Selasa, 28 Juli 2009

AKHIR 2009, JALAN KE WAIBLAMA TERWUJUD


Maumere_ Mimpi masyarakat Waiblama untuk mendapatkan jalan akhirnya terjawab, bahkan jawaban itu langsung dari Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang. Dikatakan Sosimus Mitang bahwa, akhir 2009 jalan Nangahale Kecamatan Talibura menuju Pruda Kecamatan Waiblama akan selesai dikerjakan. Mendengar ini, masyarakat langsung menyambut dengan riuh tepuk tangan dan tawa girang. Demikian hal ini disampaikan Sosimus Mitang ketika melakukan Kunjungan Kerja Ke Desa Pruda Kecamatan Waublama, Selasa (21/07/2009) lalu.
Lebih lanjut, Sosimus Mitang bahkan berencana dan jika tidak ada halangan akan merayakan Natal 2009 dan Tahun Baru 2010 bersama masyarakat Waiblama, sebagai bagian dari bersama masyarakat untuk menyampaikan rasa syukur atas terwujudnya pengerjaan jalan Nangahale ke Pruda.
“Namun saya berharap agar kehadiran jalan, dapat meningkatkan semangat masyarakat untuk memperbaharui kondisi ekonomi dan meningkatkan produktivitas pangan lokal yang ada disini (Waiblama) “ harap Mitang.
Menanggapi hal ini, Frans Juking Lewuk, usai tatap muka dengan Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang, Wakil Bupati Sikka Dr. Wera Damianus,M.M. dan Ketua DPRD Kabupaten Sikka Drs. A.M. Keupung serta jajaran Muspida dan Kepala Dinas, Kantor, Badan Bagian yang hadir. Juking ketika ditemui SPIRIT NTT menyampaikan terima kasih atas perhatian pemerintah yang telah berencana untuk mengerjakan jalan Nangahale – Pruda, dan akan terealisasi Desember 2009 mendatang.
Juking kepada SPIRIT mengakui akan ikut bersama masyarakat untuk menjaga dan menggunakan ruas jalan yang ada tersebut sebaik mungkin. Ia juga berharap agar Pemerintah Kabupaten Sikka dan Pemerintah Kabupaten Flores Timur, supaya membangun koordinasi guna meningkatkan status jalan yang ada di bagian selatan Pruda ke Boru Flores Timur menjadi ruas jalan propinsi.
Selain itu, ia juga menitipkan pesan agar dengar terbukanya akses transportasi ke Pruda diharapkan Pemerintah Kabupaten Sikka melalui Dinas Pariwisata, supaya dapat mempromosikan kekayaan budaya dan olyek wisata yang ada di Waiblama.
Menyinggung masalah harga komoditi yang merosot, Juking sadar betul ini juga menjadi bagian dari kesalahan masyarakat yang kurang menjaga mutu komoditi sehingga harga komoditi terus merosot. Namun Juking menilai untuk mengatasi masalah ini pemerintah supaya secara terus menerus melakukan sosialisasi penyadaran masyarakat akan pentingnya menjaga produktivitas dan mutu pertanian.
“ saya harap masalah harga komoditi tetap menjadi tanggung jawab pemerintah dan masyarakat, sehingga masyarakat perlu menjaga mutu dan pemerintah supaya terus melakukan sosialisasi terkait pola tanam dan hal lain yang berkaitan dengan penjagaan mutu pertanian” jelas Juking. (johnoriwis/humassikka)

Sabtu, 25 Juli 2009

Gereja dan Pemerintah Sepakat Atasi Rawan Pangan

Maumere, Gereja Nusa Tenggara (NUSRA) Peduli Petani Membangun Kedaulatan Pangan. Demikianlah thema dari Pertemuan Pastoral VIII (delapan) Konferensi Wali Gereja Nusa Tenggara yang telah berlangsung dari Senin 20 Januari hingga jumad 24 juli 2009 di Hotel Silvia Maumere.

Dalam pertemuan Pastoral ini hadir ketujuh uskup dan seorang administrator Diosesan bersama 90 peserta lainnya yang berasal dari Keuskupan Denpasar, Keuskupan Weetabula, Atambua, Kupang, Ruteng, Ende, Larantuka dan Maumere.

Mgr. Vinsensius Sensi Potokota Pr ketika membacakan Kesepakatan dan Rekomendasi dari pertemuan Pastoral Wilayah VIII Konferenasi Wali Gereja Nusa Tenggara menyampaikan “ Setiap Keuskupan akan menyusun dan mengimplementasikan program pastoral yang realistis dengan indicator yang jelas dan terukur untuk membangun kedaulatan pangan, Perlu monitoring dan evaluasi untuk memantau pelaksanaan dan hasil pelaksanaan Program serta akan dikeluarkan Nota Pastoral khusus oleh Konferensi Wali gereja Nusa Tenggara untuk pastoral kedaulatan pangan sebagai bahan pembelajaran umat dan sebagai ajakan untuk menjadi perhatian masyarakat luas.

Disamping itu Uskup Sensi juga menambahkan ada beberapa rekomendasi yang disampaikan yakni untuk Poros Badan Publik yaitu pemerintah agar pemerintah perlu memiliki Political Will untuk peduli petani membangun kedaulatan pangan yang tampak dalam regulasi dan anggaran yang pro petani, pemerintah hendaknya mendorong dan mempromosikan system pertanian selaras alam yang berkelanjutan serta pemerintah hendaknya Pro aktif meningkatkan SDM petani, nelayan dan peternak, kemudian untuk Poros Pasar yaitu Pemodal, pelaku pasar dan pengusaha agar membangun kesadaran akan keteledoran yang merugikan petani untuk menegakan pasar yang adil, membangun niat untuk memberikan penghargaan yang layak terhadap komoditi petani, mendorong Pengusaha untuk membangun kemitraan sejajar dengan petani mulai dari produksi samapai dengan tingkat pemasaran serta mendorong tumbuh dan berkembangnya kelembagaan keuangan mikro di tingkat pedesaan. dan untuk Poros masyarakat warga yakni petani agar masyarakat petani hendaknya bangkit untuk menyadari kedaulatannya, menentukan sendiri, baik masing-masing maupun atas dasar kesepakatan bersama untuk meningkatkan rasa percaya diri dan berjuang membebaskan diri dari kemiskinan, masyarakat petani hendaknya mengambil inisiatif untuk mengorganisasikan diri dalam wadah-wadah pemberdayaan agar bisa menata kehidupannnya secara bermartabat serta menghargai dan melestarikan serta menggunakan kearifan local dalam pengembangan sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Disela-sela acara pertemuan tersebut juga diadakan penendatangan MoU antara Gereja Keuskupamn Maumere yang ditanda tangani oleh Uskup Maumere Gerulfus Kherubim Parera SVD dan Pemerintah Kabupaten Sikka yang penandatanganannya dilaksanakan oleh Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang disaksikan oleh Gubernur NTT Drs. Frans Leburaya, Ketua DPRD Sikka Drs. A.M. Keupung, Wakil Bupati Sikka dr. Wera Damianus MM, Bupati Sumba Timur, Para Uskup dan para utusan Daerah.

Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang Usai penandatanganan MoU mengatakan terimah kasih terhadap segela upaya yang dilaksankan oleh pihak gereja dalam rangka memerangi masalah rawan pangan khususnya di kabupaten Sikka, untuk itu kedepan Bupati Sosismus berharap agar pihak gereja dan pemerintah dapat terus bekerja sama dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta peristiwa ini juga harus menjadi contoh untuk dilaksanakan oleh Kabupaten-kabupaten yang ada di wilayah Nusa Tenggara.

Disamping itu Gubernur NTT Drs. Frans Leburaya usai menyaksikan penandatanganan MoU juga menhimbau untuk bekerja sama dan bahu-membahu dalam membangun kabupaten ini karena masalah pangan merupakan masalah umum yang menjadi tanggung jawab semua pihak baik pemerintah, Swasta maupun gereja.

Pangan adalah hak asasi manusia untuk itu menjadi kewajiban Pemerintah untuk menghormati, melindungi dan memenuhi kebutuhan pangan masyarakat tegas leburaya.

Gubernur juga berharapkan kepada seluruh masyarakat NTT untuk mengkonsumsi makanan local demi meningkatkan pendapatan masyarakat

Kemudian terhadap rekomendasi yang disampaikan, akan segera ditindak lanjuti demi kepentingan masyarakat dimasa yang akan datang. ( JonathanHMS )

Kamis, 23 Juli 2009

SOSIMUS : “sukseskan ketahanan pangan lokal”


Maumere_ Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang untuk kesekian kalinya menghimbau kepada masyarakat Kabupaten Sikka untuk ikut serta menyukseskan rencana pemerintah dibidang ketahanan dan kedaulatan pangan lokal. Sebelumnya hal senada juga pernah disampaikan Sosimus Mitang dalam arahannya ketika melakukan kunjungan kerja ke wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Sikka.
Demikian ajakan ini kembali disampaikan Sosimus Mitang dalam arahannya usai mencanangkan Kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Tahun 2009 Tingkat Kabupaten Sikka di Halaman Kantor BPD Pruda Desa Pruda Kecamatan Waiblama. Rabu (22/07/2009).
Dikatakan Mantan Sekertaris Daerah Kabupaten Sikka, Sosimus Mitang, bahwa masyarakat Sikka supaya mulai membagkitkan kembali semangat gotong royong, untuk ikut serta bersama pemerintah supaya memfokuskan diri pada ketahanan dan kedaulatan pangan lokal di Kabupaten Sikka.
“masalah pangan lokal merupakan masalah yang harus diatasi semua pihak yang ada di Kabupaten Sikka, saat ini masalah ketahanan dan kedaulatan pangan lokal juga menjadi topic pembicaraan yang sedang dibahas pada Pertemuan Pastoral ke Delapan Gereja Nusa Tenggara di Hotel Sylvia Maumere” jelas Mitang.
Dengan demikian masalah ketahanan dan kedaulatan pangan lokal tidak saja menjadi masalah yang harus diselesaikan oleh Pemerintah lokal, namun juga menjadi masalah dan tantangan yang harus diatasi semua pihak baik yang ada di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara maupun di seantero Nusantara.
Pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong yang digelar Pemerintah Kabupaten Sikka di Pruda Kecamatan Waiblama ini mengambil thema “ Dengan Bulan Bhakti, Kita Tingkatkan Kemandirian Masyarakat Menuju Sikka yang Bermartabat”.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Sikka Drs. A.M. Keupung dalam sambutannya menjelaskan bahwa ada dua nilai penting yang terkandung di dalam gotong royong, yakni persaudaraan dan kebersamaan. Untuk semangat gotong royong patut untuk terus di pertahankan demi menyukseskan pelaksanaan pembangunan diberbagai bidang yang sedang digalakan Pemerintah Kabupaten Sikka saat ini.
“Pemerintah bersama Dewan tentunya tidak akan dapat menjalankan pemerintahan ini dengan baik, tanpa mendapat dukungan sepenuhnya dari masyarakat. sehingga melalui pencanangan Bulan Bhakti ini, masyarakat bersama Pemerintah dan DPRD Kabupaten Sikka supaya bergotong royong menyukseskan pelaksanaan pembangunan di berbagai bidang yang ada. Salah satunya adalah masalah ketahanan dan kedaulatan pangan lokal” kata Keupung.
Sehingga kita semua perlu berjuang keras untuk mewujudkan kemandirian di bidang pangan, karena kita baru bermartabat jika sudah mampu dan cukup memiliki pangan lokal dan berdaulat menentukan pangan lokal sebagai sumber utama pangan kita.
Pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Tahun 2009 Tingkat Kabupaten Sikka ditandai dengan penanaman anakan pohon oleh Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang, Wakil Bupati Sikka Dr. Wera Damianus MM, DANDIM 1603 Sikka Letkol Kav. Vendy Lumingkewas,S.H., dan para kepala dinas badan kantor bagian yang hadir. (el_johnoriwis/humassikka)

SOSIMUS : “bangga lihat Partisipasi Umat Beragama di Sumba”


Maumere_ Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang menyampaikan rasa bangga atas kepedulian dan partisipasi aktif seluruh umat antar agama di keuskupan Sumba. Berkat partisipasi itu seluruh umat Sumba berhhasil mempersembahkan sebuah Perayaan Misa Pontifical Pentahbisan Uskup Sumba Mgr. Edmon Woga C.S.Ss.R dengan sangat sukses.
Kesemarakan perayaan agung itu menurut Sosimus juga menjadi pertanda betapa kerukunan umat antar agama di Sumba sangat tinggi.
“Dengan menyaksikan suksesnya perayaan tersebut, kita bisa membayangkan bahwa mereka sungguh bersatu dalam mempersiapkan dan menyelenggarakan seluruh acara yang berpuncak pada Misa Pontifikal Pentahbisan,” kata Sosimus kepada tim liputan Humas Pemda Sikka di hotel Sinar Weetabula Jumat, (17/7).

Sosimus Mitang mengatakan, dalam suasana penuh kerukunan tersebut mereka telah bekerja dengan hati nurani yang tulus dan ihklas.
Dalam iklim kebersamaan itu, meski sebagai kabupaten baru, pemerintah dan masyarakat Sumba Barat Daya telah memberikan yang terbaik dari masih terbatasnya sumber daya yang mereka miliki. “Karena itu, saya atas nama pemerintah dan masyarakat kabupaten Sikka menyampaikan penghargaan yang setingi-tingginya kepada Bapak Bupati bersama seluruh anggota Panitia dan masyarakat Sumba Barat Daya atas segala pengorbanannya dalam melayani tamu dan undangan dari kabupaten Sikka,”kata Sosimus.

Atas semua hal yang telah dipersembahkan bagi penyelenggaraan pentahbisan itu, khususnya kerukunan, kepedulian dan partisipasi, Bupati Sosimus berharap dapat menjadi motivasi bagi kaum muda sebagai generasi penerus gereja lokal di keuskupan Sumba. Harapan tersebut juga diutarakanya bagi para pemimpin gereja lokal dan pemerintah setempat agar dapat mengkawal kerukunan dan kebersamaan tersebut demi kebaikan dan kesejahteraan masyarakat dan seluruh umat antar agama di keuskupan Sumba. (el-jonathan/humassikka)

Anak Sikka Penerus Masa Depan


Maumere_ Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang, Rabu (22/07/2009) lalu melakukan tatap muka dengan 100 anak Sikka yang tergabung dalam Forum Lokakarya Anak Sikka, yang puncak acaranya dilaksanakan pada Kamis 23 juli 2009 bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional.
Kegiatan Tatap Muka yang berlangsung di Aula hotel Nara Room ini di hadiri oleh anak-anak dari berbagai organisasi baik di desa maupun di kecamatan, Remaja muslim, pemuda gemit, para utusan sekolah maupun osis serta para pendamping.
Tujuannya Meningkatkan pemahaman tentang hak anak, meningkatkan pemehaman tentang partisipasi anak dalam hal pengambilan keputusan, merumuskan rekomendasi untuk pengambilan keputusan yang terhadap kesejahteraan hidup anak
Sosimus dalam arahannya mengatakan anak adalah masa depan bangsa serts penerus cita-cita kehidupan untuk itu SDM serta pola hidup yang baik harus menjadi perhatian oleh semua pihak
Pendidikan keluarga yang baik dalam hal ini rumah tangga dapat membentuk pola hidup anak sehingga semuanya tergantung pada pola hidup dan perilaku yang baik lanjutnya
Disamping itu Sosimus juga meyampaikan beberapa rekomendasi kepada para siswa bahwa sesuai dengan instruksi Satuan Polisi Pamong Praja akan menindak tegas para siswa-siswi yang berkeliaran pada jam pelajaran, kepada para guru juga untuk selalu memperhatikan jam pelajaran dalam proses belajar mengajar kepada para siswa.
Menyangkut masalah kesehatan Bupati Sikka kembali menghimbau kepada Dinas PPO, Dinas Kesehatan dan Badan Pemberdayaan Perempuan untuk segera mengaktifkan kembali Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) disekolah-sekolah demi peningkatan kesehatan para siswa dalam proses belajar mengajar.
Diakhir arahannya bupati Sikka kembali mengajak peserta Forum anak Sikka u ntuk melaksanakan Pembangunan ini dengan hati nurani dan secara bersama-sama membangun mulai dari desa.
Hadir dalam Lokakarya tersebut Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan Dra. Irma Tibuluji, Perwakilan Dinas PPO, Kepala Bagian Humas Markus Welung BA Perwakilan dari NGO dan Para Peserta. (jonathan/humassikka)

BUPATI SIKKA KUNJUNGI SMK TAWA TANA


Maumere_ Orang pandai adalah orang yang mampu menyelesaikan masalah serta mampu mengerjakan sesuatu dengan baik hingga tuntas.
Demikianlah himbauan Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang dihadapan para murid, Orang tua serta para Guru ketika mengunjungi SMK Tawa Tana di kecamatan Kewapante Rabu (22/07/2009)
Untuk tahun ini SMK Tawa Tana yang sudah berusia 15 tahun kembali memperoleh predikat kelulusan terbaik dengan 100% lulus
Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang dalam arahannya kembali menegaskan tentang pentingnya peningkatan SDM sehingga dapat meningkatkan mutu Pendidikan untuk itu peran orang tua menjadi dasar dalam perkembangan anak dalam keluarga.
Disamping itu kepada para guru untuk lebih memperdalam ilmu pengetahuan sehingga apa yang diberikan kepada para siswa benar-benar dapat bermanfaat. Dan kepada para siawa harus memiliki sikap dan perilaku yang baik dengan perasaan yang lahir dari hati nurani.
Diakhir arahannya bupati Sikka kembali menegaskan melalui Satuan Polisi Pamong Praja akan menindak tegas siswa-siswi yang berkeliaran pada saat jam pelajaran.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Sikka juga meyerahkan bantuan berupa satu set alat olahraga yang diterima oleh perwakilan Siswa SMK Tawa Tana. (jonathan/humassikka)