Senin, 25 Mei 2009

ALUMNNI CEMASKANBERKURANGNYA JUMLAH MAHASISWA CALON IMAM

Maumere, Sejumlah Alumni STFK Ledalero menyatakan cemas terhadap semakin berkurangnya jumlah mahasiswa calon imam yang belajar di sekolah tinggi tersebut. Kecemasan itu muncul dalam acara Temu Alumni yang berlangsung Jumat, 22 Mei 2009 di Kampus STFK Ledalero menyusul presentasi tentang Profil STFK yang disampaikan oleh Dr. Hendrik Dori Wuwur.

Drs. Willem Openg, Alumni STFK yang juga adalah Anggota DPD RI untuk NTT periode 2004-2009 mengatakan bahwa berkurangnya jumlah mahasiswa calon imam ini harus menjadi keprihatinan semua alumni baik imam maupun awam.
Menurutnya, kecenderungan menurunnya jumlah mahasiswa calon imam itu harus segera disikapi secara mendasar dan strategis baik oleh pimpinan sekolah tinggi, para dosen maupun para alumni sekalian.

Willem mengatakan, bukannya tidak mungkin, suatu saat sekolah tinggi ini tidak dapat lagi memenuhi tujuan awal pendiriannya yakni untuk mendidik mahasiswa calon imam atau biarawan dan biarawati.
Kecemasan yang sama juga diungkapkan oleh Drs. Kristo Blasin, Alumni STFK yang kini mejabat Wakil Ketua DPRD Propinsi NTT. Kristo Blasin mengatakan, jika jumlah mahasiswa calon imam menurun tajam dari tahun ke tahun maka bisa jadi sekolah tinggi ini akan berubah menjadi Institut dengan kewajiban menambah sejumlah program studi. Kondisi itu, kata Kristo Blasin, akan berdampak pada semakin dominannya mahasiswa awam.

Dr. Hendrik Dori Wuwur ketika menyampaikan profil STFK, mengatakan bahwa dari 722 mahasiswa Program Srata 1 dan 106 mahasiswa Program Pasca Sarjana, hampir separuhnya adalah mahasiswa-mahasiswi awam.

Temu Alumni dilaksanakan dalam rangka peringatan Pancawindu Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero pada tanggal 23 Mei 2009. (EL)

Tidak ada komentar: