Selasa, 10 November 2009

KRISIS PANGAN MASALAH KITA SEMUA



Maumere_ Krisis pangan merupakan sebuah masalah yang menjadi tanggung semua pihak. Untuk itu kita semua diharapkan untuk bergandengan tangan guna mengatasi masalah pangan di Kabupaten Sikka.
Demikian ajakan ini disampaikan Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang dalam sambutannya ketika menghadiri acara Rapat Dewan Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Sikka di Aula Cemara Hotel Sylvia, Jl. Kolombeke Maumere. Senin (09/11/2009
Bupati Sikka juga mengajak para petani dan masyarakat Kabupaten Sikka supaya memanfaatkan sumber daya alam yang ada secara maksimal. Untuk itu masyarakat diimbau untuk mulai mempersiapkan lahan pertanian menjelang musim tanam.
“ saya juga mengingatkan agar masyarakat dapat memanfaatkan berbagai dana bantuan untuk mengatasi masalah rawan pangan sesuai dengan peruntukannya “ harap Mitang.
Mitang menginstruksikan para camat, lurah dan kepala desa supaya terus melakukan sosialisasi terkait berbagai program yang menyentuh masyarakat. selain itu, para camat, lurah dan kepala desa supaya terus menggalakan upaya memberantas perjudian, pesta dan malas yang ada di tengah masyarakat.
Kedepan pemerintah juga berencana akan mengubah pola pembagian beras miskin (raskin) dengan pola pembagian padat karya pangan yang diistilakan Mitang sebagai beras kerja. Sehingga hanya masyarakat yang bekerja padat karya, mengolah lahan pertanian dan persawahan yang mendapatkan beras.
Sementara Sekertaris Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Sikka, Ir. Vitalis Kanisius dalam laporan kondisi ketahanan pangan Wilayah Kabupaten Sikka hingga akhir Oktobre 2009, berdasarkan Angka Ramalan III Tahun 2009 situasi pangan pokok dari bahan pangan sumber kabohidrat (padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar dan sorgum) di Kabupaten Sikka hingga akhir Oktober 2009 menunjukan jumlah produksi tersedia setara beras dari produksi dalam daerah sebesar 45.054 ton setara beras.
Sementara kebutuhan untuk dikonsunsi bahan pangan sumber karbohidrat penduduk sebanyak 301.235 jiwa sebesar 47.196 ton per kapita/ tahun. Sehingga pangan sumber karbohidarat dari produksi dalam daerah mengalami kekurangan sebesar 2.142 ton setara beras.
Dikatakan Kanisius, yang juga Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Sikka bahwa dari hasil analisis tingkat kerawanan pangan berdasarkan indicator Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) dari produksi setara beras (PSB) gabungan (pertanian, sosial ekonomi dan kesehatan) menunjukan wilayah yang mempunyai tingkat resiko rawan pangan dan gizi kategori tinggi adalah kecamatan Paga dan Mego. Hal ini karena presentase prevalensi gizi kurang dan presentase kepala keluarga miskin tergolong tinggi.
Sedangkan wilayah yang mempunyai tingkat resiko rawan pangan dan gizi kategori sedang adalah Kecamatan Lela, Nita, Maumere, Kewapante, Bola, Waigete, Talibura, Alok, PaluE dan Magepanda. Sehingga secara umum hasil analisis menunjukan bahwa Kabupaten Sikka mempunyai resiko rawan pangan dan gizi tergolong ketegori sedang.
“ Analisis Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) masih menggunakan data Survey Pertanian (SP) 12 kecamatan sehingga belum menggambarkan kondisi riil di 21 kecamatan yang ada di Kabupaten Sikka “ demikian dijelaskan Kanisius.
Dari kondisi yang ada disimpulkan, ketersediaan pangan dari produksi dalam daerah keadaan sampai dengan bulan Oktober 2009 kurang sebesar 2.142 ton untuk pemenuhan kebutuhan konsusmsi masyarakat.
Berdasarkan analisis kerawanan pangan yang menggunakan indicator sistem kewaspadaan pangan dan gizi (SKPD) menunjukan bahwa tingkat resiko kerawanan pangan di Kabupaten Sikka sampai saat ini tergolong kategori sedang.
Untuk mengatasi masalah rawan pangan Pemerintah melalui Program Pengembangan Usaha Agribisinis Pedesaan (PUAP) yang ditangani Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan di tahun 2009 mendapat alokasi PUAP dengan jumlah kelompok sasaran sebanyak 20 Gapoktan.
Usaha agribisnis PUAP meliputi, usaha peternakan, usaha off farm, usaha tanaman pangan, usaha perkebunan, dan usaha hortikultura.
Hadir pada kegiatan tersebut, Wakil Bupati Sikka dr. Wera Damianus, Para Staf Ahli, Para Asisten Kepala SKPD, Camat, Lurah, Kepala Desa, Gapoktan dan undangan lainnya. (johnoriwis/humassikka)

Tidak ada komentar: