Senin, 03 Agustus 2009

Mgr. Cherubim : JANGAN MENJADI ORANG UPAHAN




Maumere, Wakil rakyat adalah adalah suatu tugas kegembalaan, dan gembala adalah suatu pilihan hidup yang memiliki ciri sikap dan peranan panggilan yang mengikuti Kristus Sang Gembala yang Baik. Seorang gembala yang baik tidak main – main , tidak lagi cenderung kepada pilihan – pilihan yang lein termasuk pilihan menjadi orang upahan.

Demikian pesan ini disampaikan Uskup Maumere, Mgr. Cherubim G. Parera,SVD dalam kotbahnya ketika memimpin Perayaan Ekaristi memperingati Hari Ulang Tahun DPRD Kabupaten Sikka ke 50 di Halaman Kantor DPRD Kabupaten Sikka Jl. El Tari Maumere. Jum ad (31/Juli/2009).

Uskup juga berharap agar, DPRD Sikka kedepan dapat melaksanakan tugas sesuai dengan panggilan dan tugas perutusannya, yang tentunya harus identik dengan karakter seorang Gembala Yang Baik dan jangan sampai luntur menjadi hanya seorang upahan.

Wakil rakyat mestinya mengenal suara dan aspirasi rakyat Sikka, karena suara dan aspirasi rakyat Sikka adalah landasan – imperatif panggilan dan perutusan untuk menjadi gembala yang baik.

“ Karenanya pilihan dan perutusan sebagai gembala yang baik, tentunya mempertegas bahwa anda bukanlah seorang upahan. Untuk saya ajak untuk senantiasa teguh pada iman akan Tuhan” ajak Mgr. Cherubim.

Sementara, Ketua DPRD Sikka AM Keupung dalam sambutannya menyatakan perayaan HUT DPRD Sikka ke 50 merupakan ungkapan syukur yang evaluatuf terhadap kinerja DPRD, terhadap apa yang sudah dikerjakan dan hasil apa yang dicapai untuk peningkatan kesejaterahan rakyat.

Terhadap anggota DPRD yang terpilih untuk masa bhakti 2009 – 2004, Keupung berharap untuk dapat bekerja secara baik dalam melanjutkan estafet legitimasi rakyat di kursi DPRD, sebagai lembaga perwakilan yang memegang kekuasaan legislatif.

“Itu berarti masyarakat berharap agar para anggota DPRD benar – benar menjadi wakil rakyat yang professional dan pro rakyat “ jelas Keupung.

Keupung mengutip ungkapan bijak, Owen D. Young, menempatkan diri dalam posisi orang lain, dapat memahami mereka, membuat seorang mantap menghadapi masa depan. Dijelaskan, bahwa salah satu kiat untuk maju adalah belajar dari berbagai keberhasilan dan kegagalan orang lain, niscaya kita akan memiliki kearifan dalam berpikir, berkata dan mengambil keputusan.

Bupati Sikka Sosimus Mitang dalam sambutannya mengatakan puncak perayaan ulang tahun emas dan peluncuran buku kenangan emas serta semua rangkaian kegiatan, tentunya mengandung nilai sejarah dan motivasi yang tinggi serta menggungah memori ingatan setiap kita dalam mengilas jasa – jasa para pendahulu.

Selain memberi apresiasi, Mitang juga mengajak Lembaga Dewan untuk bersama Pemerintah Kabupaten Sikka dalam membangun Kabupaten Sikka dengan hati nurani dan agar berpikir jernih dalam upaya menyuarakan aspirasi rakyat.

Gubernur NTT Frans Lebu Raya dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten I Setda Nusa Tenggara Timur (NTT), Yosep Aman Mamulak, 50 Tahun usia emas sebuah institusi adalah indicator kasat mata akan kematangan lembaga, kedewasaan institusi dan sarat pengalaman.

“lima puluh tahun eksistensi lembaga ini dengan berbagai realitas kinerja yang ada memang patut dibanggakan, namun momentum perayaan ini juga membuka ruang reflektif bagi instansi terhormat ini” jelas Gubernur NTT.

Kabupaten Sikka selama ini juga telah menjadi barometer demokrasi, pencetus kreatif, memiliki dinamika, kedewasaan dan kematangan dalam berdemokrasi, bekerja keras, dan kota yang memiliki sarana dan prasarana yang cukup lengkap.

Kabupaten Sikka juga merupakan satu-satunya kabupaten di NTT yang pernah dikunjungi pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia, Paus John Paul II tahun 1989 lalu.

Daniel Woda Palle, selahu Tokoh Masyarakat Kabupaten Sikka ketika tampil bicara mengharapkan agar para Anggota DPRD Sikka yang terpilih supaya tampil berani dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat. Beliau juga mengajak agar DPRD Sikka terus belajar dari para pendahulu.

Pada kesempatan tersebut, Dan Palle juga berkisah tentang sejumlah tokoh asal Kabupaten Sikka yang telah berjuang dengan caranya masing – masing untuk membangun Kabupaten Sikka.

Ketua Panitia HUT DPRD Sikka ke 50, Egenius Paseli da Gomez dalam laporannya menjelaskan untuk mengenang 50 Tahun DPRD Kabupaten Sikka, telah diselenggarakan sejumlah kegiatan antara lain : Pertandingan Volli, Seminar Sehari bertema : Menjadi Wakil Rakyat yang Profesional dan Pro Rakyat. Dan pada puncak perayaannya, Jum ad (31/07/2009) terselenggara Perayaan Ekaristi dan peluncuran buku ; Pentas Demokrasi di Panggung Kulababong.

Menurut E.P. da Gomez dalam laporannya, Perayaan Emas ini bukan sekedar untuk membangun sebuah nostalgia, atau sekedar kilas balik sejarah. Tetapi lebih merupakan suatu kehendak yang kuat untuk memberikan pertanggungan jawab kepada Rakyat Kabupaten Sikka.

Meriah HUT DPRD SIKKA ke 50
Seperti yang disaksikan, perayaan memperingati HUT DPRD SIKKA ke 50 berlangung sangat meriah. Puncak perayaan diawali dengan Perayaan Misa Ekariti secara Konselebran oleh delapan imam dan dipimpin langsung Uskup Keuskupan Maumere, Mgr.Cherubim G. Parera,SVD.

Para Imam yang hadir antara lain, Rm. Lorens Liwu, P. Robert Misel, P. Ansel Deudae, sementara tampil sebagai pembaca Alfridus Melanus Aeng dan Gabriela Mako. Dan dimeriahkan oleh paduan suran dari Gabungan Mudika Paroki St. Thomas Morus, Paroki Misir, dan Paroki St, Yoseph.

Usai perayaan ekaristi dilanjutkan dengan sambutan – sambutan dan peluncuran buku : Pentas Demokrasi di Panggung Kulababong. Selanjutnya digelar acara hiburan yang bernuansa etnis Kabupaten Sikka.

Yang unik dari momentum Perayaan HUT DPRD ke 50 ini adalah semua anggota DPRD Sikka periode 2004 – 2009 terlihat terlibat langsung dalam menyukseskan acara tersebut. Adalagi acara tersebut juga dihadiri para mantan Anggota Dewan Sikka dari periode ke periode serta anggota dewan terpilih untuk periode 2009 – 2014.

Hadir pada kesempatan tersebut, Para Mantan Bupati dan Wakil Bupati Sikka, Muspida Sikka, Undangan dari Luar Daerah Kabupaten Sikka seperti dari TTU, Kab. Kupang dan Kota Kupang. Jajaran SKPD Sikka dan undangan lainnya. (johnoriwis/humassikka)

Tidak ada komentar: