayaan pangan lokal di halaman maupun kebun.

Sekarang sanggupkah generasi muda Sikka memilih untuk menggunakan produk lokal ? sebuah pertanyaan yang harus dijawab dengan bisa. Sebab jika tidak generasi Nian Tanah hanya akan menjadi penonton di negeri orang, ketika produk lokal yang dulunya menjadi kekayaan orang Sikka akhirnya diolah orang – orang yang mendatangi Sikka.

Lihat saja ketika pisang goreng diperdagangkan dipasar oleh saudara – saudara kita dari Jawa, begitu diminati oleh generasi muda kita. Padahal kita sendiri masih bisa mengolahnya. Lucunya pisang yang dijual satu buah seharga hanya Rp. 250.- dibagi dua dan dijual masing – masingnya seharga Rp.500.- . tapi minat masyarakat terhadap sepotong dan mungin saja seperempat pisang yang sudah di goreng tetap tinggi. ( john oriwis )

Kamis, 13 Agustus 2009

562 Pasutri Terima Pelayanan Akte Perkawinan


Maumere_ Sedikitnya sebanyak 562 pasangan suami isteri yang ada di Kabupaten Sikka telah mendapatkan pelayanan Kutipan Akte Perkawinan dari Pemerintah Kabupaten Sikka melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Jumlah penerima akte perkawinan ini masih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah pasutri yang belum mendapatkan pelayanan kutipan akte perkawinan.

Demikian ini diutarakan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Sikka, Ludgerus Wodong,S.Sos. melalui Kepala Bidang Pencatatan Sipil, Ishak Pelang,S.H. yang ditemui Kamis (13/08/2009).

Pelayanan Kutipan Akta Perkawinan kepada 562 Pasutri, telah dilaksanakan sejak tanggal 27 Juli hingga 10 Agustus 2009 belum lama ini. Pelayanan ini merupakan hasil dari tindak lanjut kegiatan sosialisaisi dan pendataan oleh tim sosialisasi dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Sikka, pada 21 April hingga 09 Mei 2009 lalu.

562 pasutri yang menerima pelayanan Kutipan Akte Perkawinan tersebar di 12 Desa dari 160 desa / kelurahan yang ada di Kabupaten Sikka.

Dua belas desa yang menjadi obyek pelayanan Kutipan Akte Perkawinan adalah ; Desa Heopuat Kec. Hewokloang (28 pasutri), Desa Mahebura Kec. Nita (61 pasutri), Desa Koting D Kec. Koting (119 pasutri), Desa Tuwa Kec. Tanawawo (50 pasutri), Desa Natarmage Kec. Waiblama (61 pasutri), Desa Wolomotong Kec. Doreng (88 pasutri), Desa Waiara Kec. Kewapante (6 pasutri), Desa Du Kec. Lela (38 pasutri), Desa Wolowiro Kec. Paga (42 pasutri), Desa Manubura Kec. Nelle (21 pasutri), Desa Darat Pante Kec. Talibura (5 pasutri), dan Desa Aibura Kec. Waigete (43 pasutri).

“ sahnya suatu perkawinan harus dilakukan sesuai dengan hukun agama kedua bela pihak, karena agama merupakan fundasi atau dasar terbentuknya ikatan perkawinan “ jelas Ishak Pelang.

Perkawinan hendaknya dilihat sebagai suatu peristiwa yang suci dan sakral. Oleh karena itu perkawinan yang sudah dilaksanakan, tetapi tidak dilandasi dengan hukum agama dan peraturan perundang – undangan yang berlaku. Maka perkawinan itu belum bisa dikatakan sebagai sebuah perkawinan yang sah.

Sesuai undang – undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, menyebutkan bahwa setiap pasangan suami isteri yang telah melaksanakan pernikahan secara sah sesuai dengan hukum agama diwajibkan melapor kepada instansi pelaksana, yaitu Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Laporan ini paling lambat diterima 60 hari setelah melangsungkan perkawinan, sehingga akan diverifikasi dan divalidasi persyaratannya dan selanjutnya akan diperoses penerbitan Kutipan Akta Perkwainan. Sedangkan laporan untuk pencatatan perkawinan yang disampaikan diatas 60 hari setelah melangsungkan pernikahan harus melalui proses hukun dijalur pengadilan.

Sehingga Ishak Pelang sangat berharap, agar para pasutri yang selesai melangsungkan pernikahan supaya segera melaporkan diri ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang berkantor di Eks Kantor Penerangan Jl Soekarno – Hatta, Iligetang Maumere. ( john oriwis / humas sikka )